Kepo spa pendonornya?

3K 93 0
                                    

MON MAAP BARU NONGOL,

ketika mundur satu langkah adalah pilihanmu, maka maju satu langkah adalah pilihanku
-Anesean

Masa deg degan telah dilewati Anes, Dion, oca dan teman temanya. Teman teman Dion menemani Anes dan menunggu masa operasi Dion

Mereka terus berdoa agar operasi berjalan lancar, Anes sedikit kecewa. Ipan tidak bisa hadir, sudah di telpon tapi tak bangun juga.

Mereka semua bernafas lega saat dokter menyatakan operasi berjalan lancar.

Anes menyuruh mereka pulang, oca tak setuju sebenarnya. Apalagi ayah dan ibu Dion. Mertuanya menyuruh dirinya pulang dan berganti dengan mertuanya itu

Tapi Anes menolak keras, mertuanya memilih mengalah dari pada membuat Anes tak tenang kalau dirinya di rumah

Pagi ini Anes berharap Dion sadar. Anes sudah rindu dengan matanya itu. Mata yg selalu menatapnya

Ane mengelus ngelus punggung tangan Dion, harusnya Dion udah sadar sedari tadi kata dokter
"Yonnnnn, bangunnnnn. Bangun ih! Kalo kamu bangun aku janji bakal nurut sama kamu, kamu tega gitu? Tega buat gue sedih? Kamu senang yaa?. Yon bangun aku janji bakal berubah, aku juga janji deh bakal nurut sama semua omongan atau perintah kamu"

Anes menatap Dion sendu, dirinya bangkit. Anes mengecup pipi Dion
"Hehe gapapa ya???? Gapapa dong, bangun dong"

"Cium dulu baru bangun" suara bariton itu mengejutkan Anes

"Yon? Serius?? Ihhh jangan main main!"

"Ga cium ga mau bangun aku"

Anes tak mempersalahkan lagi, dirinya mengecup semua wajah Dion dan yg terakhir adalah bibir Dion

Cup

Dion memanfaatkan kesempatan ini, dirinya menahan kepala Anes, dirinya mengambil alih dan menunggu anes membalasnya

Anes terkejut, dirinya ingin memukul Dion. Tapi takut salah pukul

Dion menggigit bibir Anes, membuat Anes membuka bibirnya. Perlahan Anes tenggelam dengan dion, namun lama lama Anes kehabisan nafas. Dirinya bingung harus apa, dirinya memutuskan untuk memukul lengan Dion

Dion paham dan melepaskan Anes, Dion tersenyum lebar dan tertawa terbahak

"Apaan sih!!! Kamu mau aku ga nafas lagi??!!"

"Gak sayang, emang gitu aturannya"

"Aturan apa?" Tanya Anes dengan polosnya

"Gak, kamu Ntar paham sendiri kok, first kan?"

Anes mengangguk

"Bagus donggg, aku dapet yg first"

"Iya-iya, gimana ada yg sakit?"

"Ga ada yg sakit buat aku, ini mah kecil. Mana kerasa kalo tadi di belah ini mah" ucap Dion sambil menunjukan bekas operasinya

"Maafin aku ya, aku ga bisa masak jadi kamu sering makan yg ga higienis dan ga teratur"

Dion Mengelus puncak kepala Anes "Gpp sayang kan aku uda bilang, aku cari istri bukan cari pembantu"

"Tapi aku mau kursus masak deh"

"Lah, rencana apa lagi itu? Ga ga! Kamu itu Nntik banyakn waktu diluar, trus Nntik pembimbingnya cowo! Ga aku ga mau ya!"

"Jadi gimana dong? Masak aku ga bisa masak mulu?"

"Belajar sma mama aja, bisa aku pantau dan jelas jauh dari banyak lelaki"

"Iya iya! Kamu cepet sembuh, lusa aku mau sekolah, uda banya banget ketinggalan"

DINAS (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang