.
.
.
Hyeongseob, daehwi dan samuel berlari meyusuri lorong rumah sakit berusaha untuk menemukan ruangan jihoon.Setelah mendengar kabar di berita pagi ini, mereka segera menghubungi jihoon, namun tidak ada jawaban.
Karena merasa khawatir mereka akhirnya datang kerumah jihoon, namun pengawal bilang jihoon sedang di rawat di rumah sakit dan jadilah mereka berada di tempat ini.
"Kau yakin ini kamarnya?"
Suara hyeongseob yang tersendat mendapat anggukan jawaban dari daehwi dan samuel.
"Aku yakin, suster bilang kamar nomor 101."
Mereka pun segera masuk tanpa permisi.
Manik mata mereka membulat sempurna saat mendapati jihoon yang masih tertidur di atas ranjang, ada ibu daniel, mina dan juga songwoon di dalam sana yang sedang menunggu jihoon.
Jujur mereka juga terkejut saat mendapati tiga anak yang masuk tanpa mengetuk pintu.
Mina menatap daehwi yang juga sedang menatapnya dengan tatapan takjub.
"Kau kang mina kan? Aku sangat menyukai permainan pianomu, aku fans beratmu."
Seolah tidak sadar bahwa jihoon sedang tidur di sini, kini daehwi malah mulai berteriak heboh karena terlalu senang melihat idolanya.
"Ahh begitu ya, tapi maaf bisakah kecilkan suaramu, jihoon akan merasa terganggu jika kau terus berteriak."
Mina tersenyum terpaksa, sungguh tingkah daehwi membuatnya merasa terganggu, belum lagi kedua temannya yang juga menatapnya dengan tatapan seperti ingin menjatuhkan air liur mereka.
"O-ooppa.."
Semua atensi tertuju pada jihoon, gadis itu bergarak dan mulai membuka matanya.
"Jihoon ah, apa kau baik-baik saja?"
Itu suara ibu daniel, wanita paruh baya itu menggenggam tangan jihoon seolah ingin mendengar apa yang ingin di katakan gadis itu.
"Eui-euigeon oppa..a-aku mau diaa hiks..hiks.."
Air mata gadis itu jatuh lagi, entah mengapa gadis itu terlihat menyedihkan sekarang.
Keadaan kembali hening, semua orang seakan ikut sedih melihat jihoon yang menangis disini.
"Jihoon-ah, ibu akan menelpon euigeon untuk datang kesini, jadi jangan menangis lagi, hemm"
Jihoon mengangguk dan segera menghapus air matanya.
Mina seolah mengerti maksud ibunya dia segera bergerak mengghubungi woojin yang sedang bersama euigeon di rumah sakit yang berbeda dengan jihoon.
Bagaimanapun euigeon adalah cinta pertama jihoon, dan pasti jihoon akan tetap mencarinya apapun alasannya.
.
.
.
.
.
Daniel sampai di hotelnya, dubai terlalu tidak buruk untuk melarikan diri.Daniel merebahkan tubuhnya di ranjang, biarkan dia tidur untuk melupakan betapa hatinya terasa tidak nyaman saat jauh dari jihoon.
"Ji, aku merindukanmu."
Tes
Setetes air mata jatuh di ujung mata daniel, sakit dan sesak rasanya seperti ingin berlari sejauh mungkin, namun nama gadis itu yang terus terngiang di telinga daniel.
Seolah kembali kemasa dimana gadis itu merajuk karena cicin, ingatan tentang cincin yang masih ada di jari manisnya tanpa mau di lepas oleh daniel.
Biarkan dia mengenakan cincin ini karena bagaimanapun cincin ini yang pernah menghubungkannya dengan jihoon.
Tanpa sadar daniel sudah terlelap setelah puas dengan ingatannya tentang jihoon yang terus berputar di kepalanya.
.
.
.
Baekho sampai di rumah sakit tempat jihoon di rawat, ya setelah mendengar kabar di tv yang ternyata di siarkan sampai ke jepang, baekho memutuskan untuk datang dan membawa jihoon pulang kembali ke jepang.Ayah jihoon sama sekali tidak tahu jika saat ini baekho sudah berada di korea untuk menjemput jihoon.
Walaupun berita tentang kang euigeon dan kang daniel sudah terdengar di telinganya tuan park.
Namun ayah jihoon tidak ingin terlalu ikut campur dengan urusan putrinya dan memilih untuk memberikan putrinya waktu untuk memutuskan sendiri.
Tok
Tok
Tok
Baekho memasuki ruangan dan mendapati jihoon sedang menatapnya sendu.
"Baekho-oppa, kenapa bis-"
"Kita akan pulang ke jepang besok pagi."
Jihoon membulatkan matanya terkejut, tidak hanya jihoon, hyeongseob, daehwi dan juga beberapa orang di dalam ruangan seperti ibu daniel dan mina juga tidak kalah terkejutnya.
"Bagaimana bisa kau membawanya? Kau ini tidak tahu ya? Jihoon itu masih sakit!!"
Daehwi melotot tidak terima saat pria bertubuh tinggi besar itu tiba-tiba ingin membawa jihoon kembali ke jepang.
"Maaf, tapi ini tidak ada hubungannya denganmu."
Balas baekho acuh. Sungguh daehwi ingin sekali menjitak kepala pria di depannya jika saja dia cukup tinggi untuk menggapainya tapi apa daya, tubuh kecilnya tidak mampu melakukannya.
"Jihoon-ah, kenapa kau mau mengenal pria tidak sopan sepertinya? Dasar pria berbadan besar tidak tahu malu, pulang saja sendiri ke jepang sana!!"
Hyeongseob dan samuel mencoba menarik daehwi dan menutup mulutnya agar berhenti berbicara.
"Maaf, dia agak sakit."
Itu suara hyeongseob.
"Maaf nak, tapi benar, jihoon belum begitu sembuh, dia baru saja masuk rumah sakit pagi ini dan dia baru siuman, bagaimana mungkin kau ingin membiarkannya terbang ke jepang besok pagi?"
Ibu daniel mencoba menengahi.
"Tunggulah beberapa hari sampai kakinya benar-benar sembuh."
Sambung ibu daniel memberi saran. Jujur, ibu daniel sebenarnya tidak ingin jihoon sampai kembali ke jepang, tapi bagaimanapun juga, jihoon memiliki keluarga dan pasti keluarganya khawatir sekarang.
"O-oppa, aku ingin kembali ke jepang.."
Tes
Air mata jihoon jatuh di ujung matanya.
"Tapi biarkan aku menyelesaikan masalahku terlebih dahulu."
.
.
.
.
.
TbcA/N: maaf buat para pembaca, saya gk sengaja pencet publish padahal masih dalam masa pengetikan😭😭😭
Ini saya sambungin sama yang tadi, sekali lagi maafin ya..
Makasih karena udh vote dan coment author sayang kalian😘😘😘
See you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
NIELWINK||END
RomancePark jihoon sudah resmi bertunangan sejak berusia 8 tahun, dia bertunangan dengan Kang euigeon (16) tahun. Mereka tinggal berbeda negara jihoon di jepang sedangkan Euigeon di korea. Sampai saat usia Euigeon genap 28 tahun, Euigeon dinyatakan mengida...