NIELWINK||part16

904 128 6
                                    

.
.
.
Tes

Setetes air mata jatuh membasahi pipi jihoon saat matanya dan mata songwoon bertemu.

"N-nona, ini saya hiks, apa yang terjadi padamu?"

Air mata jihoon jatuh, namun tidak ada suara tangisan yang terdengar keluar dari bibirnya, tidak lama kemudian ayah jihoon dan baekho masuk ke dalam ruangan yang di ikuti oleh euigeon di belakangnya.

"Dia sudah tidak makan selama 4 hari dan selama itu pula dia tidak bicara."

Ayah jihoon mengusap wajahnya kasar, sungguh tuan park tidak sanggup lagi jika harus menyaksikan keadaan jihoon sekarang, dia berharap agar ke hadiran euigeon bisa sedikit membuat keadaan putrinya membaik.

"Jihoonie-"

Euigeon melangkahkan kakinya untuk mendekati gadis itu, jihoon menatap wajah euigeon lama.

Semua orang berharap euigeon bisa membujuk jihoon setidaknya membujuk jihoon untuk makan, jika tidak, kesehatannya bisa saja semakin menurun dan sesuatu yang buruk bisa saja terjadi.

Euigeon mengulurkan tangannya untuk menggenggam tangan jihoon, namun gadis itu masih diam dengan mata yang masih terkunci pada euigeon.

"S-Songwoon eo-nnie, ak-uu ingin d-diaa.."

Euigeon menautkan alisnya, gadis manisnya sudah menghilang entah kemana, sungguh gadis di depannya bukanlah jihoon yang di kenalnya dulu.

Kemana jihoonnya yang selalu ceria?

"Jihoon-ah" panggil euigeon lembut.

"B-bukan eui-geon yang i-ini"

Jihoon bebicara sangat pelan, tangannya perlahan di tarik untuk lepas dari genggaman euigeon. Manik mata gadis itu masih menjatuhkan buliran bening air matanya dengan tatapan sendu.

"Jihoon-ah, itu euigeon sayang, euigeon calon suamimu."

Suara Ayah jihoon ikut serta untuk meyakinkan putrinya agar percaya bahwa pria di depannya adalah calon suaminya.

"A-ayah, aku ingin berte-mu dengannya-aku merindukan-nya."

Songwoon semakin menangis melihat jihoon, dengan kasar gadis itu menghapus air matanya dan memeluk tubuh ringkih gadis itu.

"Aku akan membawa hiks tuan daniel kesini bagaimanapun caranya. Aku janji nona hiks.."

Baekho menatap songwoon yang menangis semakin keras saat merasakan tubuh jihoon lemas di dalam pelukannya.

"Jihooniee!!"

"Jihoon-ah!"

"Andweee!!!"
.
.
.
.
.
Hyeongseob, daehwi dan samuel sampai di bandara internasional di jepang dan langsung di sambut oleh sebuah mobil yang sudah menunggu untuk menjemput mereka.

'Woojin'

"Itu bukannya si kulit gelap orang kepercayaan tunangan palsu jihoon?"

Daehwi berucap heboh dan berhasil menghentikan langkah kaki kedua temannya yaitu hyeong seob dan samuel.

"Mana?"

Hyeongseob mengikuti arah pandang daehwi dan mendapati pria itu sedang sibuk berbicara dengan telponnya.

"Wahh benar! Itu si kulit gelap yang waktu itu. Kenapa dia disini?"

Balas hyeongseob tidak kalah heboh.

"Sudahlah abaikan saja dia, kenapa kalian perduli dengan urusannya?"

Samuel berjalan lebih dulu meninggalkan kedua temannya yang masih betah memandangi si kulit gelap park woojin dengan tatapan penasaran.

NIELWINK||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang