Jebakan?

2.8K 78 2
                                    

JANGAN LUPA VOTE, FOLLOW DAN KOMEN BARU MATIIN DATA OKE?

MAAF KALO TYPO BERTEBARAN🥰

Anes terbangun dari mimpinya dan mendapat dirinya tidur sendirian, menandakan bahwa oca sudah pergi ke sekolah

Dirinya bergegas bangun dan pergi ke dapur untuk mengisi perut yg sudah mengeluarkan nyanyian indah

Teng..nong..

Bel apartemennya berbunyi membuat Anes Harus menunda sebentar sarapanya, dibukanya pintu dan tak terlihat siapa yang memencet bel tadi

'Mungkin orang iseng '

Anes menutup pintu dan hendak berbalik namun bel itu kembali berbunyi

Oke, Anes akan memaki jika ia mengetahui siapa pelakunya

Dan tetap sama, tidak diketahui siapa yg memencet bel itu, Anes memajukan langkahnya sedikit, siapatau org itu sembunyi didamping kanan/ kiri pintu.

Belom sampe melangkah satu langkah, kakinya merasakan menabrak sesuatu. Dirinya melihat ke arah kakinya dan menemukan sebuah kotak terbungkus kertas koran

Anes mengambil kotak itu lalu langsung masuk kedalam apartemennya

Ia mengambil posisi nyaman di sofa lalu membuka kotak itu, lalu Anes mencampakkan kotak itu

Isi didalam kotak itu adalah sebuah pisau menancap di leher sebuah boneka yg bersimbah darah merah segar

Anes pucat, dirinya bergegas mengambil telepon genggamnya, lalu keluar dari apartemen membawa harapan ada seseorang yg bisa membantunya untuk membuang kotak itu

Ia tak habis pikir, siap yang tega mengirimkan itu padanya, tunggu.

Seingatnya di samping sisi kotak ada sepucuk surat, kalau emang dia ingin tau dirinya harus kembali ke apartemen lalu membaca itu

Tapi, Anes phobia darah. Tapi dia ingin tau isi surat itu, Anes terus menguatkan dirinya dan meyakinkan dirinya untuk masuk ke apartemen itu

Anes memutar arah jalanya, dia memasukan kode apartemennya dan menahan nafas agar aroma darah segar itu tak menusuk hidungnya

Setelah mengambilnya, Anes memfoto kotak itu lalu mengirimnya pada oca dan ipan. Anes keluar dan bergegas ke taman dekt apartemennya

————————

Oca sedari tadi harus menahan takut, ia menyesal meninggalkan Anes tadi. Sekarang dirinya dan khanza satu kelompok untuk meneliti masalah sosial, yang bertema gangguan jiwa

Sebenarnya mereka tidak berdua saja ada Anes dan fya, seperti yang kalian ketahui Anes tak masuk karna kesiangan dam fya masih sakit

Guru mereka memberi waktu untuk berdiskusi dengan teman kelompok di kelas mengenai apa saja yg diperlukan dalam meneliti tema tema yg diberi gurunya

Oca hanya menunduk sedangkan khanza, sedang memainkan darah segar yang keluar dari jerawat di wajahnya

'Aneh banget si khanza, itukan darah kotor ngapa di pegang pegang' kalimat itulah yang terngiang terus di otak oca

"Kita teliti di rumah sakit jiwa mahoni!, gue mau ke toilet!" Ucap khanza ketus lalu berlalu dari pandangan oca

Huftttt, oca bernafas lega, lalu notif HPnya berbunyi dan terlihat Anes mengirim foto yg terlihat ada darah saja dan sebuah kotak, lalu Anes meminta tolong agar oca menemuinya sepulang sekolah di Taman dekat apartemennya.

Oca kembali pusing, apa , kenapa yang menimpa sahabatnya ini?, apakah kotak itu dari khanza?

"Bisa jadi!, tapi khanza kan ga tau alamat apartemen Anes!" Monolog oca

Oca kembali membuka roomchat dirinya dan Anes lalu membalas

Anes

Gue otw

Sebelum oca bangkit dirinya mendapat pesan dari Acel

Acel

Gue mau ngomong penting, sebentar doang. Di kantin sekolah. S E K A R A N G,

Oke!

Oca lalu bergegas keluar karna guru mapel mereka pergi ntah Kemana, dirinya langsung menuju kantin dan langsung menemukan lelaki bertubuh jangkung yang tak asing baginya

Oca segera mendatangi meja lelaki itu dan langsung melontarkan pertanyaan

"Ada apa?! Gue ga bisa lama"

"Denger dulu, gue bukan mau jelasin tapi ini tentang Anes. Ipan ngasi tunjuk ke gue tentang kotak yg ada darahnya di apart anes. Sebelumnya ipan uda ada feeling ga enak tentang Dion"

Yap! Ipan adalah orang yang paling peka, feeling nya tak pernah salah atau meleset sedikitpun, makanya setiap dia mendapat feeling tentang orang orang terdekat dirinya akan langsung memberi tau orang itu

Namun ia sudah menghubungi Dion, dan Dion tak mengangkat

"Oh, ini gue mau nyusul in Anes di taman deket apart nya, gue tau dia skrg pasti lagi Down"

"Oke ca, ada yg bisa gue bantu?"

Oca sedikit tersentak, sudah lama ia tak mendengar Acel memanggil namanya

"Bantuin aja gue keluar"

"Itu gampang, ayo"

Setelah Acel membantu oca bolos, Acel sempat mengatakan "Hati hati ya ca, semoga kalian gapapa" oca hanya tersenyum mendengar itu, dirinya jua bingung harus apa

Dirinya bergegas ke taman dekat apart Anes.

Hanya butuh waktu 10 menit oca sudah sampai, dirinya lalu menuju ke arah perempuan yang sedang menunduk menggunakan piyama bergambar hello kitty

"Nes?" Panggilnya

Anes lalu memeluk oca, menangis tersedu sedu. Ocaa hanya bisa menenangkan Anes, dirinya juga tak tega untuk meminta anes menjelaskan apa yang terjadi

Yang pasti dirinya melihat Anes menggenggam sebuah foto yg terlihat ada Dion yang tersenyum dan seseorang yang tidak jelas di sebelahnya dan ada sedikit bercak darah

Anes melepaskan pelukanya, dirinya memberi foto yg digenggamnya tdi, oc menerima dan terkejut

Tbc gaess, MAKASI READERS 9kNY DNA VOTE 600. MAKASI YA,

Gimana CERITA KALI INI? Komen dong biar AUTHOR TAI APA KURANGYA

AUTHOR MAU MINTA MAP KRN GA KELIATAN BEBERAOA HARI, SOLNY AUTHOR SIBUK BANYAK TUGAS SAMA NGURUS EVENT SONYA AUTHOR ANGGOTA OSIS HEHE

GA NANYA YA?, tau ah pokony makasi love u so much gaes

DINAS (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang