| Minimarket | 19:47
Ini memang belum tengah malam, tapi aku enggak tahan buat menulis tentang ini sekarang. Karena sejak tadi aku enggak bisa berhenti memikirkan kejadian tadi. Jadi, daripada ganggu pas biki tugas, lebih baik aku tuangkan semuanya sekarang.
Aku ketemu Red hari ini di minimarket apartemen.
Kuulang lagi.
Aku ketemu Red hari ini di MINIMARKET APARTEMEN.
Minimarket. Apartemen.
Mimpi apa aku semalam bisa bertemu dengannya di luar kampus?!
Sebelumnya, aku mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya, kali ini Red muncul ketika aku sedang baik-baiknya.
HAHA.
Tapi, kenapa dia bisa di sini?
Apa dia sedang main ke tempat temannya?
ATAU
Dia memang tinggal di sini juga?
Astaga, aku penasaran!
Seharusnya aku mengikutinya saat dia keluar minimarket, tapi itu hanya membuatku menjadi stalker error. Dan kalau sampai ketahuan, BAH!
MATI SAJA AKU.
Sudah cukup banyak Red melihat keburukan dan keanehanku.
Tapi, aku masih penasaran...
Ya Tuhan, kenapa aku menjadi se-kepo ini?
Semoga dengan dituliskannya ini, rasa penasaranku berkurang.
° ° °
Navy menutup buku itu, lalu segera memasukannya ke dalam laci. Seakan-akan dengan hal itu, rasa penasarannya terkunci dan tidak akan mengganggunya dalam mengerjakan tugas nanti.
Namun, saat dia hendak melanjutkan tugasnya yang sempat tertunda, dia sadar rasa penasaran itu bukannya semakin surut.
Melainkan semakin kuat.
Navy mengacak rambutnha frustasi, sebelum menelungkupkan kepalanya di atas meja belajar sambil meringis.
Apakah se-klise ini ketika seseorang sedang menyukai orang lain?
Tidak perlu dijawab pun, Navy bisa menjawabnya sendiri.
• • •
Jangan lupa vote, comment, and share ya 😆
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wrote This at Midnight✓
Historia Corta[status : completed] Navy, 19 tahun, seorang mahasiswa kedokteran gigi yang mencoba menumpahkan isi kepalanya dalam sebuah buku. Tujuannya agar segala gundah yang melekat di kepalanya sirna. Jika sirna tidak memungkin, paling tidak bisa meringankan...