Bagian 6

9.2K 134 1
                                    

"Abi...!" ucapku tak percaya

Kami berpandangan, begitu banyak tanya dan pancaran khawatir dari sorot tajam itu

"Kalian ngobrol saja, Aku tinggal dulu ya." Suara Selvi memecah kebisuan diantara kami.

Kami mengangguk bersamaan

"Kompak amat." Ujar selvi sambil berlalu

"Masuk, Bi." Aku mempersilahkannya masuk

Kami duduk berhadapan, kembali matanya menatapku dengan penuh rasa khawatir

Namun, kami tak bisa mengucapkan apapun

"Ra, Benarkah Papa sudah melamarmu?" tanyanya dengan suara bergetar

Aku mengangguk

"Kau menerimanya?"

Kembali kuanggukan kepala

"Kenapa, Ra? Apa kau mencintai Papaku?" Suara Abi meninggi

Kini aku terdiam, tak bisa menjawab pertanyaan pria yang belum kuketahui maksudnya

"Ra, sekali lagi kutanya kenapa kau menerima lamaran Papa?" Pria itu mendekat

Hening

Abi menarik nafas dalam

"Aku kecewa Ra, kupikir kau tak selemah itu." Gumannya nyaris tak terdengar

"Bi, Atas dasar apa kau menanyakan ini padaku?" Kutatap balik wajahnya

"Maksudmu?" Abi terlihat bingung

"Apa sebagai anak dari Pak Winangun? Atau...?" Bibirku bergetar

Lagi, kami terdiam

"Bi, apa yang akan kau lakukan jika aku tak menginginkan pernikahan ini? Apa kau bisa membawaku lari dari sini?" tanyaku, nanar menatap wajahnya

"Apa yang kan terjadi dengan keluargaku jika aku menolak lamaran Papamu?"

"Ra, aku serius bertanya padamu, Apa kau benar-benar tak menginginkan pernikahan ini?"

"Ya, seandainya..."

"Ikut denganku Ra." Abi berdiri, wajahnya terlihat serius

"Kemana?"

"Ke tempat yang tidak bisa Papa temukan."

"Apa ada?"

"Kita akan mencarinya."

"Kita?" tanyaku ragu

"Percayalah padaku, Ra. Kali ini tidak akan kubiarkan Papa merenggutmu kembali." Jawabnya tegas

Aku terpaku, entah apa yang harus kulakukan

"Ayo Ra, berkemaslah, malam ini ini juga kita harus keluar dari tempat ini."

"Tapi Bi?"

"Percayalah padaku Ra." Dia menatapku lekat, pancaran matanya membuatku tenang

Tanpa banyak berkata aku berkemas dan membuntuti langkahnya keluar dari kamar

Menyusuri ruangan dimana puluhan pasang mata menatap langkah tergesa kami, anehnya mereka tak benari berbuat apapun.

Apakah benar kata Selvi, jika gosip yang beredar di telinga mereka jika aku aku akan menikah dengan Abi, seperti yang dikatakan pak Winangun pada mereka

"Dia akan jadi nyonya kalian."

Ucapan pria bengis itu mengiang ditelingaku, dan mereka pun salah paham, teranyata itu menguntungkan

AKU ZAHRA Where stories live. Discover now