Makasi buat pendonor

2.9K 101 8
                                    

Tolong di komen APA YANG KURANG? Btw AUTHOR LUMAYAN SEMANGAT KARNA..... KALIAN MULAI RAJIN NGE VOTE

RAJIN JUGA NGOMEN YA :)

MON MAAP YA KEMALEMAN

BTW NEKS?

Seminggu sudah cukup bagi laki laki seperti Dion di rumah sakit, sekrg mereka sudah ada di apartemen mereka lagi

Perubahan Dion semakin meningkat, Anes jadi merasa ada yg peduli, perhatian, pengertian pada dirinya

Anes juga bersyukur pastinya karna ada pendonor untuk Dion. Karna dipastikan jika tidak ada Anes akan menyesal seumur hidupnya

Kali ini Anes bersandar pada dada bidang Dion, kepala Dion diletakan diatas kepala Anes dan tengahnya memegang tangan Anes, sedangkan tangan satunya memegang remot TV

"Ngantuk akunya, tidur ya?"

"Iya" ucap Dion pelan

Anes bangkit, tapi Dion menahan dengan wajah yg sulit diartikan

"Apa?" Tanya Anes

"Mau Kemana? Mau tdr kan? Disini aja, kaya yg tadi"

"Gila kamu? Kamu Abis operasi ginjal, aku tindih tindih mau?!!"

"Mau dong kalo di tindih tindih, brapa ronde juga aku jabanin" ucap Dion genit

"Sini kU tindih ginjal Mu pake pisau!"

"Kejam kamu!" Ucap Dion berdrama

"Udah sini aja Gpp, ga kenak kok. Atau disini" ucap Dion menunjuk pahanya

"Bntar ambil guling"

"Oke seyeng" ucap Dion sambil mengedipkan matanya g

—————————-

"Gue tau ini berat, tapi lo uda ngasi yg terbaik" ucap seseorang pada lawan bicaranya

"Gue juga uda ga berguna kayanya hidup, bokap gue juga uda meninggal seminggu yg lalu dan gue ga bole jiarahin dia, keluarganya bilang gue ini penyusah di hidupnya" ucap lawan bicaranya sedih

"Lo tau kan? Umur kita uda ga panjang lagi. Gue uda nitip surat"

"Gue juga"

Mereka pun tersenyum bersama, dan menikmati aroma khas rumah sakit

——————-

"Si Anes mah fan, keenakan ga sekolah. Mentang mentang pacarnya ank pemilik sekolah " ucap oca dengan nada ke sirikan

Fany tertawa, ekspresi oca sangat layak untuk ditertawakan saat ini menurutnya

"Biarin la, lo sirik yaaa??" Ucap fani dengan nada mengejek

"Ga ah!, uda yuk kantin" ajak oca ke fany

Sejak kejadian Anes disekap, khanza keluar dari sekolah, diikuti dengan ketos dan wakil ketos

mereka keluar dengan alasan pekerjaan orgtua. Membuat banyak orang curiga pada mereka bertiga

Anes menutup kasus ini secara gantung, ia tak mau merepotkan banyak orang.

Anes menganggap bahwa kejadian kemarin itu adalah awal kebahagiaannya dengan Dion

Hari ini adalah hari minggu, Anes dan Dion cek ke rumah sakit.

"Makasi anesssayanggg, karna kamu aku uda sembuhhh"

"Lebhay! Lagian emang tugas aku"

"Iya iyaaa, oiya ini surat dari suster dibuka kapan?" Tanya Dion

"Sekarang aja lah, aku kepo. Susternya ganteng pula tadi, siapa tau dia kirim salam"

"Aku robek nih!"

"Becanda, buka cepet"

Hai Nes , aku nyusul nesaa. Maapin aku ya? Tugas aku jagain kamu cuman sampai sini aja. Bilang ke Dion, jaga ginjal dan darahku, jaga juga sahabat plus adik kuu, jaga kesehatan ya, jangan setres, kalo Dion macem macem tendang aja anu nya, jangan nangis!! Aku ga suka

Oiya yg donor sumsum Dion itu Ramadan, kakak tirimu dulu, yg pernah hampir menghilangkan nyawamu dengan mendorong Mu di tangga, yg membuat kamu jadi amnesia berat sampai sekarg

Untuk Dion, jaga DARAH, GINJAL, SAHABTKU, DAN SUMSUM!, aku tetep pantau kalian dari sini hehe

Aku sayang kamu nes, aku ninggalin kamu bukan karna ga sayang, tapi karna menurut aku, aku ga ada lagi gunanya di dunia ini hehe

Kalo kamu ke rumah aku yg terakhir ini dengan rasa penyesalan, rasa kasian, sedih, nangis mau banjir, GAUSAH DATENG, KARNA AKU GA TERIMA!

Always sehat, jangan nangis, jangan setres, jangan pikirin aku .karna aku sedih Ni. Aku uda bahagia sama nesa btw

"Yon" panggil Anes lirih

Perasan baru Kemaren mereka chatan, baru Kemaren ipan menyemangati dirinya, dan baru Kemaren ipan meyakinkan ketika dirinya bangun sudah ada yg mendonorkan

Ternyata?.. dirinya dan Ramadan kakanya yg lama dicarinya mendonorkan ginjal dan sum sum tulang belakang dan sekarang ane salam menemui Ramadan dalam bentuk tanah yg masih basah

Anes merasa ini terlalu cepat, pencipta alam semesta tak adil denganya

"Aku ga nyangka ipan..."

Anes terdiam, dirinya menahan air mata yg sebentar lagi akan keluar dari matanya.

Dion memeluk Anes kuat, seolah olah menyalurkan tenaganya. Baju Dion terasa basah, Dion tak tega melihat Anes menangis seperti ini

"Yon, kenapa aku harus kehilangan org yg gue sayang?? Kemarin kamu juga hampir pergi kan ninggalin aku?, mereka muak ya liat aku? Aku nyusahin ya ?" Ucap Anes dengan berlinang air mata dan tersedu sedu

"Ssst, emang udah takdir. Kamu ga boleh nyalhin diri kamu" ucap Dion menenangkan Anes sebisanya sambil mengelus puncak kepalanya

"Aku bahkan belum minta maaf, belum bilang terimakasih juga, aku jahat???  Yakan,! IYA KAN?" Ucap Anes tersedu"

"Sst, kita kunjungi aja yuk? Itu ada alamatnya kan?"

Ipan memang menulis alamat rumah terakhir dan selamanya di bumi di suratnya. 

Anes mengangguk lesu

"Jangan nangis ingat!, ga dapet restu loh nanti, lagian kamu tambah jelek trus aku tereot ganteng dan makin ganteng. Nntik dikira kamu pembantu aku lagi "

"Yg. Berani bilang gitu, aku sumpahin ga selamat di perjalanan" ucap Anes lalu masuk ke mobil Dion

Diperjalanan, Anes memberitakan kabar ini ke teman temanya dan teman" Dion

Dengan grogi setiap menulis kata "meninggal"

"Tidur aja, cukup jauh soalnya nes"

'Makasi pan, aku akan ingat kamu selamanya, datanglah dimimpiku untuk terakhir kalinya"

Permintaan Anes sebelum dirinya benar benar pulas

Anes mengangguk dan meminjamkan matanya

HEHE KEMALEMAN :)

DINAS (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang