My heart is endlessly down in the ground,
I'm afraid of...
Everything thatIf it was you,
How would it be?
If these crazy days became yours?- Jung Seung Hwan
Seperti sudah menjadi kebiasaan sepulang sekolah, Seungmin menyusul teman temannya ke tongkrongan setelah menyelesaikan urusannya di OSIS di SMA Kedamaian.Tentunya Seungmin tidak sendiri karena dari CK'sq juga ada Evan Bomin yang menjadi anggota OSIS.
Bedanya karena ini hari jum'at mereka tidak berkumpul di burjo mak'e melainkan di warkop Pakdhe yang letaknya lebih jauh dari sekolahan.
"Assalamualaikum, pakdhe kopi aceh satu."
Santun sekali ketua osis kita.Sembari mendudukkan dirinya di salah satu sofa disana, Seungmin mencomot gorengan yang ada di tangan Felix Fernando.
Dengan wajah tanpa dosa Ia menyunggingkan bibirnya, memperlihatkan deretan gigi kelincinya.
"Untung lo rizal coba kalo haechan atau han, udah abis kali di tangan Felix." Bukan Felix yang sebal tetapi ini celetukan dari mulut Jaemin Irham Ramadhan.
Pakdhe No sang pemilik warung mengantarkan kopi dan beberapa pesanan mereka ke meja nomor 08 mejanya anak anak Calvin Klein sq.
"Affan mana?" Tanya Seungmin kepada teman temannya itu. Memang disana terlihat tidak lengkap karena tidak adanya kehadiran beberapa anak seperti Hyunjin, Haechan, dan Renjun.
Janitra Jisung Handoko menggendikkan bahunya tidak tahu, sedangkan yang lain sibuk dengan aktivitasnya masing masing.
Seungmin mengeluarkan sebungkus rokok Marlboro Mild Black dari saku celananya dan menjepitnya menggunakan bibir untuk menyalakannya.
"Sebat ae lur." Ucap Haedar Yusuf Chandra yang baru saja datang dengan wajah kusutnya.
"Whats wrong?" Tanya Felix sembari menyandarkan dirinya ke bahu sofa.
"Rapopo." Jawab Haechan singkat. Pemuda itu menatap ke arah Seungmin dengan alis berkerut. "Lur, kek kenal deh itu rokok?"
Seungmin menoleh kearah Haechan. "Oh ini?" Ia mengangkat bungkus rokoknya. "Dapet dari komdis."
"WAH PANTESAN, ROKOK GUE TUH BALIKIN BALIKIN." Teriak Haechan heboh sembari mengulurkan tangannya.
Seungmin dengan wajah malas memberikan sebungkus rokok yang isinya tinggal 4 batang itu ke tangan Haechan.
"Sorry gue udah ambil 3." Ucapnya dengan santai, Haechan sih sebenarnya tidak masalah.
"Dirimu kok bisa ketangkep komdis?" Lanjutnya seraya menyeruput kopi pesanannya hingga setengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] OVERREACT - 00'L ✔
Fiksi Penggemar[End] "Mungkin kau tidak tahu yang sebenarnya." Warning: - non/semi baku - harshwords - lowercase °110918-251218