• d u a p u l u h s a t u •

34 5 0
                                    

Dalam sekejap, pikiran optimis yang dibangunnya tadi pagi hilang. Jantungnya hampir melompat keluar saat pemandangan itu menyapanya. Vera sedang asyik bersenda gurau bersama Desmond dan dua laki-laki lainnya; salah satunya adalah Red.

Tanpa sadar, Navy mengumpat.

"Kita cari makan di luar aja. Please?" bisik Navy memohon, dan langsung dijawab anggukkan oleh kedua sahabatnya.

Baru saja dia hendak membalikkan badan dan bersiap kabur, suara ramah Vera memanggilnya.

Untuk kedua kalinya, Navy memaki dengan mata terpejam. Kalau sudah begini, dia sudah tidak bisa berkutik.

"Kami temani kamu ke sana." Begitulah kata Tessa yang—setidaknya—membuat Navy lebih rileks.

Tidak melihat ekspresi lesu dan kaget dari adiknya, Vera langsung berdiri dan merangkul Navy erat. Secara tak sengaja, tatapan Navy bertemu dengan Red yang—rupanya—sama terkejutnya dengan dirinya.

"Main nyelonong aja nih," cetus Vera sambil tetap merangkul Navy. Dia tersenyum lebar kala itu, berbanding tenalik dengan adiknya.

Wanita itu menoleh ke para penghuni meja; Desmond, Red, dan laki-laki yang mirip Red. Sudah dapat diperkirakan bahwa laki-laki tersebut adalah kakaknya Red, karena Navy ingat betul perbincangan mereka yang berakhir konyol dua minggu lalu.

"Ini adik gue. Navy." Vera dengan ramah dan bahagia mengenalkan adiknya kepada dua laki-laki itu. "Nah, Vy," dia menatap adiknya lalu mengenalkan dua laki-laki di meja itu, "ini Joshi dan Redi. Mereka ini sepupunya Desmond."

Navy bisa mendengar kedua sahabatnya terkesiap—lagi, sementara dirinya sendiri mematung. Mata sipitnya terbelalak saat mendengar pernyataan kakaknya.

Sekarang dia percaya pepatah ulung yang mengatakan dunia tidak seluas daun kelor.[]

• • •

Jadi, dunia itu sempit banget ya?

Pernah rasain begini? 😂

I Wrote This at Midnight✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang