Maaf

3.1K 92 2
                                    

VOTE DULU BARU MATIIN DATA, JANGAN LUPA FOLLOW. ATAU DI KOMEN YA ❤️



Dion menarik nafas panjang, sampai sekarang Anes tak kunjung sadar. Semalam dirinya mimpi Anes Sadar dan mereka baikan. Hooh just dream

"Nesss, masa lo betah tidur aih. Yang di liat gelap semua, mending liat gue nih. Handsome" ucapnya

Dirinya terus mengusap ngusap tangan Anes seperti memberi tenaga, dirinya memberi harapan penuh pada dokter dan obat obat an

Tangan Anes bergerak turun perlahan, Dion yang melihat hal itu sedikit tak percaya

Dirinya langsung mengusap ngucap lagi tangan mulus itu, terserah mau bilang dia suami durhaka atau tidak karna tidak memanggil dokter

Menurutnya dokter yang paling ampuh adalah dirinya, hmm biarkan dirinya sedikit berkhayal

Anes mengerjapkan matanya

"Yon" panggilnya

"Apa yang sakit?" Ucapnya sambil mengelus kepala Anes mengukur jarak terdekat seperti takut kehilangan dengan suara parau

Anes hanya menggeleng pelan, Dion mundur perlahan.

"Yon"

"Apa nes? Jangan nyuruh gue tinggal in lo lagi ya? Apapun keadaan lo gue bakal tetep sayang sama lo. Gue emang bodoh nes, mau ninggalin yg pasti demi masa lalu yang kelam. Maafin aku ness maafin, maafin kalo aku seakan akan mainin kamu. Kasi aku kesempatan kedua untuk berubah nes, kasi aku waktu, aku bakal bukti in ke kamu kalo aku itu berubah, plis nesss" ucap Dion dengan menggenggam erat tangan anes. Dirinya seolah benar benar menyesal

Perubahan kata gue ke kamu adalah salah satu perubahan Dion yang menghentak hati Anes, dirinya bahkan menyesal pernah ingin cerai darinya. Ternyata hukuman itu berlaku untuk Dion, jadi Anes akan memaafkan ya

"SSH, iya maafin aku ya Kemaren uda bentak bentak kamu, aku maafin kok, tapi kamu harus jelasin semuanya. Semua masa lalu kamu ga ada yg di sembunyikan"

Dion lalu memeluk erat tubuh Anes, Anes mengerang. Tubuhnya belum sempurna kuat, tulang tulangnya ngilu karna di peluk kuat oleh Dion

"Makasih nes, makasih"

"Yon lepasin tulang aku ngilu semua"

"Eh, maaf ya nes. Aku bakal cerita semuanya malam ini kalo kamu siap dengernya"

"Siap kok"

Dion mengangguk dan mulai menceritakan masa lalunya

—————————-

Setelah seminggu lebih dirawat pagi ini adalah waktunya Anes keluar dari rumah sakit, banyak perubahan dari Dion yang di rasakan ya

Possesive, perhatian, agak receh itu dirasakannya. Dion menjadi lebih peduli, untunglah dirinya tak salah pilih

"Kamu sekolah aja yon, kalo kamu mau kita sama sama Yaudah aku pulang pas kamu pulang sekolah"

"Nes aku uda nurut in loh apa kata kata kamu, kamu suruh aku selama seminggu ini sekolah terus kan? Gapapa lah kalo bolong sekali ini aja"

"Sekali ini aja?"

"Sekali ini dalam minggu ini, lagian aku takut Ntar kamu kenapa kenapa, lagian aku juga Tau kamu uda bosen banget kan di sini?"

"Yaudah deh terserah, jangan lupa ya sampe rumah langsung telepon mama"

"Mama kamu?"

"Mama Mu lah yon!"

"Males, kamu aja yang ngomong nnti"

"Yaudah aku ga mau pulang" ucap Anes sambil berpura pura merajuk

"Mck, Yaudah. Yuk pulang, kamu ga rindu apart Kita emang?"

Anes mengangguk semangat, dirinya dudung tenang di atas kursi roda yang didorong Dion

Anes mengalami luka di bagian kaki yang cukup parah sehingga membuat dirinya terhalang untuk berjalan. Itu kata Dion

———————

"Ca, jangan pernah main belakang lagi! Aku bakal marah besar!" Ucap Acel tiba tiba  di mobil saat mereka menuju ke sekolah

"Apaan sih?!"

"Aku tau ca, selama kita berantem kamu deket sama rafly kan? Sekarang kita udah baikan, jadi kamu ga boleh main belakang lagi! Aku ga maen maen ini"

"Ga janji"

"Oca!"

"Aku usahain Acel! Kamu kira enak banget gitu?"

"Jadi kamu lebuh milih rafly?"

"Aku ga ada bilang kaya gitu! Lagian kamu kenapa sih? Pagi pagi gini udah sensian"

"Salah kalo aku takut kehilangan?"

Skak!Oca terdiam, kata Anes dirinya harus ngalah

"Iya Acel aku minta maaf, aku usaha untuk jauh dari rafly. Karna selama kita berantem Kemaren jujur, sedikit rafly udah ngambil posisi. Aku deluan" ucap oca tertunduk lalu keluar dari mobil itu

Acel hanya mengusap kasar wajahnya, bukan salah oca sepenuhnya adalah intinya.

——-////

Selama KBM oca tak fokus, pertama Anes tak ada dan pikirannya masih tertuju pada ucapan Acel tadi

Dirinya akan melukai hati dari salah satu yang dipilihnya.pastinya rafly

"Ca, gimana udah tau siapa yang nyiksa Anes Kemaren?"

Oca tersentak kemudian, ah iya! Mengapa dirinya tak menanyakan itu pada Anes?, lagian Dion juga sepertinya tidak melakukan pergerakan

Sepulang sekolah dirinya harus menanyakan hal ini pada Anes

"Ga tau fy, Dion masih ngurus Anes. Hari ini sih katanya dia baru pulang"

"Jenguk yuk?! Pasti dia ada trauma dikit"

Ah, mengapa oca baru sadar akan hal itu? Mengapa dirinya tak terpikirkan oleh hal itu?

" besok aja fy, biarin dia menikmati keadaan kamarnya dulu"

"Oooh, iya juga ya? Yaudah deh, kerjain itu halaman 66. Istirahat dikumpul pak Fahri di panggil Kepsek soalnya"

Oca hanya mengangguk. Dirinya sedikit pusing kali ini

MON MAAP GAES AGAK MUMET MAKANYA GA UP, APALAGI PAS VALENTINE

HEHE, NTAR LAGI MAU END NI

DINAS (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang