27.

1.2K 196 22
                                    

The night will grow longer
The memories will grow deeper.

- LOONA

Malam Rabu tidak ada kata absen untuk seorang Arkano Jinyoung dalam rutinitasnya pergi ke sirkuit 99

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam Rabu tidak ada kata absen untuk seorang Arkano Jinyoung dalam rutinitasnya pergi ke sirkuit 99. Entah nantinya akan ikut melaju dalam lintasan atau sekedar nongkrog ganteng bersama yang lainnya.

Dengan motor kebanggaannya Jinyoung parkir tepat di samping mobil Honda HR-V milik Janitra Jisung Handoko. Pemuda itu membuka helm fullface yang menjadi ciri khasnya dan mengibas-kibaskan rambutnya yang kini basah mulai menutupi area matanya.

"Aihh sok kul eta si pacil."

Jinyoung hanya nyengir, menampilkan deretan gigi putihnya tatkala mendengar ucapan Haedar Yusuf Chandra yang masih menggunakan bahasa Sundanya walaupun sudah lama tinggal di Semarang.

"Julid mulu lo ah chan, dimana mana tuh so cool bukan sok kul."

Jinyoung mengangkat satu alisnya mendengar suara yang lebih halus dari seorang perempuan sedang membelakanginya. Pemuda itu menolehkan kepalanya ke arah sumber suara.

"Soyeon?"

Gadis itu, Seoyeon Adinda Nasution tersenyum sumringah menyapa Jinyoung yang malah terdiam mengamatinya.

"Ini nih awewe ieu ngajak urang kadieu. Maksa maksa mau lihat aa arka." Cerocos Haechan yang malah dibalas oleh Davitra Sanha.

"AING MAUNG AING MAUUUNNGGG." Teriak pemuda bongsor itu memperagakan orang kesurupan. Tapi dengan cepat Haechan malah memukul belakang kepala Sanha.

Orang-orang yang ada disana menanggapi candaan itu dengan tertawa, memang duo caur itu selalu meramaikan suasana. Namun tidak dengan pemuda berkepala kecil ini.

"Ngapain kamu disini?" Kata pemuda itu dengan nada datar menatap lurus pada gadis yang kini tersenyum canggung kearahnya.

"Iya gapapa dong? Main aja kesini sekali-kali." Seoyeon membuka mulutnya, suaranya sedikit bergetar. Bahkan matanya tidak berani menatap pemuda dihadapannya ini.

"Pulang."

Seoyeon membelalakkan matanya. "M-ma-maksudnya?"

"Wo wo wo siapa lo berani-berani ngusir si boncel?" Haechan menengahi dan menghadang Jinyoung di depan gadis yang merupakan sahabat dari oroknya ini ketika pemuda itu mendekat. "Gue yang bawa kesini, gue yang berhak mutusin dia pulang apa ngga. Ngajak gelut?"

Padahal niat Haechan tidak berbicara seperti itu, entah mengapa Ia sedikit terbawa emosi.

Jinyoung semakin mendekat kan wajahnya, matanya menatap sengit kearah Haechan.

Pemuda berdarah Bandung itu sudah meruntuki dirinya sendiri dalam hati. Ia hanya ingin sedikit bercanda, tetapi pemuda di hadapannya ini malah menangkap hal itu dengan serius.

[I] OVERREACT - 00'L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang