NIELWINK||END

NIELWINK||part11

.
.
.
.
.

Oppa, aku merindukanmu.."

Kedua lengan jihoon melingkar di leher daniel, senyuman manis masih terukir indah di wajahnya.

Deg

Deg

Deg

Jantung daniel berdetak seperti ingin meminta keluar dari sana.

Napas daniel tercekat saat merasakan kehangatan yang seperti menyelimutinya.

Tangan daniel mengambang di udara, bagaimanapun dia adalah pria dewasa yang memiliki hasrat jadi jangan memprovokasinya.

"Ji-"

Pria itu masih berusaha untuk menyetabilkan napasnya yang sedikit sesak.

"Ji, ka-kau sepetinya ahh"

Daniel melepaskan tangan gadis itu dari lehernya dan berusaha menjauhkan tubuhnya yang sempat menempel dengan tubuh gadis ini.

"Ji, k-kau kau harus kembali ke kamarmu dan tidur."

Daniel berjalan menuju ke arah sofa untuk mengambil kembali berkasnya yang sempat berantakan di lantai.

Jihoon menghela napas kesal.

"Oppaaa aku tidak bisa tidurr.."

Rengekan itu keluar dari bibir jihoon, ya gadis itu berharap setelah sampai di kamar ini pria itu akan memeluknya sampai dirinya tertidur.

Tapi sekarang bukannya memeluknya, pria itu malah sibuk dengan kertas-kertas yang berserakan di lantai.

"Lalu oppa harus bagaimana ji?"

Daniel tetap menjaga jarak, setidaknya saat ini mereka berjarak 5 meter.

Gadis itu semakin mencebik kesal.

'Kenapa tidak paham juga! Aku ingin oppa memelukku!! Aku bilang aku rindu!!'

Jihoon berteriak dalam hatinya, kenapa pria ini sangat tidak peka sekali.

Bagaimanapun jihoon harus tidur dan dia membutuhkan pria itu untuk memeluknya.

"Peluk aku.. hanya peluk aku janji setelah itu oppa bisa melanjutkan berpacaran lagi dengan kertas itu."

Daniel menoleh menatap wajah lelah gadis itu, jarak 5 meter saja masih bisa memancing macan untuk bangun, bagaimana dengan jarak dekat?

'Jangan salahkan aku jika aku sampai lepas kendali'

"Oppaaa.."

Oke, daniel kalah, jihoon yang berada di mode merajuk jauh lebih menyeramkan, mau tidak mau daniel mengalah dan meletakan kembali berkasnya dan berjalan menaiki ranjang dan mebaringkan tubuhnya.

"K-kemari- kemarilah.."

Jihoon tersenyum menang, dia segera melingkarkan tangannya di pinggang pria itu.