Acel gantenk

3.1K 98 0
                                        

"Mandi gih" suruh Acel
"Hmmm, iya" jawab oca sambil tersenyum kikuk

"Loh?? Kok kamu udah mandi?" Heran oca saat keluar dari kamar mandi
"Numpang di kamar mama sayang"
"Sini" ucap Acel lagi sambil menepuk tempat di sebelahnya

Oca berjalan dengan tidak fokus, pikirannya bercabang Kemana mana

Mati.batin oca

"Di sofa aja, Bi...biar enak" ucap oca gagu
"Sini aja, lebih empuk, kenapa mendadak gagu?"
"Ah.. haa?? Siapa yg gagu?" Tanya oca setenang mungkin
"Sini" ajak Acel sekali lagi

Tenang ca.batin oca

Oca duduk di sebelah Acel

"Apa?" Tanya oca
"Sini tiduran pasti capek"

Wadaawww, ampuni oca Tuhan. Oca ga mau di terkam Acel. Mata Acel ngeliatin oca mulu Tuhan kayak ngeliat rendang di kondangan. Batin oca lagi

"Kamu kenapa sayang?, coba ngomong" ucap Acel lembut sambil mengelus puncak kepala oca

Oca langsung memeluk tubuh kekar itu

"Cel, aku minta maaf ya, aku ga mau dulu, plis. Aku belom siap, tapi kalo kamu mau, Gpp kok. Aku aja yg egois, sorry cel, tapi Gpp"

Acel terkekeh, ia mengerti maksud istrinya sekarang

"Hei" ucap Acel sambil mengangkat dagu gadisnya itu

"Angkat kepalamu princes" ucap Acel

Sorry yon, gue pinjem kata kata lu dulu ya. Batin Acel

"Jangan nangis, knp nangis??"

Oca tak menjawab, tetap menjatuhkan air matanya

"Hei, look At me" perintah Acel namun dengan nada pelan

"Aku buruk" lirih oca

"Heiii, kamu ga buruk, justru nyaris sempurna. Aku ga akan marah, aku justru belom siap. Lagian aku g akan maksa sayang" ucap Acel dengan lembut
"Yakin?"
"Yakin" jawab Acel lantang

"Yaudah, ayuk tdr. Katanya kamu besok mau sklh"
"Iya, ga mau libur, bosen di rmh"

Sedikit kecewa, Acel merasa bahwa pacarnya yg dulu telah menjadi istrinya itu tak mau menghabiskan waktu bersamanya. Namun dengan cepat ditepisnya pikiran buruk itu

"Mungkin dia masih mau mengenal lingkungan sekolah"batin Acel

"Aku tidur ya" ijin oca
"Aku peluk Gpp kan?"
"Ya engga lah! Pake ijin segala" ceplos oca
"Cieeee" goda Acel
"Plisss, i need sleep now, I'm so tired"
"Punten atuh neng"

Lalu mereka terbang ke alam mimpi masing"

——/////———///////
"Besok gue sekolah, muak di rmh mulu"
"Hmm, Yaudah sono. Belajar yang baek, biar bisa jadi ibu yg baik dari anak"kita"
"Idih" Anes bergidik ngeri
"Yon" panggil Anes
"Apa?"
"Ramadan siapa?"
"Temen aku"
"Lu kenal dia dari mana?"
"Hmmm, udah lama. Waktu SMP kelas 1"
"Ooh"
"Sedikit ada nadanya" sadar Dion atas perkataan Anes barusan
"Kenapa?" Sambungnya lagi
"Gpp, cuman nanya" ucap Anes lalu pergi
"Bocah Gaje!" Rutuk Dion

—-//—-///—-

"Aku yakin itu dia!"
"Tapi aku ga mau buka identitasku, aku takut dia kecewa"
"Bukan kecewa lagi bahkan!!!, melainkan marah dan benci!"

—-////——-///—///
"Permisi bu, saya mau manggil atas nama Anesean dan marsya, ada?"
"Yg di panggil ada?" Tanya guru itu

Merasa itu nama mereka, mereka mengangkat tangan dan permisi pada guru itu

"Kalian murid baru kan?"
"Iya"
"Ikut ke ruang OSIS, ngisi data yg belom lengkap"

Mereka mengangguk dan mengikuti arah sang penuntun

"Kalian mau ikut eskul apa?" Tanya nya saat mereka sampai di ruang OSIS dan memberi daftar eskul
"Lu apa nes?"tanya oca
"Ga ada dance?"
"Hmm, sempat ada dulu, skrg ga ada lagi. Karna ga ada pelatihnya"
"Eskulnya bosen in nih, club Jepang, Inggris, Mandarin, kimia, biologi dst..., mikir semua ini mah" tuntut oca
"Jadi?"
"Kita ga ikut eskul apa apa" simpul oca
"Ga bis, disini setiap siswa harus mengambil eskul"
"Gimana nes?"
"Yaudah dance, yg ngaktifin kita"

Oca menyenggol lengan Anes, sambil menatap dengan nada "lu apaan sih?"

"Bagus kalo kalian mau, Yaudah letakin nama kalian dan kelas di kertas ini. Nnti kita selaku OSIS akan ngumumin bahwa eskul dance akan aktif lagi "
"Yg ngajar kalian kan?" Tanyanya lgi

"Iya"

Dengan cepat oca menyenggol lengan Anes

"Apa? Lu kaga brani?"
"Bukannn! Kan kita Masih baru" ringis oca
"Loh, justru hebat lo. Masih baru udah jadi senior di salah satu ekskul" tegasnya
"Lo denger kan?" Tanya Anes pada oca
"Iya!"
"Nama aku, rafly. Jabatan wakil ketua OSIS" ucap rafly sambil mengulurkan tanganya
"Marsya biasa dipanggil oca kak"
"Gausah terlalu formal, panggil fly aja "
"Fly? Ef-el-ye?"
"Iya, nama lu Anes kan?"
"Fly, terbang dong?"
"Jangan pke y, tapi I"

Anes hanya membulatkan mulutnya

"Minta wa lu dong, biar gampang kalo mau ng informasi in apa apa"

"Oh, wa oca aja"

Gaje kan? Karna author ga fokus, yg baca makin dikit!, ga ada semangat nih AUTHOR . Apa ceritanya ga menarik?, kalo iya di komen gaes. Biar AUTHOR tau

Yaudah deh, Jangn salahkan AUTHOR kalo AUTHOR jarang nge update, Bye

DINAS (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang