01 Jung Chae Yeon

3.5K 120 0
                                    

Tak terasa aku akan menjadi kakak kelas. Rasanya baru kemarin aku masuk ke sekolah ini dengan status siswa baru.

Aku sudah menyelesaikan ujian kenaikan kelas dan libur pun sudah ku lewati.

Hari ini aku akan mendaftarkan ulang diriku untuk menjadi kakak kelas. Tahun lalu, aku masuk ke sekolah ini dan berada di kelas 10-1, tetapi hari ini akan ditentukan aku akan berada di kelas mana.
Saat menjadi siswa kelas sebelas, kemungkinan aku tidak akan satu kelas dengan teman-teman kelas sepuluh karena akan dipecah sesuai jurusan yang mereka pilih.

Aku memilih jurusan ips, namun belum tahu di kelas sebelas ips berapa aku akan berada. Alasanku memilih ips karena aku tidak suka mata pelajaran ipa, tepatnya fisika. Aku tidak terlalu suka menghitung, ya walaupun memang di ips pun ada matematika, ekonomi, dan juga geografi. Bagiku mereka sudah cukup, aku menganggap geografi adalah fisika ips. Setidaknya aku tidak bertemu dengan fisika ipa, matematika ipa, ataupun kimia. Biologi masih bisa ditoleransi olehku walaupun nama-nama latinnya membingungkan.
Aku dan Yuha memilih ips. Bukan karena kami teman dekat sehingga Yuha pun memilih jurusan ips demiku, tetapi Yuha pun sama sepertiku dia mengatakan bahwa cukup belajar ipa di kelas sepuluh.

Kami tidak peduli bahwa ips sudah terkenal dengan kemalasannya. Menurutku jaman sekarang ips maupun ipa sama saja, tidak ada yang malas maupun rajin. Hal-hal seperti itu tergantung kepada siswanya sendiri.

Aku dan Yuha sedang menunggu giliran untuk dipanggil.

"Semoga saja kita dipertemukan lagi di kelas yang sama"

Yuha berharap agar aku dan dirinya dipertemukan lagi. Akupun mengharapkan hal yang sama, karena walaupun kita baru akran di kelas sepuluh tetapi kami sudah dekat sekali.

Sebenarnya aku dan Yuha berada di sekolah menengah pertama yang sama, namun kami tidak saling mengenal hanya tahu wajah satu sama lain tetapi tak tahu nama. Lucu memang, saat di sekolah yang baru kami bertemu yang akhirnya menjadi teman dekat.

Banyak yang sering mengatakan kalau aku dan Yuha itu pasti satu paket. Akupun tidak tahu apa yang membuat mereka berpendapat seperti itu. Mungkin karena memang aku jika pergi kemana--mana pasti dengan Yuha, dan mungkin juga karena aku banyak kesamaan dengan Yuha.

"Yuha, namaku sudah dipanggil. Aku duluan ya. Mian"

"Gwaenchana, but wait for me in front of hall"

"Of course"

Aku pun meninggalkan Yuha karena memang namaku dengan Yuha agak jauh. Nomor absenku adalah delapan belas sedangkan Yuhan nomor absen terakhir yaitu duapuluh lima.

Aku sudah mengetahui aku berada di kelas mana. Semoga saja Yuha satu kelas denganku. Aku menunggunya di depan aula.

Please god, let me meet again with Yuha in the new class.

Yuha pun sudah selesai, dia sedang jalan keluar dari dalam aula.

"Kelas berapa yang kau dapat?" Tanya Yuha padaku.

Yuha sangat penasaran di kelas mana aku berada.

"Kau dulu yang sebut, baru aku"

"Kita sebut saja bersamaan. Satu, dua, tiga"

"Ips tiga" tetapi hanya Yuha yang menyahut

Aku memperlihatkan wajah sedihku padanya.

"Ya! Kau memang selalu licik, sebut ips berapa yang kau dapat? Dan kenapa wajahmu terlihat sedih?"

Yuha terlihat kesal padaku karena wajah sedihku dan aku tidak menyebutnya secara bersamaan. Sedikit demi sedikit mulutku membentuk lengkungan ke atas.

"Ya~ kenapa kau malah tersenyum?"

"Aku pun di kelas ips tiga"

Aku memang agak jail pada teman dekatku karena memang itu sifatku, aku akan bertingkah layaknya diriku di depan teman dekatku.

"Jinjjayo?"

Mata Yuha membulat.

"Awas mata kau bisa loncat keluar itu. Ne, jinjja"

Betapa senangnya aku dan Yuha karena harapan kita terwujud.

Kami akan mulai belajar pada tanggal 17 Juli dan tepatnya hanya satu minggu lagi hari libur tersisa.




Balik lagi dengan cerita baru.
Tolong dukungannya. I need your support, please.
Don't forget to vote and comment.
Gamsahabnida:)

Terbalik [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang