8. Status

251 46 19
                                    


Sulli menatap kedua anaknya yang makan dengan lahap. Wanita itu tersenyum kecil karena tingkah lakunya yang makin lama semakin menggemaskan. Malam ini udara terasa dingin , Sulli yang berniat mengajak kedua anaknya makan diluar malah membatalkannya karena cuaca tengah buruk. Mungkin saja sebentar lagi akan turun hujan deras.

Setelah permintaan Sulli yang meminta Minho menceraikannya, wanita itu tak pernah melihatnya lagi, kenapa Minho tak langsung menceraikannya? Kenapa Minho malah memberinya kesempatan tanpa adanya kepastian seperti ini? Minho hilang bagai ditelan bumi. Sudah hampir sepuluh hari wanita itu tidak melihatnya, saat ia bertanya pada anaknya, keduanya dengan kompak menjawab kalau Ayahnya tengah berada di Bandung untuk mengurus bisnis.

Sebenarnya Sulli tak percaya begitu saja, ia yakin sekali kalau Minho sengaja menghindarinya. Dua hari yang lalu Chanyeol kesini, untuk melihat kondisi kedua anaknya. Sulli tahu kalau itu permintaan Minho, tapi apakah pria itu benar-benar tak menganggap kehadirannya? Apakah Minho sebegitu tak percayanya dengan kehadirannya yang menjaga kedua anaknya?

Apa pria itu takut ia mencuci kedua otak anaknya hingga berpaling kepadanya?

Apa Minho takut dirinya membawa kedua anaknya pergi?

Tidak mungkin Sulli membawa Nicky dan Micky begitu saja, ia sudah jatuh miskin. Ia tak punya apapun untuk dibanggakan, terlebih untuk menghidupi kedua anaknya. Dan sekarang, wanita itu berniat menjual apartemennya. Mungkin saja ia bisa membelikan hadiah kecil untuk kedua buah hatinya. Tepat satu bulan lagi mereka akan berulang tahun, dan Sulli tak akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada untuk menghabiskan seluruh waktunya bersama keduanya. Walaupun sekarang hatinya terasa hampa tanpa adanya Minho disisinya.

" Bunda engga makan? " Tanya Nicky yang telah menyodorkan piring kotornya kedepan. Anak sulungnya itu memang nomer satu kalau soal makan.

" Cuma ngeliat kalian aja Bunda juga udah kenyang " Sulli tersenyum , wanita itu meraih piring NIcky dan menatap Micky yang piringnya hampir tandas.

" Bunda juga harus makan" Sahut Micky, anaknya itu menatap Sulli dengan pandangan sendu. Saat malam tiba, anaknya itu pasti akan merengek dan meminta ditemani tidur, Sulli tahu ketakutannya, tapi ia hanya mampu berdoa agar Minho tak hanya memberinya kesempatan untuk kembali kerumah saja, tapi untuk kembali mengisi hatinya juga. Ia kesepian, ia sangat merindukan pria itu hingga rasanya ia sudah tak sanggup lagi menahan perasaannya.

" Jangan lupa cuci tangan dan gosok gigi kalian, Bunda mau rapihin ini dulu " Keduanya mengangguk dan turun dari kursi masing-masing, mereka juga masih ada pekerjaan rumah yang harus dikerjakan. Karena tak mau merepotkan Ibunya yang pastinya lelah setelah seharian membersihkan rumah, akhirnya mereka mengerjakannya sendiri tanpa bantuannya seperti biasanya.

Sulli mengelap meja makan setelah mengosongkan meja makan. Ia tak peduli kalau harus menjadi pembantu sekalipun dirumah besar ini. Ia akan melakukan apapun asal Minho menerimanya kembali, ia akan melakukan apapun asal tak merepotkan Minho dan membuat pria itu berpikiran yang tidak-tidak padanya lagi.

Ngomong-ngomong tentang hadiah untuk ulang tahun kedua anaknya bulan depan, bukankah dia harus mencarinya dari sekarang? Pastinya hal itu membutuhkan waktu yang lama, Sulli menaruh kain lap yang dipegangnya, wanita itu meraih ponsel yang ada disaku jeans nya. Ia mencari kontak Chanyeol, pria itu pasti akan membantunya bukan? Pada nada dering pertama, suara pria itu terdengar begitu merdu, kebetulan sekali Chanyeol selalu ada saat dirinya tengah membutuhkan bantuannya.

" Yeol "

" Ya, ada sesuatu? " Tanyanya , Sulli mengepalkan tangannya karena pikirannya berkecamuk. Bagaimana kalau Sulli diusir lagi? Bagaimana kalau setelah Minho kembali pria itu akan berubah pikiran dan berbalik memusuhinya lagi?

" Tumben banget kamu telfon, ada yang bisa aku bantuin? "  Sulli tersentak karena ucapannya, ia sungguh bimbang dengan niatnya ini.

" Mungkin ini engga pantes dibicarain ditelfon, tapi bolehkah aku pinjem uang sama kamu? " Suara tawa disebrang sana membuat Sulli mengerutkan dahinya, kenapa Chanyeol malah tertawa? Apa ada yang lucu dengan ucapannya? Padahal hatinya benar-benar cemas , kalau ia menjual apartemennya dimana lagi dia tinggal kalau Minho mengusirnya?

" Ya Tuhan, aku kira kenapa, tentu aja boleh. Berapa yang ingin kamu pinjam?  "

" Aku bakal ganti setelah kerja nanti, mungkin kita harus ketemu, aku bener-bener engga enak sama kamu " Ucapnya. Chanyeol mengiyakan permintaannya, setelah mengucapkan terima kasih Sulli menaruh ponselnya kembali. Uangnya hanya tersisa lima juta, dan itu tidak cukup untuk membelikan mereka sepeda , Ya , Sulli ingin menghadiahinya sepeda karena yang lama sudah cukup lusuh dan tak layak pakai. 

Wanita itu menghela nafas lelah, hidupnya sangat sulit. Tidak ada pilihan lain selain meminjam,ia tak mungkin meminjamnya pada Minho bukan? Minho pasti akan marah dan tambah membencinya, sebisa mungkin ia tak merepotkan pria itu dan membuatnya kehilangan kesempatannya lagi.

Sulli menjatuhkan ponselnya saat dirinya melihat Minho berdiri dengan tampang marah dibelakangnya. Pria itu pulang? Tuhan pasti menjawab doanya, Tuhan pasti memberi Minho pencerahan sehingga pria itu ingat dengan rumah dan anak-anaknya. Tak apa Minho tak mengingatnya, asalkan Sulli bisa melihatnya dalam keadaan sehat. Saat pria itu pergi semuanya terasa hampa, ia ingin Minho terus memarahinya, ia ingin Minho menyapanya walaupun makian yang keluar dari bibirnya.

" Apa Chanyeol targetmu selanjutnya? Setelah kehilangan pekerjaan kamu pasti butuh uang kan? " Sulli tak menjawab ucapannya, bisa ia asumsikan pasti Minho sudah berdiri sedari tadi disana dan mendengarkan semuanya. Ia menunduk dan meraih ponselnya yang terjatuh dengan refleks. Bukankah Sulli merindukan semua tuduhan yang keluar dari bibirnya? Dan sekarang Tuhan mengabulkannya, tapi.. kenapa rasanya sesakit ini?

" Jangan coba-coba deketin adikku "

" Maaf " Sulli menunduk dan berjalan kearah wastafel, ia hendak mencuci piring yang dipakai makan oleh anak-anaknya tadi. Ia mendengarkan suara langkah kaki Minho yang mendekat, wanita itu menahan nafasnya saat Minho bernafas dilehernya, Sulli mencengkram pinggiran wastafel dengan sedikit takut.

" Aku bisa kasih kamu uang berapapun yang kamu mau, asal .. " Minho menggantungkan ucapannya, Sulli sejenak was-was dengan ucapan yang hendak dilanjutkan oleh Minho,namun dalam hatinya ia begitu penasaran dengan rencana apa yang tengah disusun olehnya. Apa pria itu berniat menendangnya dari sini kembali? Setelah tidak pulang selama hampir satu minggu lebih, sifat jahatnya malah semakin terlihat dimata Sulli.

" Kamu bisa puasin aku diranjang " Sulli merasakan Minho menggigit telinganya, wanita itu meringis kecil lalu mendorong tubuhnya hingga hampir terjatuh, apa pria itu gila? Sulli istrinya, pantaskah Minho menawari hal seperti itu seakan-akan ia wanita di klub malam? Minho menatapnya marah, namun belum sempat dirinya membalas perlakuan Sulli, sebuah lengan kecil memegang lengannya dan menahannya. Sulli menatap Micky yang menangis sembari memegang pergelangan tangan Minho. Wanita itu menarik tubuhnya, namun Micky menahannya.


" Aku cuma punya satu Bunda didunia ini, jangan sakiti Bunda Ayah " Minho menarik nafas kasar, pria itu mendorongnya hingga limbung. Sulli menatap Minho dengan pandangan tak terbaca, haruskah pria itu melakukan hal seperti ini pada anaknya? Kenapa harus Micky bukan dirinya? Ini kesalahannya , anaknya tidak ada sangkut pautnya.

Sulli memeluk Micky dengan lengan kecilnya, anaknya menangis dipelukannya sembari menatap Minho takut. Salahkah ia membela Bundanya? Salahkah ia menahan lengan Ayahnya agar tak memukul Bundanya? Seperti janjinya, ia akan membelanya kalau ada orang yang menyakitinya, ia akan menjadi pahlawan untuk Bundanya.

" Kalian berdua sama aja, sama-sama lemah, sama-sama cengeng dan juga... "

" Aku bakal turutin mau kamu asal kamu engga ganggu anak-anak " Minho tak menjawab, pria itu terlihat kacau dengan tatanan rambut berantakan, juga dasi yang sudah terlepas. Sulli terdiam sembari memeluk Micky, ia harap tak ada kejadian ini lagi asal ia menuruti mau suaminya itu.


..tbc..

The Cold Husband✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang