• i n t r o •

158 11 0
                                    

Entah sudah berapa kali Navy membolak-balikan badannya di kasur, tapi rasa kantuk belum datang juga. Kurang lebih sudah dua jam dia melakukan hal itu, sementara ponselnya sudah menunjukkan pukul sebelas malam, dan esok hari dia mendapat kelas pagi.

Kelas pagi dan tidak bisa tidur merupakan kombinasi terburuk, namun tidak dapat dihindari.

Tak hanya karena tidur siang yang terlalu lama, Navy juga tidak bisa 'mematikan' otaknya yang secara terus-menerus memutarkan berbagai adegan imajinatif maupun apa yang baru saja dia alami hari ini.

Seperti misalnya adegan-adegan aksi yang entah dari mana muncul di kepalanya tiba-tiba. Atau kejadian di laboratorium kampus siang tadi, di mana salah satu teman perempuannya tidak sengaja memecahkan tabung reaksi dan kemudian datang teman cowok membantunya membersihkan pecahan kaca tersebut.

Lalu, muncul sosok yang sudah menjadi pusar perhatiannya sedang tersenyum ke arahnya.

Sungguh absurd dan acak.

Navy mendesah frustasi. Dia kesal kenapa otaknya mendadak aktif dalam menghasilkan berbagai adegan seru, sementara mendadak kosong ketika dia hendak menulis. Entah cerpen asal atau esai laporan kasus.

Sering kali dia hanya duduk di depan laptopnya lebih dari sejam tanpa melakukan apapun. Hanya duduk manis dengan kepala berpikir keras memilih kata yang tepat untuk diketik. Apalagi ketika dia harus menerjemahkan beberapa jurnal untuk presentasi diskusi kasus. Tak jarang dia merasa buntu untuk menuliskan kalimat jurnal dalam bahasa 'sendiri'.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah satu pagi, namun kantuk belum menyerangnya. Navy mendesah lelah dan memutuskan untuk turun dari kasur menuju meja belajar.

Dia mengeluarkan sebuah buku biru muda tanpa corak. Tidak lupa mengambil pulpen yang sudah dirapikannya dalam gelas aluminium berwarna khusus alat tulis.

Dan dia mulai menulis.[]

• • • 

Halo! Akhirnya, aku bisa share cerita Navy dan Catatan Tengah Malamnya kepada kalian. Mungkin pembukaannya sedikit membosankan, tapi aku sebisa mungkin akan membuatnya semakin menarik. Tak kalah menariknya dengan cerita Fea di Two Days, One Nightsemoga. Hehehe.

Kalau ada yang belum baca Two Days, One Night; silakan mampir ke works-ku. Siapa tahu suka <3

Segitu dulu dari aku. Jangan lupa vote, comment, dan share jika kalian menyukai cerita ini! Sampai jumpa di bab baru!

XOXO, Reina.

I Wrote This at Midnight✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang