" Aku udah ngomong sama Mommy juga Daddy kalo kita mau titipin Nicky sama Micky kesana " Minho menatap istrinya yang tengah menyuapi nasi kedalam mulutnya. Dari wajahnya terlihat sekali kalau wanita itu tak senang dengan arah pembicaraan ini. Sulli menurunkan sendoknya, mendebat Minho adalah hal terakhir yang akan dilakukannya, tapi.. ucapannya ini benar-benar membuat dirinya tidak senang, mana mungkin ia merepotkan kedua mertuanya , Sulli masih bisa mengurus kedua anaknya.
" Kita bisa bawa mereka " Sahutnya pelan tak bersemangat, kembali ke masa-masa saat dirinya berada diruang persalinan. Ia sudah berjanji kalau dirinya akan berhenti menjadi seorang model. Ia ingin mengurus kedua anaknya, ia ingin fokus membesarkan buah hatinya. Walaupun ia harus membuang jauh mimpinya. Yang terpenting mimpinya itu pernah terwujud, dan ia pernah berjalan diatas Catwalk sesuai impiannya.
" Dan aku benci ide itu, aku mau kita fokus pada kontrak ini. Kamu tahu kan berapa nilainya? " Minho berucap dengan antusias, namun Sulli ingin sekali berteriak dan memohon untuk tak membicarakan hal ini lagi, bukankah Minho yang ngotot menikah juga punya anak dengan cepat. Tapi sekarang? Lihatlah nada bicaranya yang seakan-akan ingin dirinya terus-menerus bekerja dan menghasilkan uang. Padahal anak kembarnya baru memasuki usia dua bulan, dan masa cutinya juga belum habis, tapi kenapa suaminya terus saja memaksanya. Ia bahkan belum memulihkan bentuk tubuhnya yang jauh dari kata ideal ini.
" Kamu bisa dorong stroller Nicky dan aku punya Micky, kita engga bisa terus-terusan ninggalin mereka dirumah orang tuamu " Minho menggebrak meja dan membanting piring makannya hingga pecah dan isinya berserakan, Sulli tersentak kaget dan menatap suaminya yang sudah berdiri dari posisinya. Sulli tak bisa seperti ini terus, Minho boleh mengaturnya tapi tidak sampai menelantarkan kedua anaknya yang masih bayi itu.
" Apa kamu kira gampang ngatur jadwal? Aku batalin kontrak kerjaku sama Perusahaan milik keluarga Onew demi kamu. Tapi apa? Ini balesan kamu? " Sulli hanya diam, ia menatap lauk yang sudah dimasaknya susah payah demi suaminya tapi Minho membuangnya begitu saja tanpa sisa.
" Aku udah bilang mau berenti, kenapa kamu masih terima tawaran? Aku mau fokus urus anak-anak, mereka masih kecil "
" Karirmu lagi di puncak Sulli, apa kamu masih engga ngerti? " Sulli sebenarnya ingin pergi dari sini namun ia tak sanggup melangkah, Minho berbalik dan meninggalkan Sulli yang terdiam sembari menatap lauknya yang berserakan. Wanita itu berjongkok untuk memungut piringnya yang pecah juga membersihkan lantainya yang kotor.
Pria itu duduk dalam diam didepan ranjang kamar rawat Sulli. Kondisi wanita yang pernah melewati masa-masa indah dalam hidupnya itu benar-benar mengkhawatirkan. Ia tak bisa berdiam diri saja seperti ini, ia harus melakukan sesuatu bukan?
Digenggamnya lengan Sulli dengan erat, rambutnya sedikit kusut karena sudah dua hari wanita itu belum membuka matanya. Ini semua salahnya, ini semua karena salahnya. Diusapnya pipi yang dulu sering sekali ia cubit karena wajahnya begitu menggemaskan, kalau ada anak-anak tidak mungkin ia berani berlaku seperti ini. Ia pasti malu dan merasa amat sangat bersalah sekali.
" Aku mohon bangun, anak-anak nungguin kamu " Ia berucap dengan nada parau , lebih tepatnya ia sama sekali tidak tega dengan kondisinya. Pagi tadi anak-anak menanyai kondisinya, tapi ia tak berani membuka mulutnya, Ibunya membantu menjaga keduanya. Nicky mungkin masih sekolah, sedangkan Micky masih belum pulih dan kini dijaga oleh Ayahnya.
Ia membawa tangan itu ke bibirnya, mengecup punggung tangannya dengan sayang juga segenap cinta yang ia punya. Kapan ia bisa melihat mata yang selalu menatapnya dengan sorot geli itu terbuka? Siapa sangka baru dua hari tak melihatnya saja ia sudah merindukannya. Sulli adalah teman bertengkarnya, tak ada rahasia diantara mereka. Juga, apapun yang terjadi pada dirinya Sulli pasti akan bercerita padanya. Pria itu merasakan ponselnya bergetar, ia menatap nama Ibunya terpampang disana. Dengan cepat ia menggeser hijau tombol tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Husband✔
Chick-Lit(REPOST DENGAN JALAN CERITA BERBEDA) Nicky dan Micky harus berjuang sendiri untuk bertemu dengan Ibunya, mereka tidak mengerti alasan perpisahan kedua orang tuanya yang begitu tiba-tiba. Dan juga Ayahnya, entah kenapa orang yang dicintainya itu tiba...