Terungkap

3.3K 110 4
                                    

" ja...ja di lo Abang angkatnya Anes dulu?????" Tanya Dion

Ramadan mengangguk mantap, "iya yon, kita terpisah saat gue usia 7 tahun. Gue lari dari rumah karna orgtua Anes udah bener bener marah sama gue" ucapnya menunduk

"Karna?" Tanya Dion

"Gue berusaha melukai atau membunuh Anes karna gue cemburu dengan orgtua angkat gue yg mulai lebih sayang ke anes, gue dorong dia dari tangga yg cukup jurang. Tangga kantornya mama dia atau mama angkt gue jug  " ucapnya sambil menghembuskan nafas panjang

Dion tak menyangka, serumit ini kah hidup Anes???

"Dan sammi adalah adik tirinya, Anes anak tunggal!, orang tua Anes mengadopsi karna melihat Anes kesepian karna gue pergi.Tapi salah!, malah mereka jadi lebih sayang ke sammi.Dan ya begitu,mereka lebih sayang ke sammi trus Anes menjadi seperti ini"

"Lo boleh marah sama gue, Anes kena amnesia parah yon karna gue dorong waktu itu. Bagusnya dia lupa siapa gue, dia cuman bilang ke bonyoknya kalo dia punya Abang, tapi dia ga tau namanya"

"Trus kabar dan nasib lo?"

"Gue tinggal di taman rumah sakit itu beberapa hari, selama Anes koma. Gue tetep intip dia dari pintu sampe akhirnya seorang dokter psikolog ngadopsi gue, dan skrg gue tinggal sama dia dan di biayai sama dia juga"

"Tunggu Anes sadar baru kita kasi tau dia" ucap Dion sebelum pergi meninggalkan Ramadan

————————

Dion lemas melihat kondisi Anes. Ntahla, rasanya tak tega melihat perempuan itu seperti ini. Skrg ia tahu mengapa sikap perempuan itu seperti ini

Dion menggenggam erat tangan Anes, rasa kehilangan dan risau menghantui dirinya.

Dion menghembuskan nafas kasarnya. "Nes, plis gue ga tau kalo lo selama ini nampung masalah segede ini"

"Nes!,bangun" ucap Dion

Dion menunduk " lo tau? Gue juga bingung kenapa gue marah" ga jelas sama lo, gue cemburu nes!!! Gue sayang sama lo!"

"Lo tau? Gue bahkan pengecut!, saat lo. Ga sadar aja, gue ngomong gini ga brani natap muka lo, mau tau kenapa? Gue malu sama lo"

"Maafin gue ya, gue janji akan mulai dari awal, gue janji nes. Bangun"

Dion setia menunggu perempuan itu bangun, ia tetap memegang telapak tangan perempuan itu

Ceklek, pintu terbuka dan terlihatlah Acel dan oca

" yon, sabar ya" hanya kata" penyemangat yg bisa di keluarkan Acel saat melihat kondisi Anes melemah dan Dion yg terlihat frustasi

Sementara itu oca hanya bisa menangis dalam diam, oca yakin ia tak perlu menjelaskan apa yg sedang dialami Anes, karna menurutnya biarkan Dion mengetahui semua perlahan lahan

"Nes... bangun, gue tau lo bisa"

"Semua ini salah gue, gue ga peduli sama dia, gue terlalu cuek dan egois"

Oca menyuruh Acel untuk membawa Dion keluar sebentar, karna ipan menuju perjalanan. Oca takut ipan akan marah karna sahabatnya sedang terbaring lemas di sana

Taklama ipan datang, ia segera menghampiri Anes yg terbaring. Ia menatap sendu, takut kejadian beberapa tahun yg lalu terjadi

Brakkk.......

Ipan langsung ke sumber suara dan mengangkat oca. Oca pingsan dengan mata sembab, ipan membunyikan bel untuk memanggil perawat

—————-

Acel menuju ke kamar rawat saat mendapat telpon dari ipan, dokter memvonis bahwa oca kekurangan darah, darahnya O tanpa  pikir panjang Acel menuju ke ruangan transfusi darah untuk mendonorkan darahnya untuk istrinya itu

Acel bersumpah akan mengorbankan apapun termasuk nyawanya demi oca, sedikit lebay, tapi itulah Acel

Tahayul katanya kalau kita suka pada seseorang pada pandangan pertama, tapi itulah yg dirasakan Acel. Bukan suka bahkan sayang.

Acel akan menjaga apa yg sudah menjadi miliknya, maka ia sedikit posesive akan miliknya  itu.

———————
Setelah mendapat kabar bahwa Anes sadar dari ipan, Dion sedikit enggan untuk menemui Anes. Bukan takut, namun malu. Ketika seorang sahabat bisa lebih menjaga dari pada seorang pasangan

Namun Dion melawan ego nya. Diajaknya Ramadan untuk menemui Anes di ruangannya

Namun Ramadan menolak " gue takut yon, takut dia jadi benci sama gue, gue ga sanggup" ucap Ramadan

Dion paham apa yg dialami sahabatnya ini, ia memutuskan untuk meyakini dan menguatkan Ramadan " lawan ketakutan lu, apapun akhirnya yg penting lo Uda lakuin apa yg seharusnya lo lakuin!"

Ramadan mengangguk pasrah, apa yg dikatakan Dion benar!. Maka ia ikut bersama Dion menuju ruang Anes

HOLLAAAA, SP yg kangen ? Ga ada hehe




S O R R Y     S I N G K A T

DINAS (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang