XIV

192K 23.8K 2.9K
                                    

Pagi ini Kaila memakai rok denim selutut yang dipadukan degan atasan berwarna putih. Biar harinya lebih ceria.

"Sayang," ucap Dimas setelah Kaila turun dari motornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sayang," ucap Dimas setelah Kaila turun dari motornya.

Kening Kaila menggernyit bingung mendengar ucapan Dimas yang berbaik hati kali ini mengantarnya ke kantor lagi.

"Hari ini kamu mau aku jemput nggak?" Dimas menggerling nakal, ia menahan tawanya. "Aku nggak maksa sih kalau kamu nggak mau aku jemput, yang. 'Kan kata kamu, kamu tetep sayang walau enggak aku jemput."

"Sini lo, adek durhaka. Gue kutuk jadi kodok baru tau rasa." Kaila memukul pundak Dimas, tapi itu semua tidak menghentikan Dimas untuk menggoda Kaila.

"Bisa aja kamu sayang, biar kamu bisa cium aku kan kalau aku jadi kodok. Kayak dongeng-dongeng gitu."

"Lo keselek knalpot ya? Brisik banget."

"Ishhh.. Jahat amat, pantes masih jomlo. Galaknya udah kayak Ibu Tiri." Dimas mencibir Kaila yang bersiap membuka sepatunya untuk dilempar ke kepala Dimas.

"Dimas, adikku satu-satunya yang tersayang, tercinta dan tergilaaaa." Kaila berdesis menahan kesal, "Tolonglah jangan menambah kekesalan Kakak mu yang cantik se Pluto raya ini."

"Sayang, kamu sekarang jahat deh." Dimas dan kegilaannya. "Waktu kita PDKT dulu kamu lemah lembut kayak puteri salju, kok sekarang kamu berubah sih."

"Ya udah sayang, kamu cari pacar lain aja ya. Aku mau kerja dulu," Kaila sengaja menarik pipi Dimas hingga adiknya itu memekik kesakitan.

"Aku? Cari pacar lain?" Dimas tertawa setelah mengucapkan kata tanya itu, percis salah satu iklan sampo di tv nasional. "Dulu sih pernah cari pacar lain, tapi aku putus lagi putus lagi. Mau nya cuman sama kamu aja."

"Gue yakin, Ibu waktu imunisasi lo ke lewat satu tahap deh."

"Dah sayang....!" Dimas tak bisa menahan tawa melihat kekesalan di wajah Kaila.

"Itu Dimas, Kai?" tanya Siera yang ternyata sejak tadi menonton keanehan duo absurd kakak beradik anak Pak Saepudin.

"Iya."

"Adek lo yang kuliah itu 'kan?" tanya Siera penasaran. "Yang bentar lagi Wisuda 'kan?"

Kaila melangkah mendahului Kaia mangantri lift. "Iyalah, yang mana lagi. Adek gue cuman dia aja.".

"Cakep yah," puji Siera dengan wajah tersipu.

Kaila melemparkan tatapan tajamnya pada Siera, "Lo nggak naksir adek gue 'kan?"

"Naksir sih, tapi berat. Gue kan ogah main sama brondong." Siera tertawa setelahnya, sebelum Orion berdehem menginterupsi percakapan mereka berdua.

Kenapa Tuhan senang sekali membuat kesengajaan dengan memunculkan Orion dimana-mana.

Siera dan Kaila hanya tersenyum untuk sekedar menyapa Orion lalu kembali menunduk.

TIRAMISUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang