NIELWINK-29

305 30 4
                                    

"Euigeon?"

Ayah seungwoon terdiam sesaat. Ini adalah pria yang di sukai oleh putrinya, bukankah itu sangat mustahil jika mereka bersama?

"Tuan, jika boleh, ijikan aku menikahi Seungwoon, aku berjanji akan menjaganya dengan baik, tolong restui kami."

Euigeon menunduk memohon kepada ayah Seungwoon untuk menikahi putrinya. Untuk beberapa saat rasanya waktu berjalan lambat, detak jantung Euigeon tidak dapat terkontrol dengan baik sangking gugupnya, bagaimana jika keinginannya di tolak? Atau ayah Seungwoon mungkin akan memukulnya? Menampar wajahnya? Bagaimana jik-

"Apakah tuan yakin dengan keinginan itu? Maksudku, Tuan adalah orang yang sangat terpandang, dan aku-aku sangat khawatir dengan putriku, karena dia hanyalah seorang gadis dari seorang petani."

"Jangan bicara seperti itu tuan, aku akan merasa sangat beruntung jika bisa menikah dengan seungwoon, jadi kumohon jangan khawatir tentangnya karena aku akan menjaganya dengan baik, aku tidak akan membuatnya menangis aku bisa berjanji untuk itu ayah."

Lagi-lagi ayah seungwoon hanya bisa menangis haru, dia mengangguk, dia mengijinkan Euigeon untuk menikahi putrinya, dia akan menyerahkan seungwoon pada lelaki di hadapannya.

Kebahagiaan putrinya adalah yang utama. Tidak ada apapun lagi yang lebih berharga dari pada putri tersayangnya Seungwoon.

"Baiklah, aku bisa tenang jika Tuan sudah berjanji untuk membahagiaakan putriku. Lakukan apapun untuk kebahagiaan kalian, aku akan merestuinya."

"Terima kasih ayah"
.
.
.
.
.
Daehwi dan Baekho baru saja tiba dirumah. Mereka memutuskan untuk istirahat sebentar dan akan makan siang setelahnya, namun ponsel Daehwi tiba-tiba berdering membuatnya sedikit berdecak sebal.

"Siapa yang menelpon di jam seperti ini?!"

Nama Jihoon tertera di layar ponselnya, ada senyum lebar di bibirnya.

"Jihoon-ahh, kau dimana? Bagaimana keadaan Seungwoon eonnie? Apakah sudah baik-baik saja?"

"Seungewoon eonnie sudah sadar, dan dia akan segera menikah dengan Eoigeon oppa!!"

Teriakan heboh diseberang ponsel Daehwi membuatnya turut senang dengan berita bahagia yang baru saja di dengarnya.

"Wahh, ini bagus, akhirnya mereka menikah, tapi aku penasaran sejak kapan mereka bisa sangat dekat dan bahkan akan menikah?"

Tanya Daehwi penasaran sambil membaringkan tubuh lelahnya di ranjang.

"Jangan tanyakan itu, karena cerita itu hanya mereka berdua yang tau."

"Eoh, baiklah, kapan kau akan kembali ke Seoul? Kau tidak bosan disana? Tapi ngomong-ngomong aku tidak jadi menikah di Jepang, aku sudah berdamai dengan ayahku dan kami memutuskan akan menikah di Seoul."

"Wow, berita bagus, baiklah, aku akan tanyakan pada Daniel oppa kapan pekerjaannya disini selesai, setelah itu aku akan mengabarimu. Sampai ketemu."

Jihoon mengakhiri panggilan teleponnya, dia memutuskan untuk mencari daniel di dapur karena tadi dia bilang akan memotongkan apel untuk jihoon.

Disisi lain, ibu Seungwoon terlihat tengah menyuapi bubur untuk Seungwoon, air matanya tidak juga berhenti mengalir walaupun yang sakit tengah mengatakan berkali-kali bahwa dia baik-baik saja.

"Ibu, kumohon berhentilah menangis, besok juga aku sudah bisa berlari, kenapa ibu terus saja menangisiku."

Anggukan wanita paruh baya itu membuat sang putri tersenyum cerah. Pintu ruangan tiba-tiba terbuka dan ayah Seungwoon berjalan memasuki ruangan di ikuti oleh Euigeon di belakangnya.

"Ayah, Tuan, kalian dari mana?"

Untuk beberapa saat ayahnya dan Euigeon bertatapan tapi tidak lama kemudian ada senyum di wajah mereka.

"Ayah baru saja meminta Euigeon membersihkan dirinya, dia bahkan menolak pergi jika aku tidak memaksanya."

Euigeon tersenyum malu, dia langsung berjalan mendekati ranjang Seungwoon dan mengelus rambut gadis itu dengan sayang.

"Apa kau menghabiskan makananmu? Bagaimana dengan obatmu? Apa kau sudah meminumnya?"

Seungwoon menggeleng kecil, dia sudah kenyang tapi dia juga tidak bisa menolak suapan dari sang ibu.

"Baiklah, jika sudah tidak ingin makan, bagaimana jika minum obat dan langsung istirahat kembali?"

Seungwoon mengangguk patuh, dia meminum obatnya dan kembali berbaring diranjangnya. Kedua orang tua Seungwoon bisa melihat betapa tulus perlakuan pria tegap itu pada putrinya, dan mereka bisa bernapas lega.

"Ibu dan ayah istirahat saja, aku sudah baikan, lagi pula hanya kakiku yang terluka."

"Baiklah, kami akan pulang untuk melihat rumah, kemarin kami menitipkan rumah pada jihoon dan daniel, aku juga khawatir jika mereka akan merasa tidak nyaman di sana."

Seungwoon mengangguk. Kedua orang tuanya segera pergi setelah saling berpamitan dan meminta Euigeon menjaga putri mereka.
.
.
.
.
.
7 bulan kemudian...

Aula besar itu mulai terisi oleh orang-orang berpakaian formal. Jihoon tersenyum cerah dengan perut membuncit dia menggandeng lengan daniel sambil sesekali tertawa renyah mendengar candaan suaminya.

Jihoon P.O.V

Hari ini adalah hari ulang tahun Daehwi, dan juga hari perayaan tujuh bulannan bayi di kandungannya. Ahh tidak terasa waktu berjalan bergitu cepat, sadar atau tidak kami semua saling terikat, sahabatku menikah dengan kakak angkatku.

Aku menikah dengan sepupu tunanganku, tunanganku menikah dengan eonnie faforitku, kedua sahabatku hyungseob dan sammuel, mereka masih saja suka menebarkan pesona pada gadis-gadis.

Mereka berdua mengangaku terlalu mencintai diri mereka tanpa mau di repotkan oleh gadis-gadis seperti aku dan Daehwi yang super cerewet dan manja.

Ngomong-ngomong, seungwoon eonnie juga sedang hamil, jika tidak salah usianya sekitar 5 bulan lebih, aku juga tidak yakin tapi perutnya sudah kelihatan.

Dari mereka semua usia kandungankulah yang paling tua, sekitar 2 minggu lagi aku sudah akan melahirkan.

Tentang kami, semua orang mengalami kesulitan dalam hidup, kadang kala kenyataan tidak sesuai dengan keinginan kita dan membuat kita terpuruk dan sulit untuk bangkit kembali, tapi percayalah, setiap manusia di bumi ini memiliki pertemuan dan  perpisahan.

Pertemuan yang bertahan lama, atau pertemuan yang berakhir perpisahan. Jangan bersedih dengan apa yang terjadi hari ini, karena setelah malam berganti pagi, semua kesedihan kemarin mungkin akan di gantikan dengan kebahagiaan.

"Sayang apa kau ingin makan sesuatu?"

Suamiku memang yang paling romantis, dia selalu menjagaku dan membuatku nyaman setiap hari, ahh rasa cintaku mungkin bisa menjadi yang terbanyak yang dimuka bumi.

Chu..

"Oppa, ada banyak orang disini!"

Dia bahkan tidak malu memamerkan kemesraan di depan umum seperti ini, bisa jadi wajah kami menjadi cover di surat kabar yang akan beredar besok.

"Daehwi-ahh, selamat ulang tahun, dan selamat untuk junior baekho yang sudah berusia 7 bulan."

Aku memeluk sahabat tercintaku, kehidupan cinta mereka sangat unik, ada pertengkaran dan diakhiri dengan adegan romantis 18+ setelahnya, itulah yang selalu di ceritakan Daehwi padaku. Bertengkar setelah itu ........

Baekho dan suamiku menjadi rekan bisnis, sedangkan seungwoon eunnie dan Euigeon oppa sering kali pulang pergi busan-seoul karena seungwoon Eunnie kadang masih sering mengidam makanan khas busan yang membuat Euigeon oppa kebingungan sendiri.

Kami semua menemukan kebahagiaan kami dengan cara masing-masing, aku akan selalu berdoa pada tuhan agar tuhan terus menjaga kami dalam keadaan apapun, terima kasih untuk semua orang yang meluangkan waktu untuk mendengar cerita ini..
.
.
.
.
END

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NIELWINK||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang