Setelah mereka berempat selesai makan dan kenyang, Anes memilih membuka pembicaraan
"Ca, lu gimana sama acel?"
"Lo dulu gimana sama Dion?"
"Gausah jawab pertanyaan gue dengan pertanyaan"
Oca menghela Nafa sepanjang "Gatau nes, gue capek"
"Ca,hubungan lo itu ga main main. Mending lo bedua itu damai. Trus diselesaikan baik baik" ucap eja
Anes dan ipan mengangguk setuju
"Panas nih kuping gue! Denger in omeln omelan dia! Dia berubah 100%, dulu Itu Acel lembut, baik, pengertian, sekarang? seolah olah gue pelakunya, gue penjahatnya, gue yang paling salah!"
"Ja, pan, lo bedua pasti tau apa sebab ini!" Ucap oca intens
"Gue ga tau ca, Kemaren gue ga sepenuhnya ikut sama mereka. Soalnya Ramadan tiba tiba sakit, jadi gue Temenin ke rumah sakit, tanya aja ipan "
"Lebih baik lo berdua tau dari pasangan lo masing masing "
"Gimana mau tau? Dia aja kagak pulang" ucap Anes pelan, sangat pelan
"Gue mau bukti in ke Acel, kalo gue ini ga lebih dari jalang!!"
"OCA!" Bentak Anes
"Tenang aja nes"
"Gausah nekat lah ca, itu bahaya!"
"Lagian gimana caranya?"
Komentar orang orang yg duduk di meja itu
"Gue lagi deket sama rey, udah sering malah telp an "
"Rey temenya rafly?, ketos ya kalo ga salah?"
"Iya, gans baik juga "
"Ca, pikirin kedepanya! Jangan cuman pikirin yang lo mau aja!" Saran Anes
"Iya nes, lo selo aja. Santai, noh kira kura Dion apa kabar??? Uda gue kirim tuh nomornya"
"Gue ga tau"
"Nes, lo ga ada berpikir yang Aneh aneh gitu?, hmm maksud gue. Lo gaa ada mikir dia seling kuh??" Ucap eja pelan
"Gausah kompor eja!" Bentak ipan
"Gue balik!"
Anes pergi begitu saja, ia mendadak kembali risau, mendadak kembali pening, mendadak aneh. Itu semua karna Dion
Apa Dion bosan dengannya? Tapi dia kan yang Kemaren mengajak damai?? Mengajak membuka hati? Ah apa mungkin Dion ada kembaran?
Ini bukan sinetron!, apakah Anes harus mengalahkan keegoisan ya?? Apa ia harus menundukkan egonya dan meninggikan rasa pedulinya
Haruskah ia menelepon Dion, kalau diangkat dan jawaban Dion bahwa ia ingin pisah? AHHH itu yang tidak diinginkan Anes
Sudah 3 hari Dion menghilang, absen mereka pasti banyak. Anes juga takut, kalau mertuanya akan menelepon.
Kini. Anes ada di apartemen Dion dan dirinya, jujur di dalam lubuk hati. Dirinya sangat merindukan Dion.
Ting! Notif dari handphone Anes berbunyi, ia segera membukanya
Acel
Share loc apartemen lo! Gue pen ceritaAnes'k is share location
Ia mengusap kasar wajahnya, mengapa dirinya mendadak merindukan sosok Dion? Arghh, mengapa ia juga merindukan kedua orang tuanya??
Ah! Kotak musik, tapi Dion kan pindah ke apart itu dadakan pasti ga dibawa! Tapi apa salahnya di cari
Ia sudah mencari di semua laci sekitar kamar, dan tinggal satu laci lagi yang belum dibuka! Lemari baju Dion
Mau tak mau harus dibuka! Bulir bulir keringat menetes di keningnya perlahan, dan! Dapat! Dion menyimpan beserta suratnya, ia mengambilnya dan apa itu? Di bawah kotak musik ada album foto
Terlanjur kepo, Anes mengambilnya dan membukanya
Teng ning... tenggg
Ah! Itu pasti Acel, Anes merapikannya dan membuka pintu untuk Acel
Acel menerobos masuk dan mendudukkan pantatnya mulus di sofa Anes, "Dasar atheis!"
"Lo pasti tau apa masalah gue!"
OKE GAESSS SINGKAT DULU!! NTIK BAKALAN AKU POST 2 PART KEMUNGKINAN HEHE
APA NI HARAPAN KALYAN BUAT TAHUN 2019? HARAPAN BUAT AKU?? Mwehehe #berharap
KAMU SEDANG MEMBACA
DINAS (SELESAI)
RomanceSELESAI/ TAMAT GANTI JUDUL! BADBOY IN MY HEART TO DINAS DINAS ( DIon Anes) Cerita ini tentang eratnya persahabatan sampai sampai mengala mau nasib yang sama DIJODOHKAN! Sedikit tercengang dan tak terima tapi seru juga - Dion Cobaan hidup apa l...