Sesampainya di kamar, Navy langsung bergegas mandi karena badannya terasa amat lengket akibat efek berdempetan dengan orang-orang seharian ini. Kemudian merapikan catatannya yang berantakan dan bersiap belajar karena Senin akan menjadi hari ujian blok pertama di semester empat ini.
Selama menyalin ulang catatannya, pikiran Navy terus melayang pasa percakapan singkat antara dirinya dengan Red tadi. Hal itu membuat konsentrasi Navy buyar dan memutuskan untuk menumpahkan segalanya di buku berjilid spiral itu.
° ° °
| Refleks| 22:54
Dia bilang dia refleks melakukannya. Tapi, siapa yang menyangka dia punya refleks untuk melakukan hal baik?
Banyak refleks yang terjadi pada orang. Entah itu refleks kabur, refleks mukul, dan lain sebagainya.
Tapi bagi Red? Itu beda.
Ini sebenarnya enggak penting banget nulis beginian padahal masih harus ngerangkum banyak. Ditambah isinya yang sangat enggak berguna.
Udah sih, cuma mau nulis itu aja. Kepalaku terlalu penuh sama forensik dan penyakit mulut lainnya.
• • •
Sampai jumpa di bab selanjutnya ♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wrote This at Midnight✓
Krótkie Opowiadania[status : completed] Navy, 19 tahun, seorang mahasiswa kedokteran gigi yang mencoba menumpahkan isi kepalanya dalam sebuah buku. Tujuannya agar segala gundah yang melekat di kepalanya sirna. Jika sirna tidak memungkin, paling tidak bisa meringankan...
