NIELWINK||part12

795 108 4
                                    

.
.
.
.
.
Tanpa di sadari hari-hari berlalu dengan begitu cepat dan hari ini adalah hari H dimana jihoon dan seluruh anak sma di penjuru seoul melaksanakan ujian.

Jihoon gadis itu terlihat tidak kesulitan menjawab soal-soal miliknya, bahkan sebagian besar soal mirip dengan latihan yang sering dia kerjakan di rumah.

"Ahh ini sangat mudah"

Gumam gadis itu sambil terus fokus mengerjakan soal-soal miliknya dengan senyuman yang tidak pernah hilang dari wajah manisnya.

Tidak jauh berbeda hyeongseob, samuel dan juga daehwi terlihat santai dan bisa mengerjaakan ujian mereka masing-masing.

"Tidak sia-sia aku belajar."

Daehwi bergumam dangen senyuman di wajah tirusnya.
.
.
.
Di satu sisi, daniel dan mina terlihat datang bersama untuk mengunjungi euigeon di rumah sakit.

hari ini mereka mendengar kabar bahwa euigeon sudah membuka matanya, dan mereka langsung pergi untuk menjenguknya.

"Oppa, apa kau baik-baik saja?"

Langkah kaki daniel begitu lemah sampai mina bertanya karena khawatir melihat sang kakak yang terlihat kurang sehat.

"Tidak, aku baik-baik saja."

Ada senyum terpaksa yang terlukis di wajah tampannya, saat ini daniel sedang bimbang.

Dia sangat senang saat mendengar euigeon siuman namun di satu sisi dia juga merasa takut.

'Apa ini saatnya bagiku untuk mengembalikan jihoon pada kang euigeon? Kenapa rasanya sangat berat? Hatiku seperti teriris dan rasanya sakit sekali?'

Mereka berdua memasuki ruangan euigeon dan di sambut hangat oleh ayah dan ibu mereka.

"euigeon oppaa!"

Mina memekik senang saat melihat euigeon sudah melepas alat bantu bernapasnya.

Wajahnya kelihatan lebih tirus, mungkin karena dia kehilangan berat badan lebih dari 10 kg selama dia koma.

"Mina, jangan berteriak, oppamu baru saja sadar kau mau oppamu pingsan lagi karena mendengar suaramu."

Tangan nyonya kang terulur untuk menjitak kepala si bungsu keluarga kang yang langsung merengut tidak suka.

"Ibu sakit!"

Mina merengek dan mencoba menghidar dari ibunya, ayah mereka sedang duduk di samping euigeon sambil menggenggam tangannya erat.

"Bagaimana perasaanmu? Apa merasa lebih baik sekarang?"

Anggukan pelan menjadi jawabannya.

"Euigeon-"

Daniel tersenyum sendu, daniel mengalihkan tatapannya kepada ayah ibu serta mina.

"Bisakah kalian tinggalkan kami berdua?"

Ayah, ibu daniel dan mina menautkan alisnya penasaran tidak lama kemudian mereka bertiga memutuskan untuk meninggalkan daniel dan euigeon berdua.

Pintu ruangan tertutup, daniel menghela napas dalam dan memberanikan dirinya untuk menatap euigeon.

"Apa kau sudah baikan? Bagaimana perasaanmu setelah tidur begitu lama?"

Euigeon tersenyum menatap daniel.

"T-teri-ma-kasih."

Daniel menggelengkan kepalanya pelan, tangan pria itu terulur untuk menggenggam tangan euigeon.

"Cepatlah pulih dan bahagiakan tunanganmu-"

Napas daniel mulai tercekat dadanya sangat nyeri, rasanya benar-benar sakit sampai sulit untuk bernapas.

NIELWINK||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang