Intropeksi

3K 108 8
                                    

Jangan lupa vote dulu! Lalu komen agar AUTHOR semangat xixix, oiya Part ini panjang gaes

Dion panik, dirinya berusaha melacak ponsel Anes. Yaps, Dion pernah mengaktifkan GPS hp Anes dan selalu tersambung dengan dirinya. Lalu memakai aplikasi untuk melacak ( kalo ga ada gengs anggap aja bakal ada oke? Soalnya AUTHOR pernah liat sih iklannya di ig hehe)

Dirinya langsung menuju ke tempat yg di arahkan ponselnya.

Iya Dion cabut, pake alasan dia di panggil mama nya ke rmh. Padahal mamanya lagi asik d kantin sekolah bareng temen temenya

Kayanya bakal nongol petaka nih gAes

Setelah sampai dirinya melihat hanya keramaian tanpa ada korban, Dion memutuskan untuk bertanya pada warga sekitar yang ikut heboh

"Pak korbannya di bawa Kemana?"

"Ke rumah sakit Pelita dek, kasian banget denger denger dia baru aja keluar dari rumah sakit. Eh ini masuk lagi naas banget kan?"

"Ah iya pak, makasi saya pergi dulu"

Bapak itu hanya mengangguk dan melanjutkan aksi heboh nya

Dion langsung meluncur ke rumah sakit tersebut dan hanya 15 menit dirinya sampai di rumah sakit tersebut

Dirinya langsung menuju ke receptionis dan menanyakan korban kecelakaan di jalan gagak.

"Kamu keluarganya?"

"Iya mbak"

"Sedang di tangani di ruang UGD"

"Makasi mbak"

Dion bergegas ke arah UGD, dirinya ingin masuk namun di cegah perawat. Arghhh Dion sangat frustasi

Ini salahnya? Apakah ini salahnya? Apakah dia salah? Arghhhh ini sehdah jelas salahnya

Dion mengabari Acel bahwa dirinya ada di rumah sakit pelita. Dirinya skrg tertekan, dirinya merasa sangat tidak berguna. Arghh! Dion menyesal! Mengapa dia memperdulikan perempuan itu dari pada Anes yang sudah jelas menjadi pendampingnya

Dirinya menang bodoh, memang tidak berguna. Arghh! Skrg apakah dirinya sanggup untuk tetap menutupi dari orang tua mereka?

Arghh!!!! Tolong bantu Dion!

Pintu UGD terbuka, dan tampaklah dokter keluar. Dion mengusap wajahnya kasar dan langsung menghampiri dokter itu

"Dok bagaimana keadaan, ist.. mmmhh tunangan saya dok"

"Kamu keluarga dia?" Tanya dokter itu dengan ragu

" iya dok saya tunangannya, kmi sudah kls 3. Cepet dok gimana keadaanya?!"

"Oke, keadaan Anes cukup parah. Kakinya patah, luka diwajah. Dan masih koma, tApi sepertinya sebentar lagi bakal sadar kok"

Seakan terkena petir di siang hari. Dion tegang tak berkutik, hatinya ngilu mendengar perkataan dokter itu.

"Kalau kamu mau masuk silahkan. saya permisi" ucap dokter itu membuat Dion sadar dari keterkejutannya

Tak perlu di tuntun Dion lngsung masuk ke UGD. Hatinya ngilu kembali. Dion duduk sambil memandang wajah istrinya itu. Luka di wajahnya yang kemarin belum sembuh sempurna. Dan sekarang ada luka baru

Dion menangis, dirinya tak perduli dianggap bencong oleh suster yang masih berberes. Dirinya tak pantas bersanding dengan Anes, dirinya juga sadar kalau Anes itu cantik dan lebih baik dari dia 

"Mas, ini ada surat titipan dari mbak Anes sebelum dia tak sadarkan diri mas" ucap perawat itu sambil memberi selembar kertas

Perawat itu pamit

DINAS (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang