XV

172K 23K 1K
                                    

Hari ini ada anak baru yang sengaja ditambah oleh Orion agar kinerja tim reporting lebih maksimal karena kini semakin banyak report dari pihak intern yang diminta.

Dan kembali seorang perempuan yang Orion pilih, agar Bang Farhan menjadi yang paling tampan setara anak buahnya.

"Nama saya Gisel, umur 24 tahun, status saya single. Mohon bantuannya." seketika lesung pipit Gisel terlihat ketika tersenyum.

Satu persatu tim reporting menperkenalkan diri, Gisel duduk di dekat Siera. Lebih tepatnya di antara Siera dan Farhan.

Orion menjelaskan job desk Gisel, mengontrol account bank dan Account Receivable.

"Kaila," Orion berdehem pelan sebelum mengucapkan apa yang ada di pikirannya. "Kamu bantu Gisel, kalau sampai dia nggak bisa ngerjain job desknya. Itu berarti salah kamu!"

SALAH KAMU?

Sabar Kaila, gue harus sabar.
Yang baik memang selalu cantik.

"Okay." Kaila mengangguk mantap, masa bodoh dengan permintaan maaf Orion kemarin malam. Dia bilang apa? Maaf sudah sering buat kamu kesal, lalu sekarang apa? Khilaf lagi buat Kaila kesal.

Setelah Orion kembali ke ruangannya, Farhan berdiri tegap menatap Kaila dengan mantap. Menirukan gaya bicara Orion sambil menunjuk Kaila dengan telunjuknya. "Kaila, kalau sampai Gisel nggak bisa kerjain job desknya itu berarti salah kamu!"

"Iyahh.... Paduka Raja," Kaila mengangguk di antara tawa yang mengudara dari teman setimnya. "Salahkan saja hamba, yang nasibnya sama seperti rumput bergoyang."

"Mampoosss." Siera tertawa senang mendapati wajah Kaila yang merenggut, "Kayaknya si Orion punya dendam kesumat sama lo. Sewotnya sama lo doang sih."

"Mana gue peduli dia dendam kesumat sama gue, dia udah senewen dari orok kayaknya!" Kaila mendengkus. Lalu bertanya pada Anggi perihal kontroller account Piutang. "Send dong nggi, report mutasi piutang ke email gue!"

"Gisel tinggal di daerah mana?" tanya Siera saat Gisel hanya tersenyum melihat interaksi tim reporting yang mulai tidak jelas.

"Daerah Jatinegara, Kak." Gisel percis seperti anak baru yang kaku dan takut salah mengucapkan kata-kata. "Kalau Kak Siera tinggal di mana?"

"Daerah Cakung kalau gue."

Gisel menggangguk seraya kembali tersenyum, menoleh ke arah Kaila yang melangkah mendekatinya. "Kalau Kak Kaila tinggal dimana?"

"Di kenangan, bersama mantan yang telah hilang."

Kata-kata yang keluar dari mulut Kaila dengan ekspresi datarnya suksea membuat tawa Farhan mengudara begitu lepas.

"Nggak kuat..... Dek, abang nggak kuat lama-lama sama kamu dek. Takut khilaf." Farhan masih tertawa di sela-sela ucapannya.

"Khilaf nikahin gue?"

"Ya bukanlah, khilaf gantung lo di pohon mangga."

Kaila mendengkus kesal, selanjutnya Gisel lah yang menjadi objek pembicaraan. Pertanyaan seperti umumnya pada anak baru terus dilontarkan, dulu bekerja dimana, dulu kuliah dimana. Pertanyaan standar.

"Kaila," Orion muncul dari balik pintu ruangannya, "Kesini kamu!"

Detik berikutnya Kaila melangkah masuk ke dalam ruangan Orion, masih sibuk dengan Laptopnya Orion menoleh sebentar pada Kaila.

"Kamu tolong bantu pilihkan saya tempat pertemuan saya dan Pak Andre, besok." Orion menyerahkan map berwarna coklat pada Kaila, "Ini dokumen yang harus kita bawa besok untuk meeting sama Pak Andre."

"Ya Allah, Pak. Pilih cowok buat dijadiin teman hidup aja saya belum mampu."

Kaila menahan tawanya di ujung lidah, ia sengaja mengejek Orion. Ia masih kesal saat Orion menyuruhnya memilih design cover anual report, "Apalagi pilih tempat untuk meeting, saya takut bapak kecewa sama pilihan saya."

"Kamu bisa minta rekomendasi Venus, dia biasanya tahu tempat bagus. Nggak kayak kamu," cibir Orion.

"Pak, anak barunya kenapa cewek lagi?" tanya Kaila dengan wajah tak berdosa, ia hanya penasaran saja. Karena tim reporting minim laki-laki, "Padahal kalau cowok 'kan barangkali dia jodoh saya. Ini cewek lagi, enak di Bapak. Mungkin Gisel jodoh Bapak."

"Kamu belum sarapan yah?" Orion menaikan sebelah alisnya. Bisa-bisanya masih pagi sudah meracau tidak jelas.

"Ye elaaah, Bapak ini nggak peka banget jadi atasan. Saya kan kerja di sini sambil cari jodoh, mungkin saya dipertemukan jodoh di sini." Ini bukan sesi curahan bawahan jomlo yang ngebet pengen punya pacar kok.

"Nggak peka?" tanya Orion tak percaya dengan apa yang diucapkan Kaila.

Orion mendengkus sebelum kembali menatap Kaila dengan serius sebelum melanjutkan ucapannya.

"Seandainya On the spot menanyakan 7 orang yang paling tidak peka, mungkin kamu adalah salah satunya."

TBC

Ora's note :  ini part pembuka sebelum weekend update marathon wkwkwkkw.

Ku senang kalau kalian terhibur dengan Kaila dan Orion, jadi semangat menghiburnya hahahah...

Bye bye...
Jangan lupa hang out, biar nggak stress.
😜

Ay laf yuuu 💕
29-06-2018.

TIRAMISUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang