"Gue pikir Orion itu kayaknya ada rasa sama lo deh, Kai."
Satu untaian kalimat keluar dari mulut Farhan yang mampu membuat semua orang yang mendengar menggernyit heran.
"Ngarang banget lo, Bang." Kaila berdehem menyingkirkan rasa gugupnya, Orion suka sama Kaila? Bisa perang dunia ke lima nanti.
"Liat aja, dia sayang banget sama lo. Cuman lo yang dia percaya buat laporan OJK, dia biasanya cuman sendiri nggak minta bantuan timnya." Farhan bangun dari duduknya, menatap Kaila yang kini semakin gusar.
"Itu bukan sayang, tapi nyiksa bang. Nyiksa." semakin Kaila menyangkal semakin Farhan menyudutkannya.
"Beneran lo nggak ada rasa sama si Bos?" tanya Farhan to the point.
Kaila menelan ludahnya gugup, semuanya menatap penuh rasa penasaran terhadap jawaban Kaila.
"Nggak tau," Kaila menggelengkan kepalanya.
"Berarti saingan lo Gina kalau misalnya lo suka sama Bos," Venus kali ini menambahkan. "Tapi tenang, gue ada di tim lo kok."
"Jangan ngarep ketinggian yah, Kai!" ucap Anggi, ia terlihat menarik napas gusar. "Pas awal masuk juga gue sempet ada rasa sama Orion, siapa sih yang nggak baper tingkat maksimal punya atasan kayak Orion. Meskipun terkadang nyeremin pas closing, tapi dia bener-bener care sama anak buahnya. Mau back up kerjaan kita yang memang terkadang lalai."
"Terus?" tanya Gisel yang lebih penasaran terhadap cerita Anggi.
"Yah makin lama gue sadar kalau dia care sama semua bawahannya. Dia tegas tapi peduli untuk kebaikan kita ke depannya, lebih baik mengikis rasa sama dia. Karena di sini kantor, dilarang mencampur tangankan urusan pribadi di dalamnya."
"Lo nggak lagi jealous sama Kaila, kan?" Siera mengernyitkan keningnya, bisa saja kan Anggi cerita seperti itu karena tak suka terhadap Kaila.
"Nggak lah," Anggi mengibaskan tangannya ke udara. "Mau dikemanain pacar gue? Gue cuman nggak mau Kaila terlalu banyak berharap sama Orion."
"Nggak lah," ucap Kaila yakin. "Meskipun gue suka godain Orion nggak jelas gitu, bukan karena ada rasa atau apapun. Itu lebih ke biar suasana lebih cair."
"Ngomong-ngomong hari ini lo pake anting mau kemana?" tanya Farhan memecah suasana canggung.
Kaila reflek memegang telinganya, "Ini anting emas dua puluh sembilan karat yang dibuat oleh pengrajin seni di Belgia."
"Kan errornya mulai, gue tanya mau kemana? Bukan antingnya dibuat dimana?" Farhan menggeram kesal dengan tingkah Kaila.
"Ke hatimu." Kaila terkikik geli melihat ekspresi Farhan yang bergidik ngeri.
"Kai, lo kayaknya butuh refreshing deh."
########
"Orion nggak ikut?" tanya Siera saat melihat ruangan Orion kosong.
"Nyusul katanya," jawab Venus seraya merapihkan mejanya.
Hari ini adalah ulang tahun Venus, karena dari itu Venus berencana mentraktir teman-temannya di Ta-wan, yang tak jauh dari kantornya.
"Gue duluan sama Anggi ya. Mau booking tempatnya."
Kaila hanya menganguk, ia merapihkan mejanya. Memasukan laptopnya kedalam tas ranselnya.
"Kak Kaila pulang bawa laptop?" tanya Gisel. "Memangnga weekend masih kerja juga?"
"Jaga-jaga, soalnya kadang Orion suka kayak orang ngidam. Minta yang aneh-aneh." jelas Kaila seraya tersenyum. Kenyataannya Orion memamg sering mengusik akhir pekan Kaila, mungkin Kaila nanti harus minta naik gaji.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIRAMISU
ChickLitUmur kamu berapa? Sudah punya pacar? Kapan nikah? Temen kamu udah punya anak lho, nggak ada niat nyusul? Kerja terus kapan ke pelaminannya? Kaila merasa pertanyaan seperti itu lebih mengerikan dibanding nonton film horror sekalipun, semua orang terl...