8.

2.1K 304 12
                                        

With the faith of you waiting for me,

Though it was hard,
I swallowed my tears and went to you,

You told me not to worry no matter what happens.

- ASTRO

Pak Supri dengan kantung plastik di tangan kirinya dan tas ransel hitam menyimpang di pundaknya mengetuk sebuah pintu pada pukul 4 pagi hanya untuk mengantarkan pesanan tuan mudanya yang sudah beliau anggap seperti anak sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pak Supri dengan kantung plastik di tangan kirinya dan tas ransel hitam menyimpang di pundaknya mengetuk sebuah pintu pada pukul 4 pagi hanya untuk mengantarkan pesanan tuan mudanya yang sudah beliau anggap seperti anak sendiri.

"Monggo pak masuk dulu renjunnya masih kelonan tuh sama jeno."

Pak Supri tidak kaget mendengar penuturan dari pemuda yang menggunakan kolor warna kuning cerah bergambarkan kartun legendaris sembari mengucek matanya itu membukakan pintu rumah lebih lebar dan menampakkan segerombol pemuda yang masih tidur saling memeluk di tengah ruang tamu yang luas milik keluarga Lesmana.

"Ndak usah nak...jaehyun?"

Pemuda itu mengaruk kepalanya yang entah mendadak gatal. "Moon maap nih pak saya hyunjae."

Pak Supri tersenyum canggung.
"Oalah hehe, nitip ini aja buat renjun bapak tau dia baru tidur sebentar." Ucapnya seraya memberikan tas ransel dan kantung plastik yang di bawanya.

Hyunjae mengangguk anggukkan kepalanya menerima itu dengan wajah bantalnya, namun masih terlihat ganteng. Hadeh.

"Makasih nak, saya pulang dulu." Pamitnya kemudian segera pergi meninggalkan kediaman Lesmana untuk menuntaskan tugasnya yang lain.

Hyunjae melihat jam pada dinding yang menunjukkan pukul 04.43, dah disaat seperti ini adalah waktunya untuk membangunkan orang orang di rumah.

.

.

.

"Renjun? Kabur lagi ya?"

Renjun dan Eric seketika menolehkan kepalanya kepada Nancy yang berada tidak jauh dari mereka sama sama baru saja turun dari mobil.

Karena Renjun tidak membawa helm dan malas untuk menyetir motor cbrnya takut wajahnya berdebu, ia memutuskan untuk nebeng sekalian ke Jeno yang hari ini berniat membawa mobil.
Kalau Eric memang bakal berangkat bareng Jeno jika pemuda itu membawa mobil, katanya mengirit بنزين motornya.

Eric menyenggol lengan Renjun agar menghampiri gadis keturunan bule itu yang sekarang sedang menyilangkan tangannya di depan dada.

"Kita ke kantin, nyusul aja jun." Kata Jeno, tangannya menggestur agar Eric mengikutinya dan meninggalkan Renjun dengan Nancy di parkiran mobil SMA Kedamaian berdua.

Setelah sepeninggalan itu, Nancy mendekat kearah pemuda keturunan tionghoa ini dan dengan tanpa malu mendekatkan wajahnya dengan berjinjit.

Renjun sepontan memundurkan wajahnya, sadar bahwa mereka ada di lingkungan sekolah. Tidak baik jika ia terciduk BK pagi pagi.

[I] OVERREACT - 00'L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang