19. tidak jelas

1.3K 210 19
                                    

Why are you so surprised?
This is pretty obvious
Even if I get mad, that only hurts my lips
So do whatever you want

- Mamamoo

"Morning princess

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Morning princess."

Nancy Permata Mcdonie mencebikkan mulutnya melihat Huang Renjun sudah tegak berdiri di depan teras rumahnya.

"Princess princess ndasmu, buruan nanti telat tau rasa."

Ya, Nancy dan Renjun belum mengakhiri hubungannya. Waktu itu mereka sepakat untuk tidak memperdulikan perjodohan Renjun dan tetap melanjutkan sebagai sepasang kekasih.

"Njun, kamu udah ulangan fisika belom?"

Renjun yang saat ini sedang fokus mengemudi honda jazz warna merahnya hanya menggelengkan kepalanya.

"Belom, ada materi yang kamu ga ngerti?"

Nancy membuka totebag tas tambahannya dan mengeluarkan beberapa isinya untuk mencari buku paket fisika. Anak anak IPA pasti mengerti hal ini.

Gadis itu membuka lembar halaman pada buku itu dan menunjuk salah satu sub judul yang tercetak tebal bertuliskan 'Impuls dan Momentum'.

"Oalah ituuu, mapel fisika abis istirahat ke 2 kan? Nanti dateng aja ke kantin aku ajarin."

Nancy menggelengkan kepalanya cepat. "Gak gak, jangan di kantin nanti gak fokus."

"Terus maunya dimana?" Renjun mengusak rambut Nancy dan membuatnya sedikit berantakan. "Jangan di perpus nanti aku malah tidur."

Nancy mutar bola matanya malas, tapi benar juga pikirnya. Renjun kan memang mudah tidur di tempat hening, bahkan dulu saat di tinggalnya untuk mengantri obat saat di apotek pemudah itu bisa sempat-sempatnya memejamkan mata menuju ke alam mimpi.

"Masjid aja gimana?" Jawab Nancy yang membuat Renjun mengerutkan alisnya.

"Lah? Ngapain? Mau sholat?" Renjun sedikit menaikkan nada bicaranya, terkejut. Tapi malah terkesan sarkas.

Nancy menggaruk rambutnya yang tiba-tiba terasa gatal. "Ya enggak, cuma aku sering ngerjain tugas disana sama Sei sama Yena sama Lua juga."

Pemuda keturunan Tionghoa itu membulatkan mulutnya membetuk huruf O dan menganggukkan kepalanya. "Oke ntar kabari aja."

"Siappp."

.

.

.

Seperti yang sudah terjadwal, Nancy berjalan menuju ke arah masjid yang terletak sangat jauh dari kelasnya. Ia tidak hanya sendiri, gadis itu ditemani oleh Luandri Jayatri dan Yena Ishmah teman sekelasnya yang juga mau ikut belajar di masjid.

"Ayy beb."

Nancy memutar bola matanya malas. Rupanya Renjun sudah mendahuluinya disana, di serambi sebelah kiri masjid sedang tengkurap dengan seorang Jaemin Irham Ramadhan yang tiduran menempelkan kepalanya pada pantat Renjun sembari bermain smartphonenya.

[I] OVERREACT - 00'L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang