Kaila yakin ini adalah senin pagi teraneh selama ia bekerja di sini. Biasanya Orion sudah sibuk dengan segala job desknya. Bertanya ini dan itu tentang pekerjaan yang masih hold.
"Orion kenapa sih?" tanya Farhan setelah Venus berhasil keluar dari ruangan Orion, "Tadi aja ya gue niatnya mau pura ngilang pas lagi ketemu di lobby soalnya gue punya report piutang belum kelar. Bukannya ditanya masalah report, do'i malah senyum sambil nanya gimana weekend gue."
"Horror kan lo?" tanya Farhan setelah bercerita panjang lebar.
"Tadi gue juga ada revisi report konsolidasi hutang, tapi dia nggak maki dengan kata-kata yang sadis. Cuman bilang, lain kali kamu harus lebih teliti riset datanya," ucap Venus berlaga menirukan ucapan Orion.
"Jangan-jangan dia lagi jatuh cinta makanya dia jadi gitu," pendapat Anggi justru membuat Kaila semakin terpojok.
"Maksud lo si Bos lagi suka sama cewek?" tanya Siera. Ia kemudian melirik Kaila yang semakin menenggelamkan diri di antara tumpukan dokumen.
"Bisa jadi," kali Farhan meyakinkan. Dengan wajah serius sok detektifnya ia mebuat kesimpulan yang membuat kepala Kaila berdenyut. "Orang kalau lagi jatuh cinta moodnya bagus, semuanya terlihat pinky. Sampai muka joker aja keliatan manis kalau lagi fallin' love."
"Tapi cewek kayak gimana yang bisa membuat Pak Orion jatuh hati?" Gisel yang sejak tadi diam saja kini ikut berspekulasi dengan seniornya. "Kayak Gigi Hadid yang cantik dan Sexy."
"Atau ceweknya kayak Dian Sastro, aura perempuannya berasa banget. Keibuan lagi," ucap Venus.
"Bisa jadi kayak Maudy Ayunda, yang kalem, smart dan berbakat."
"Atau kayak Kaila," Siera mematahkan semua khayalan teman-temannya. "Yang bisa buat kepala Orion berdenyut karena tingkah lakunya, karena selalu bikin Orion pusing tapi di sisi lain Kaila yang selalu ada bantuin dia. Dibanding kita yang selalu ngeles kalau diajak lembur atau dikasih job tambahan, Kaila di sini paling pasrah kalau soal Orion."
"Mana ada Orion suka Kaila!!" Venus, Anggi dan Farhan menjawab bersamaan sampai membuat Siera kaget.
Kaila? Jangan ditanya, ia ingin kembali pulang saja ke rumah. Dari pada membicarakan hal absurd yang sudah ia ketahui kemana ujungnya.
"Ya udah sih, kan kemungkinan," ucap Siera, ia kembali mengeluarkan isi pikirannya. "Dibanding harus memikirkan sosok yang sempurna buat Orion, kenapa kalian nggak berpikir dengan kemungkinan yang paling mudah. Selama ini yang selalu membantu Orion itu Kaila, lembur pas weekend sama Kaila, meeting keluar hampir selalu sama Kaila. Apa masalahnya kalau Orion suka sama Kaila?"
Farhan menatap Kaila yang hanya dihadiahi tatapan tak berminat.
"Kaila?" Farhan menggeleng heran. "Dari sekian banyak populasi wanita di dunia ini, gue sih heran aja kalau sampai hati si Boss suka sama lo, Kai."
"Mending suka sama gue lah, dari pada suka sama lo." Kaila menjulurkan lidahnya mengejek Farhan yang masih tak terima, "Lagian sih ya, Orion yang suka sama cewek kenapa kalian semua yang repot sih? Gue aja nggak peduli dia mau suka sama siapa aja, selagi dia jatuh cinta sama cewek. It's fine, artinya dia normal. Mau sama yang lebih tua, cantik, atau apapun itu. Kenapa kita harus ikut campur?"
"Bukan ikut campur, cuma penasaran aja." Venus memandang Anggi meminta pembelaan.
"Iya, cuman pengen tahu aja. Cewek kayak gimana yang ditaksir Orion," kata Anggi.
"Lagian moodnya Orion bagus hari ini memang artinya dia lagi fallin' love?" tanya Kaila heran, meski ia tak yakin apa yang membuat Orion terlalu banyak senyum pagi ini. "Bisa jadi dia abis naik gaji, gue juga kalau abis naik gaji bahagia banget. Berasa dunia ini milik gue."

KAMU SEDANG MEMBACA
TIRAMISU
أدب نسائيUmur kamu berapa? Sudah punya pacar? Kapan nikah? Temen kamu udah punya anak lho, nggak ada niat nyusul? Kerja terus kapan ke pelaminannya? Kaila merasa pertanyaan seperti itu lebih mengerikan dibanding nonton film horror sekalipun, semua orang terl...