At the end of the long day, I was pacing back and forth on the street Out of the sprouting emptiness, I started to hum that song without knowing As if I’m desperately calling out to you.
- Hwang Chi Yeul
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bukan perkara mudah untuk seorang anak seusianya yang memutuskan tinggal terpisah dari orangtua seperti Sunwoo yang memilih untuk menyewa kamar kos di perkampungan belakang sekolah.
Alasannya bukan karena dirinya anak rantau, bukan juga karena jarak rumahnya ke sekolah harus menempuh perjalanan lebih dari 1 jam. Namun sekali lagi karena sebuah pelarian.
Dibalik pemberaninya pemuda yang selalu menantang keributan dikala tawuran antar sekolahan, ada sosok pengecut dalam diri pemuda bermata tajam ini yang selalu mencari cara agar melupakan apa yang ia sebut sebagai 'rumah'.
"Akmal?"
Pemuda yang merasa namanya dipanggil itu menengok kearah pintu kamar kosnya.
Tidak ada ketukan, hanya suara seorang gadis yang sangat familiar ditelinganya memanggil-manggil namanya dari luar sana.
"Akmal bukain."
Sunwoo yang sedari tadi hanya bertelanjang dada dan masih menggunakan celana seragam sekolahnya, dengan cekatan pemuda itu memakai kaos yang ada pada gantungan di balik pintu.
"SEK SEK." Teriaknya menyuruh untuk menunggu. Pemuda itu bergegas mengambili pakaian kotor yang berceceran pada lantai, kemudian ia letakkan pada pojok kamar.
*sebentar
Sunwoo membuka pintu kamar kosnya dengan nafas tersengal-sengal seperti habis mengikuti lomba memancing perkara. G.
"Apa?" Tanya laki laki itu dengan nada rendah saat mata tajam miliknya bertemu dengan iris kecoklatan milik seorang gadis di depan pintu kamarnya ini.
"Mau balikin jaket nih, gue lupa kalo lo ada osn hari ini." Kata gadis itu yang diketahui bernama Azzahra Chaeyoung sembari menyodorkan bungkus plastik berwarna putih. Nampaknya ia memang baru pulang dari sekolah karena waktu masih menunjukkan pukul 3 sore.
Sunwoo menerima plastik itu kemudian mengendusnya, aroma khas yang tidak begitu ia sukai menyeruak kedalam rongga hidungnya.
"Udah gue laundry in, apek bener baunya ihh lo ga pernah nyuci itu jaket apa???" Keluh Chaeyoung dengan mata melotot seperti sedang mengomeli.
"Emang." Jawab Sunwoo santai, ia menyenderkan badannya pada pinggiran pintu. "Tapi lo suka kan?" Lanjutnya menaik turunkan alisnya, terkesan menyebalkan.
Entah mengapa Chaeyoung malah memasang ekspresi seperti mau muntah.
"Hilih gausah sok, kata bomin jaket gue lo pake mulu." Ujar Sunwoo sembari mengusapkan tangannya pada wajah gadis itu.