2. Pengantin Baru (Season 2)

365 33 15
                                    

(ADULT FOR LANGUAGE CONTENT)


" Aku malu banget sama anak-anak " Sulli memasangkan dasi Minho, sedangkan pria itu terus meneliti wajah istrinya yang masih memerah. Ia juga malu namun ia berusaha menutupinya dengan bersikap tenang. 

" Kebiasaan kamu dari dulu engga berubah "

" Tapi kamu suka kan? " Sulli meninju bahunya pelan, pria itu mengecup dahinya yang bebas poni lalu tersenyum simpul padanya. Wajahnya yang cantik membuat Minho sama sekali tak bisa berpaling , sekesal dan sebenci apapun pada Sulli nyatanya cinta masih mengalahkan semuanya. 

Mata kecilnya, hidungnya yang mungil, juga bibirnya yang berpoles lipstick berwarna Peach . Minho ingin sekali mengecupnya lagi, apakah ia harus bolos saja dan menikmati liburannya bersama istrinya tercinta? Tapi mereka sudah libur selama satu minggu, Minho kasihan dengan sekertarisnya yang ia tinggal sendirian itu , pasti wanita itu kewalahan menghadapi telfon, walaupun ia sudah mentransfer uang kerekening pribadinya itu atas kerja kerasnya.

" Selesai! Usahain jangan pulang malem-malem, aku mau kita makan malam sama-sama " Ucap Sulli, Minho menimang-nimang , makan malam? Ia lebih merindukan istrinya yang cantik ini. 

Wanita itu gelagapan, Minho memeluknya tiba-tiba dan menghimpitnya kebelakang pintu. Pria itu meremas pinggangnya, Sulli mendongak dan merasakan bibir itu kembali mengecupnya lagi. Tidak! Ia tak akan mungkin bisa lepas dari Minho kalau seperti itu, bukannya pria itu ngotot ingin kerja karena kasihan dengan sekertarisnya?

Minho menurunkan ciumannya ke lehernya, jangan sampai pria itu membuat tanda lagi karena Sulli harus pergi kerumah mertuanya. Mau tak mau Sulli melepaskan bibirnya dari bibir tipis milik suaminya, mereka harus berhenti kalau tidak mereka akan kebablasan. Minho terengah-engah , pria itu menatap istrinya yang tampak bingung sembari menatapnya.

" Kamu bakalan telat kalo engga berhenti " Minho tersenyum kecil, ia mengecup bibir itu sekali lagi membuat Sulli mau tak mau mendorongnya dengan kesal.

" Nanti engga usah jemput anak-anak, biarin mereka nginep. Aku mau berduaan sama kamu " Sulli merasakan aura pria itu berubah menggelap. Matanya berkabut penuh gairah, Sulli tahu.. Sulli sangat mengenal ekspresi itu. Apalagi tadi ia bisa merasakan Minho yang sudah siap dibawah sana. Diam-diam bulu kuduknya merinding, apakah Minho? Apakah suaminya itu sama menginginkannya seperti dirinya?

" Jangan lupa mampir ke kantor " Minho kembali mengingatkan istrinya, wanita itu tersenyum malu-malu sambil membelakangi suaminya dan mengambil jas kerjanya. Minho merentangkan kedua lengannya memudahkan Sulli untuk memakaikan jasnya, ini adalah salah satu kebiasaan Minho , yang selalu ingin dirinya dimanjakan oleh istrinya.

" Selesai, hati-hati dijalan " Ucap Sulli, namun pria itu tidak puas. Ia kembali menempelkan tubuhnya pada tubuh istrinya dan mencium bibirnya bertubi-tubi. Sulli yang merasa sedikit risih mendorong pelan dada bidangnya, biarkan pria itu marah, bukankah ia harus berangkat kerja?

" Kamu ngusir suamimu dirumahnya sendiri? Keterlaluan " Kesalnya, Sulli tersenyum  kecil sambil mendorong punggungnya, bukankah pria itu harus berangkat? Ia harus membuat kedua anaknya kenyang dahulu, membersihkan rumah baru mereka lalu memasak makan siang. Masih banyak yang harus ia lakukan ketimbang meladeni suaminya yang super manja ini, walaupun begitu ia senang sekali karena Minho akhirnya kembali, tidak dingin malah kelebihan senyum.

****


" Pagi Tuan Choi " Jiyoung berdiri dari kursinya dan menyapa Minho yang baru saja datang dengan jas kerjanya. Setelah satu minggu akhirnya ia keluar dari neraka yang sedikit menyusahkan hidupnya. Walaupun begitu ia senang menjalaninya, apalagi Minho tak pernah pelit memberinya bonus, pria itu menggantungkan langkahnya, ia berbalik dan berjalan kearah Jiyoung yang sudah duduk dikursinya. Wanita itu sampai tersentak kaget saat Minho ternyata berbalik arah menuju tempatnya.

The Cold Husband✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang