NIELWINK||part4

1.2K 137 12
                                    

.
.
.
Kau memang sangat beruntung euigeon, kau mendapatkan gadis yang sangat menggemaskan sepertinya. Cepatlah bangun dan berikan Jihoon kebahagiaan yang sebenarnya, bukan kebohongan seperti yang aku lakukan'
.
.

Pagi ini jihoon bangun lebih awal, dia tidak ingin terlambat lagi pergi ke sekolah seperti kemarin.

"Songwoon eonnie, apa ujian akhir sekolah itu sulit?"

Jihoon bertanya sambil memoles lip tint dibibirnya.

Songwoon sedikit berfikir dia mencoba mengingat bagaimana ujiannya saat dia di sma dulu.

"Tidak juga, nona hanya perlu belajar dengan rajin supaya semuanya menjadi mudah."

Balas songwoon seadanya.

Jihoon menghela napas panjang, bagaimanapun dia harus lulus ujian.

Jika dia sampai tidak lulus ujian itu artinya pernikahannya dengan euigeon terancam akan di undur sampai tahun depan.

"Baiklah eonnie, aku akan belajar lebih ranjin lagi, aku akan pastikan bahwa aku bisa lulus."

Jihoon, dia berdiri sambil mengepalkan sebelah tangannya seolah menyemangati dirinya sendiri.

Songwoon hanya tersenyum menanggapi gadis yang sedang memakai ransel di punggungnya itu.

Drttt

Drttt

Jihoon mengalihkan pandangannya ke arah ponsel miliknya yang bergetar.

"Ayahhh!"

Jihoon memekik senang mengangkat panggilan dari ponselnya.

"Jihoonie, bagaimana dengan korea?"

Jihoon tersenyum cerah.

"Korea sangat bagus ayah, kapan ayah kesini?"

Terdengar kekehan di seberang ponsel jihoon. Ayahnya pasti sedang tidak sibuk sampai bisa menyempatkan diri meneleponnya.

"Ayah akan datang saat kau lulus nanti, sekarang ayah masih agak sibuk jadi ayah akan jarang menghubungimu."

Jihoon hanya mengangguk paham, jihoon tahu pasti ayahnya banyak melewatkan waktu makannya karena jihoon tidak ada.

"Ayahhh, jangan lupa makan, makanlah sebelum bekerja, jangan sampai melewati waktu makanmu, sekarang aku sudah tidak ada disana untuk selalu mengingatkan ayah makan."

Jihoon berseru rendah.

"Mmm, baiklah, ayah harus pergi meeting sekarang, kau baik-baiklah disana, jangan terlalu lelah dan jangan merepotkan Euigeon."

Sambungan telepon berakhir.

Jihoon tersenyum simpul dan berjalan keluar dari dalam kamarnya.

"Eonnie, aku akan berpamitan dengan Euigeon oppa sebentar, eonnie tunggulah di mobil lebih dulu."

Jihoon segera memasuki pintu kamar di depannya.

Ruangan kamar masih remang dan manik jihoon langsung tertuju pada satu gundukan selimut.

Gadis itu tersenyum manis dan mempercepat langkahnya untuk melihat pria itu lebih dekat.

Suara dengkuran terdengar di telinga jihoon dan lagi-lagi dia tersenyum manis.

"Oppaa, aku berangkat sekolah dulu yaa, sampai jumpa nanti sore." Bisik jihoon lembut.

Jihoon menyingkirkan rambut yang menutup kening pria itu, dia mengecup kening daniel sayang.

NIELWINK||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang