Terpuruk

3.2K 100 3
                                    

Part terpanjang, siapin tisu siapa tau baper, kalo baper komen

JANGAN LUPA VOMENt! LOVE KALIAN CIXIIX

Dion dan anes baru pulang dari rumah sakit membawa berita bahagia, kaki Anes dapat disembuhkan jika rajin terapi

Kini mereka ada di mobil menuju ke salah satu restaurant Jepang, Anes mendadak ingin makan sushi dan ramen

"Nes, besok bonyok kamu pulang. Kita jemput ya?" Ucap Dion dengan nada hati hati

Anes menghela napas panjang

"Nnti aku mau makan ramen yang pedessss" ucapnya bersemangat dengan sedikit kemauan untuk mengalihkan pembicaraan mereka

"Nes, jangan dialihkan. Sampai kapan kamu mau kaya gini terus? Kalo ada yg ga enak coba cerita sama aku. Masalah kamu masalah aku juga" Dion menatap Anes lekat

"Ga tau" ucap Anes mendadak dingin

Melihat itu Dion menggenggam tangan Anes " aku ga maksa kamu untuk cerita kok, aku akan nunggu sampe kamu siap. Yaudah ga usah dipikirin kalo kamu ga mau, besok aku aja sendiri." Ucap Dion

Anes tak tau, mengapa dirinya seperti ini. Dirinya masih KESAL dengan orang tuanya yang membedakan dirinya dan adik TIRINYA yang pintar katanya

'Haha, Pinter caper' batin Anes

Dirinya tau bahwa adiknya itu anak tiri, sudah lama. Namun dirinya hanya berpura pura tidak tau. Dirinya bermaksud agar adiknya tidak minder saat tau dirinya anak tiri, namun ekspektasi tak seindah realita. Adik tirinya itu malah menjadi seseorang yang tidak tau diri

Ntah mengapa juga orangtuanya selalu memihak pada adik tirinya, jauh di lubuk hati terdalam Anes sangat ingin dimanja, diperhatikan, dibujuk, namun semua itu hanya ekspektasi

Sejak menginjak SMP dirinya tak pernah lagi mendapat ekspektasi nya itu, pernah si membujuk. Saat dirinya akan dinikahkan dengan Dion

Anes lelah memikirkan hal ini, setiap malam dirinya tetap mendoakan keluarganya yang terpisah jauh dengannya. Anes menjadi dingin di hadapan mereka karna sebenarnya ingin di beri kasih sayang, dimanja, dan diperhatikan

Namun sepertinya sikap dinginnya tak membuka pintu hati orang tuanya, sejak itu Anes bersikeras akan menjadi orang yang dingin, untuk apa dirinya menjadi seseorang yang selalu ceria? Selalu friendly tapi tak ada yang merespon? Sejak itu sikap dinginnya melekat erat pada dirinya.

Lamunan Anes terbuyar saat Dion membukakan pintu untuknya, ternyata mereka sudah sampai. Anes terlalu asik melamun sehingga tak tau bahwa mereka sudah sampai

——————-

Oca kesal melihat tingkah Acel belakangan ini, Acel menjadi lebih manja dan suka ngatur ngatur

"Cel! Ih plissss, kita itu mau berenang bukan mau pengajian!"

Acel menggeleng kuat

"Engga! Aku ga mau ya cowo cowo sama bapak bapak di luar sana liatin body kamu!"

"Cel plis, cuman pake bikini doang"

"Cuman? Ga ga! Aku ga sudi! "

'Gue aja belom liat semua anjng, masak di deluanin sih!. Dasar cewek! Hobby banget umbar body! Giliran HAP aja nangis mati matikan!'

"Apa?! Gausah liat liat!" Oca sudah bete dulu, dirinya ingin berenang di dekat apart anes dan Dion

"Udah ayo, aku tunggu kamu di mobil. Pake pakaian yang aku suruh tadi!" Ucap Acel lalu pergi dengan membawa perlengkapan mereka

DINAS (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang