NIELWINK||part19

864 118 4
                                    

"Dia ditemukan oleh warga lokal dan segera di larikan ke rumah sakit ini-"

Suara berat seorang pria paruh baya itu terdengar diujung telepon. Helaan napas hyeongseob tidak bisa disembunyikan lagi, dia shock dan terkejut, apa lagi hanya samuel saja yang terdaftar di rumah sakit itu.

Itu artinya tidak ada kabar apapun dari daehwi.

"Anda yakin tidak ada siapapun disana? Seorang gadis misalnya?"

"Tidak ada tuan."

Setelah mendapatkan jawaban yang pasti, hyengseob segera mengakhiri panggilan teleponnya.

Hyeongseob berjalan cepat meninggalkan kampusnya dan segera menuju ke mobilnya yang berada di parkiran.

"Apa yang sebenarnya sedang terjadi?-

-Tidak ada siapapun, hanya ada dua tiket musikal pianis solo dan dompet berisi lengkap."

Gumaman-gumaman tidak jelas terus keluar dari bibir pemuda itu. Otak pemuda itu mencoba berpikir apa yang akan di lakukannya sekarang.

Melacak keberadaan daehwi di negara lain memang tidak sulit, tapi apa alasan yang membuat daehwi sampai diculik? Sebegitu rentankah keamanan dari keluarga lee? Bagaimana mungkin penerus dari keluarga lee bisa diculik?

Hyengseob dengan cepat mulai menelpon ayah samuel dan juga ibu daehwi untuk memberitahukan situasi yang tengah terjadi saat ini.

Bagaimanapun keluarga mereka harus tahu apa yang tengah menimpa putra-putri mereka.
.
.
.
Disisi lain baekho tengah sibuk membawa kopernya untuk memasuki hotel yang berada di pinggiran kota bangkok.

Dia harus menyegarkan otaknya, itu sebabnya dia memilih hotel yang berada jauh dari keramainan kota dan lebih memilih pemandangan hijau di pertengahan hutan yang asri.

Belakangan baekho kurang tidur dan juga kurang asupan makanan bergizi, dia akhirnya memutuskan mengambil cuti untuk berlibur ke thailand.

"Tempat ini tidak buruk."

Setelah mendapatkan kunci kamarnya, dia akhirnya segera menuju ke kamarnya untuk beristirahat.

Di sisi lain, daehwi terlihat masih belum sadarkan diri, kaki, tangannya terikat dan mulutnya di bekap oleh lakban hitam.

Rambut gadis itu berantakan dan sebelah sepatunya entah jatuh dimana, yang jelas saat ini hanya sebelah sepatu saja yang masih tersisa di kakinya.

Dengan perlahan kesadaran daehwi mulai terkumpul kembali, manik matanya mulai bergerak melihat keadaan sekelilingnya.

Ruangan dengan lampu redup, berantakan dan sangat berdebu dan di ujung sana..

Gadis itu?

Jeon somi?

"Halo lee daehwi..sudah sadar rupanya?-haha

Tawa somi terdengar mengejek. Entah apa mau gadis ini, tapi yang pasti ini ada sangkut pautnya dengan samuel atau hyeongseob.

"Ingin bicara sesuatu?"

Jeon somi memerintahkan salah seorang orang suruhanya untuk membuka lakban yang menempel di mulut daehwi.

Gadis itu meringis sakit merasakan perih saat lakban itu telepas dari mulutnya.

"Cepat katakan!"

"Rendah sekali kau ajumma?"

Ejek daehwi, somi semakin geram dengan kelakuan daehwi yang seperti sedang menghinanya.

Ya, somi memang menyukai samuel sejak lama, namun daehwi datang dan menjadi dekat dengan kedua pangerannya waktu sma.

NIELWINK||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang