NIELWINK||part23

1K 113 13
                                    

.
.
.
Suasana di ruangan daehwi tiba-tiba menjadi hening setelah ditinggalkan ayahnya sejak 15 menit lalu.

Hanya dirinya dan baekho yang tersisa di dalam, tapi mereka sama sekali tidak bicara dan masih fokus pada pikiran mereka masing-masing.

Ini sudah tengah malam dan baekho menepati janjinya untuk menemani daehwi sampai dia keluar dari rumah sakit dan kembali ke korea.

Tentu saja itu bukan keinginannya melainkan keinginan dari ayah daehwi karena dia akan menghadiri rapat di paris.

"Bagaimana jika kita membuat perjanjian?"

Deahwi mulai membuka suara, jujur dia tidak tahan dengan situasi hening tanpa pemecahan masalah.

Apalagi pria itu terlihat tidak begitu perduli dengan kejadian barusan.

"Maksudmu?"

Baekho menautkan alisnya tidak mengerti dengan kata-kata gadis yang sedang duduk diranjang dan masang wajah datar miliknya.

"Begini, kita hanya perlu waktu satu bulan untuk membatalkan pemikiran ayahku tentang penikahan-

-Bagaimanapun juga, ayah pasti mempercayaimu sepenuhnya, jadi kita harus bekerja sama untuk membuat ayahku tidak menyukaimu."

"Kenapa jadi aku? Aku tidak mau jika sampai ayahmu sampai membenciku!"

"Hanya pilihan itu yang tersisa, jika ayahku masih tetap menyukaimu itu artinya penikahan pasti akan terjadi-"

Daehwi kini bangkit dari ranjangnya dan berjalan tertatih untuk ikut duduk disofa.

Pukul 12 malam lebih dan mereka malah berniat mencari solusi? Oh ayolah, otak mereka akan tetap buntu jika tidak di istirahatkan dengan segera.

"Lalu bagaimana?"

Tanya baekho, dia sedikit tertarik dengan rencana gadis di depannya, jika ada cara untuk membatalkan pernikahan tanpa memutuskan hubungan bisnis kenapa tidak dicoba!

Daehwi menghela napas kasar, pria di depannya ternyata tidak sepintar penampilannya, pria ini hanya unggul di bidang pekerjaan tanpa tahu apapun tentang strategi-strategi anak nakal milik daehwi.

"Tinggalah selama sebulan di seoul dan aku akan mengajarimu jurus jitu agar ayah tidak menyukaimu."

Gadis itu tersenyum penuh kemenangan saat membayangkan bagaimana ekspresi ayahnya saat melihat pria yang ingin dijodohkan dengan anak keasayanganya melakukan hal-hal diluar dugaan.
.
.
.
.
.
Sinar matahari mulai memasuki ruang kamar hotel tempat daniel dan jihoon menginap.

Ruangan kamar yang masih sepi memberi tanda bahwa sang pemilik masih terlelap dengan damai di alam mimpi mereka masing-masing.

Drtttt

Drtttt

Drtttt

Dering ponsel mulai memenuhi ruangan mereka, daniel yang merasa terusik dengan deringan itu akhirnya bergerak meraba nakas di dekat ranjangnya.

"Halo?"

"Kang daniel? Dimana jihoon? Kenapa ponselnya ada padamu?"

Suara itu, suara yang membuat manik matanya membulat sempurna dan terduduk saat itu juga.

Tidak ada lagi rasa kantuk di matanya, semuanya lenyap entah kemana.

"J-jihoon? jihoon masih tidur, dia bersamaku, kemarin kami-

"Bawa jihoon kembali ke seoul hari ini juga!"

Tut.

Panggilan telepon terputus, daniel shock dengan kejadian beberapa detik lalu.

NIELWINK||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang