Sulli dan Minho berdiri diatas balkon kamar sembari menatap kedua anaknya yang tengah menjulurkan lidahnya pada mereka. Sulli menatap Minho yang tengah menatap mereka dengan pandangan kesal, bagaimana tidak! Mereka benar-benar mengunci mereka berdua didalam kamar , sudah satu jam mereka berempat beragumen dan pada akhirnya keduanya hanya mampu menyerah karena tak ada satupun dari mereka yang hendak membukakan pintu untuknya.
Sulli menatapnya dengan pandangan memohon, jangan sampai Minho meledak-ledak karena masalah ini lagi dan mengakibatkan kedua anaknya memusuhinya kembali. Namun kalau dilihat-lihat Minho tak benar-benar marah, walaupun kesal tapi pria itu masih menatap keduanya dengan santai. Sulli meneliti wajahnya yang terlihat sedikit cerah dari biasanya, biasanya pria itu akan menjauhinya bahkan terkesan jijik padanya, namun entah kenapa melihat perubahannya seperti ini membuat Sulli takut, apakah Minho akan kembali melakukan sesuatu untuknya?
Sulli menatap kedua anaknya lagi, saat ia melihat jam dinding tadi, jam sudah menunjukkan pukul sembilan lebih sepuluh menit dan artinya hari ini mereka tidak sekolah. Minho yang mengancam akan memotong uang jajannya pun hanya diam saja tak membahasnya lagi, pria itu menopang dagunya diatas balkon sembari memikirkan hukuman apa yang pantas untuk kedua anaknya.
" Nicky, Micky, Bunda engga bisa bikinin sarapan kalau begini caranya sayang " Wanita itu mencoba berkompromi tapi keduanya hanya menggelengkan kepalanya tak berminat, lagipula mereka sudah memanggang roti dengan selai kacang kesukaannya, Micky yang naik diatas kursi sedangkan Nicky yang menjaga kursinya agar tetap seimbang.
" Kita udah sarapan, mendingan Bunda sama Ayah baikan " Sahut Nicky, Micky menyetujui ucapan Kakaknya, walaupun ia hanya diam saja sembari menatap Bundanya.
" Kalian mau Ayah hukum yah? " Tanya Minho, keduanya mengangguk tanpa takut, pria itu melotot padanya membuat Sulli terkekeh kecil. Ini terlihat seperti keadaan mereka yang dulu. Kalau dulu Minho senang sekali dikurung berduaan dan menghabiskan waktu bersama istri tercintanya dengan saling bergumul diatas ranjang, sedangkan sekarang Sulli sama sekali tak tahu bagaimana perasaan Minho saat dirinya terkurung berduaan seperti ini.
" Engga masalah kalau kalian baikan, ayolah kita kan pengen banget punya adik perempuan yang cantik kaya Bunda " Sahut Nicky lagi yang membuat Minho hanya diam sembari menatap dikedalaman mata anak tercintanya itu. Mendengarkan anaknya itu mengucapkan hal tersebut Minho jadi ingat dulunya mereka pernah meminta hal demikian dan bahkan mengurungnya seharian.
" Jangan mengada-ada sayang, cepet buka pintunya, bukankah kalian harus izin ke wali kelas kalian? " Keduanya menggeleng, rencana mereka sudah matang, mereka sudah menelfon wali kelas dan mengatakan Bundanya sedang sakit jadi mereka harus menjaganya, dan Ibu guru cantiknya itu bahkan langsung percaya dan menitipkan salamnya pada Sulli.
" Beres Bun, mendingan Bunda bikin adik buat kita " Kata Nicky lagi, Micky hanya diam saja , sebenarnya ia khawatir Bundanya akan dimarahi oleh Ayahnya lagi, tapi setelah diyakinkan oleh Kakaknya dengan rencananya yang matang akhirnya ia mengikuti saja. Lagipula, ia juga menginginkan kebahagiaan Bunda nya juga.
Sulli menatap pria itu tak percaya saat tubuhnya ditarik begitu saja kedalam pelukannya. Wanita itu menatap Minho yang tengah menatap kedua anaknya yang ada dibawah kamar. Mereka memberikan siulan yang lumayan keras kepada mereka berdua. Minho menatap wajah mereka yang terlihat puas. Mereka bahkan saling melompat-lompat sambil berhigh five, sampai terdengar ketelinganya. Apa bahagia itu begitu sederhana? Lalu bagaimana dengan dirinya?
" Udah kan? Ayah sama Bunda udah baikan " Ucapnya, keduanya mengangguk begitu gembira. Sulli tersenyum dalam pelukan Minho, wanita itu begitu menikmati perannya dengan refleks melingkarkan kedua tangannya pada pinggang kokoh milik prianya. Micky masih bertepuk tangan dengan begitu riangnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/130029318-288-k423341.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Husband✔
أدب نسائي(REPOST DENGAN JALAN CERITA BERBEDA) Nicky dan Micky harus berjuang sendiri untuk bertemu dengan Ibunya, mereka tidak mengerti alasan perpisahan kedua orang tuanya yang begitu tiba-tiba. Dan juga Ayahnya, entah kenapa orang yang dicintainya itu tiba...