NIELWINK||END

NIELWINK||part 1

.
.
.
"Korea aku datang!!"

Teriakan itu keluar dari mulut seorang gadis yang baru saja keluar dari bandara.

Gadis bersurai cokelat itu tersenyum senang saat seseorang membantu membawa barang-barangnya ke dalam mobil.

"Paman dimana kang Euigeon? Kenapa dia tidak ikut menjemputku?"

Gadis cantik itu bertanya setelah melihat isi mobil yang kosong dan hanya ada dirinya seorang.

Pria paruh baya itu menghela napas panjang ia sedikit menggosok wajanya gugup.

"T-tuan muda dia bilang, dia akan segera menemuimu jika perkerjaannya sudah selesai."

Pria paruh baya itu segera melajukan mobil meninggalkan bandara.
.
.
.
Di satu sisi, seorang pria tengah berbaring lemah dengan semua alat bantu bernapas yang menempel di seluruh tubuhnya.

Tidak lama kemudian masuk pemuda tampan berbahu lebar masih dengan napas tersengal seperti habis berlari maraton.

"Euigeon!"

Suara itu seperti memanggil dengan tidak sabaran, pemuda itu mengambil selembar surat yang entah sejak kapan berada di atas tubuh yang sedang berbaring lemah.

For :Kang daniel

Daniel-ah..

Kau tahukan? hanya kau sepupu yang aku percayai,,,

Aku ingin meminta bantuanmu, dan aku harap sebelum kau tahu apa permintaanku ini, kau bisa menyetujuinya lebih dulu..

Aku tahu permintaanku ini akan agak sulit untukmu, tapi aku mohon, sebelum aku sembuh, tolong berpura-puralah menjadi diriku...

Aku tidak tahu bagaimana lagi, aku tahu cepat atau lambat penyakitku akan membuatku tidak berdaya..

Sebenarnya aku sudah bertunangan, gadis itu, tunanganku dia akan segera datang dan aku tidak ingin dia tahu bahwa keadaanku seperti ini.

Jadi aku minta, hanya kali ini.

Tolong berpura-puralah menjadi kang euigeon, hanya sampai aku sembuh. Aku janji, setelah ini aku tidak akan merepotkanmu lagi, bantu aku menjaganya sampai saat itu datang.

Kau tidak perlu khawatir karena dia tidak tahu bagaimana wajahku setelah aku dewasa, jadi dia belum pernah melihatku sebelumnya..

Biarkan kang daniel menjadi kang euigeon untuk sementara waktu..

Aku tidak bisa menerima penolakan, jadi tolonglah aku..

Kang euigeon

Air mata daniel menetes, ia mengagguk menatap sepupu terbaiknya itu sambil berusaha menampilkan senyum walau di tengah tangisannya.

"Mmm, baiklah, aku akan melakukannya, tapi janjilah padaku bahwa kau akan segera bangun."

Daniel menghapus air matanya kasar, ia mengelus tangan pemuda itu dan segera pergi meninggalkan ruangan VVIV tempat sepupunya di rawat.
.
.
.
.
.
Jihoon menatap pekarangan rumah yang besar di depannya dengan tatapan takjub.