NIELWINK||24

653 95 7
                                    

.
.
.
.
.
"Ayah, aku pulang!"

Daehwi melirik pemuda besar di samping kanannya dengan senyum tertahan.

Pemuda yang entah sejak kapan mengubah warna rambut dan juga gaya pakaiannya.

Baekho, dengan pakaian serba ketat dan juga warna rambut yang nyentrik yaitu merah membuat daehwi tidak bisa berhenti tersenyum geli.

"Apa kau yakin ayahmu akan membatalkan pernikahan kita jika aku seperti ini?"

Daehwi mengendikan bahunya lalu berjalan mendekati baekho dengan raut wajah menahan tawa.

"Kita harus berhasil mengalahkan ayahku, percayalah sebelum satu bulan ayahku mungkin sudah menendangmu kembali ke jepang."

Ya, baekho tahu bahwa gadis ini sedang mempermainkannya dengan alasan untuk membatalkan pernikahan, tapi entah kenapa dia malah ingin meladeni permainan gadis ini.

Tidak lama kemudian tuan lee datang dengan wajah syok yang ketara.

"Baekho?"

-b-bagaimana bisa?"

Ayah daehwi mengalihkan tatapan matanya ke arah daehwi yang sudah tertawa terbahak dengan tangan yang terus memegang perutnya.

Ya, tuan lee sudah paham dengan keadaan saat ini.

"Hahaha, ayah batalkan saja pernikahan kami, coba lihat pemuda pilihan ayah haha aku tidak sanggup menahan tawaku sejak tadi haha"

Tuan lee mengeratkan giginya geram, tatapan matanya seperti ingin membunuh siapa saja yang berani menatapnya.

Sungguh daehwi benar-benar sudah terlewat batas.

"Tidak pantas! Ternyata aku membesarkan seorang anak yang sama sekali tidak bisa membuatku bangga sekali saja."

Kata-kata tajam itu berhasil membuat suara tawa daehwi perlahan hilang.

Gadis itu kini menunduk takut. Dia tidak pernah melihat ayahnya semenakutkan ini seumur hidupnya.

"Kau melakukan semua ini agar ayah membatalkan pernikahan kalian bukan?"

Baekho mengalihkan tatapan matanya mendapati daehwi yang semakin menunduk takut.

"Sekarang aku tidak perduli lagi dengan apapun yang ingin kau lakukan. Lakukan sesukamu, tapi ingat!-

Tuan lee menggantungkan kalimatnya dia menghela napas panjang.

"Jangan sebut aku ayah lagi, karena mulai saat ini aku bukanlah ayahmu lagi.-

-aku lebih baik tidak memiliki putri jika tahu dia akan menjadi pembangkang dan tidak tahu sopan santun seperti ini."

Napas daehwi seolah tercekat, apakah ini benar-benar ayahnya? Kenapa ayahnya berubah menjadi semenakutkan ini?

Tes

Tes

Air mata daehwi tidak bisa di tahan lagi, kali ini ayahnya benar-benar marah besar. Bahkan saat ini ayahnya enggan menatap wajah daehwi lagi.

"A-aya-h" panggil daehwi terbata.

Gadis itu menghapus kasar air matanya, dia ingin menggapai tangan ayahnya, tapi kenapa tubuhnya terasa berat untuk sekedar menggerakan tangan?

"Dan untukmu baekho, segera benahi pakaianmu dan kembalilah ke jepang, aku sudah tidak memiliki putri yang pantas untuk di sandingkan denganmu."

Pemuda itu menatap daehwi yang  masih terdiam di tempatnya dengan aliran air mata deras di pipinya.

NIELWINK||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang