" Apa yang sebenernya kalian mau? Apa yang sebenernya kalian pikirin? Apa kalian mulai kehilangan urat malu? " Minho dan Sulli terdiam, wanita itu memilih menjaga jarak dari Minho yang duduk satu sofa dengannya, namun ucapan menusuk dari Ayah mertuanya membuat Sulli benar-benar mengatup rapat mulutnya, ia akui dirinya memang salah , ia memang tak becus mengurus anak-anaknya, yang ia sesalkan adalah kenapa ia begitu takut dengan Minho. Kenapa ia tak mau melawan Minho?
"JAWAB! " Suasana tiba-tiba berubah tegang saat Sam membentak kedua anaknya yang hanya diam, ia menatap Sulli yang menunduk tak berani mendongak, bisa dilihat wajahnya yang sudah pucat bertambah pucat. Tak ada cara lain, diberi cara lembut saja mereka berdua tidak mempan, mungkin dengan cara inilah yang bisa membuat mereka sedikit jera. Maria mengusap lengannya lembut , suaminya tidak boleh emosi atau penyakit darah tinggi akan kumat dan membuatnya tak bisa bangun seperti waktu itu lagi, suaminya juga tidak boleh banyak pikiran seperti apa yang disarankan oleh dokter.
" Daddy engga akan biarin Nicky sama Micky ketemu sama kalian " Sahutnya lagi, Chanyeol terdiam dengan ucapan Ayahnya. Pria itu memeluk erat kedua keponakannya yang berada disampingnya. Walaupun mereka duduk jauh, tapi mereka bertiga masih bisa mendengar apa yang tengah dibicarakan.
" Aku yang salah " Minho menutup mulutnya yang sempat ingin bicara. Pria itu menatap istrinya yang tengah mendongak dan beradu pandang dengan Ayahnya. Ia menyipitkan matanya , apa wanita itu tengah menyusun rencana? Apa wanita itu berniat mengambil simpati dari keluarganya? Minho tidak akan membiarkan semuanya itu terjadi.
" Aku yang mulai semua kekacauan ini, aku udah bikin rumah tanggaku sendiri hancur, tapi aku engga bakal tinggal diam kalo dijauhin dari anak-anak " Ucapan terakhirnya diucap bersamaan dengan matanya yang memandang Minho dengan pandangan sendu, jantungnya berdetak berkali-kali lebih cepat dari biasanya. Bahkan setelah diusir dan dianggap tidak ada oleh Minho perasaan ini masih sama. Perasaan yang dimilikinya bahkan tidak pernah berubah, Sulli masih mencintainya, masih sangat mencintai suaminya.
Sulli beralih menatap mertuanya yang perempuan, wanita itu menatapnya tak kalah sendu dengan air mata yang hampir tumpah. Ia tidak sanggup kalau harus seperti ini terus, ia rela dijadikan pembantu dirumah suaminya asalkan Minho mau menerimanya dirumahnya.
" Cukup Choi Sulli! " Bentak Minho, pria itu mulai jengah dengan sikap berani istrinya. Apa beberapa bulan berpisah membuat dirinya lupa pada tempatnya? Tubuhnya tersentak saat kedua anaknya berhambur kepelukannya, Sulli tersenyum kecut namun sama sekali tak kehilangan keberaniannya. Minho menatap kedua anaknya yang menatapnya takut, dan sekarang wanita itu berhasil memonopolinya?
" Apa Mommy mau dijauhin dari anak-anak? " Tanya Sulli, wanita itu berdiri dari posisinya namun suaminya menahan lengannya. Pria itu berdiri dari posisinya dan menatap kedua anaknya tersebut dengan pandangan tak terbaca.
" Kita tunggu keputusan kalian, kalian kembali atau ... " Pria itu menggantungkan ucapannya, Sulli duduk ke posisinya sembari menggenggam lengan anaknya.
" Kalian engga bakal bisa nemuin kedua anakmu lagi " Lanjutnya, Sulli terdiam begitupun dengan Minho. Sedangkan Pria paruh baya itu merangkul istrinya dan berlalu dari hadapan mereka. Chanyeol mengikuti langkah kaki Ayahnya juga Ibunya yang mulai menaiki tangga, ia tak mau bicara lagi, ia tak mau ikut campur lagi. Sudah cukup perih ia melihat penderitaan Sulli, ia tak mau menambah marah dirinya lagi.
" Aku mau tidur berempat lagi "
" Aku mau sarapan juga makan malem sama-sama lagi "
" Aku mau piknik "
" Aku mau ke air terjun, sama mandi dikolam air panas sama Bunda sama Ayah "
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Husband✔
Chick-Lit(REPOST DENGAN JALAN CERITA BERBEDA) Nicky dan Micky harus berjuang sendiri untuk bertemu dengan Ibunya, mereka tidak mengerti alasan perpisahan kedua orang tuanya yang begitu tiba-tiba. Dan juga Ayahnya, entah kenapa orang yang dicintainya itu tiba...