Dua jam sudah Minho menguncinya, tak ada yang bisa ia lakukan selain menangisi nasibnya. Rindunya kepada anak-anaknya benar-benar sudah tak dibendung lagi, namun mendapati kenyataan bahwa Minho melarangnya membuat hatinya teriris perih.kenapa Minho setega ini? Kenapa Minho memperlakukannya seperti ini?
Sulli tersentak saat mendengar suara kunci yang diputar. Wanita itu menghapus air matanya dan langsung berdiri tegap saat mendapati Minho membuka pintu kamar tersebut. Kamar yang dulu hampir setiap hari mereka singgahi demi mencapai kepuasan seketika berubah menjadi suram. Kamar yang dulunya Sulli anggap sebagai rumah keduanya kini bagai sebuah kenangan pahit yang tak pernah ada ujungnya.
Menatapnya saja enggan, apalagi untuk menyentuhnya. Sejujurnya , dalam lubuk hatinya yang paling dalam Sulli tak mau mengalami takdir seperti ini. Ia membutuhkan Minho, sangat membutuhkan Minho, terutama anak-anaknya yang masih sangat kecil. Sulli tak pernah melalaikan tugasnya , tidak seperti yang dikatakan olehnya. Ia selalu pulang tepat waktu, ia selalu membuatkan sarapan sebelum anak-anaknya berangkat sekolah, Sulli juga menyiapkan bekal untuk Minho dan mengantarkannya saat jam makan siang. Apa yang salah? Hanya karena selembar Koran juga beberapa berita yang terpajang dimedia sosial suaminya jadi kalap seperti ini.
Semuanya bohong.
Mereka memfitnahnya.
Mereka sengaja menjatuhkan namanya sampai tak tersisa.
Andai saja ia punya uang lebih untuk menutup mulut mereka semua , mungkin Sulli masih berada dipelukan suaminya. Berbagi selimut, saling menghangatkan satu sama lain, berendam bersama, dan masih banyak hal-hal lain yang ingin ia lakukan berdua. Tapi Sulli sudah tak memiliki apapun,
" Jangan katakan itu lagi " Sulli membuang wajahnya sembari menunduk, ia benar-benar tak mengerti dengan alasan tak logis yang diberikan suaminya pada anak-anaknya. Tidak tahukah Minho kalau Sulli mendengar semuanya, ia mendengar apa yang diucapkannya, suara anak-anaknya yang begitu dirindukannya? Jeritan lirih Micky yang menyebut namanya, Permintaan Nicky yang menyebutkan bahwa mereka berdua merindukannya, terakhir teriakan Minho yang membentak anak-anaknya. Apa pria itu sudah kehilangan akalnya.
" Jangan marahi mereka, mereka engga salah. Aku yang salah, kamu boleh hukum aku, tapi mereka anak-anak kita " Ucapnya dengan nada sedikit tinggi, Minho menatap Sulli tajam, pria itu belum membuka mulutnya, ia hanya diam melihat Sulli yang tengah meledak-ledak dihadapannya.
" Aku engga pernah ninggalin mereka Minho, kamu yang.. "
" Pergi " Minho memotong ucapannya sembari membuka lebar pintu kamar tersebut. Tangannya terentang dan menyuruh Sulli untuk segera meninggalkan kantornya ini. Ia butuh ketenangan,
" Aku bilang pergi Choi Sulli, kau tuli? " Tangannya mengepal disisi tubuhnya, Sulli menatap Minho dengan bahu naik turun. Emosinya terkumpul dikepalanya, ia menatap Minho yang terlihat begitu jiik padanya. Sulli tahu dimana tempatnya, Sulli tahu dimana kastanya. Wanita itu memantapkan hatinya, ia akan lebih tegar menghadapai situasi seperti ini. Ia akan lebih sabar lagi menghadapi Minho, ia akan menuruti maunya kalau itu membuatnya senang.
" Aku bakal pergi, tapi aku engga nyerah Tuan Choi " Panggilan itu.. Panggilan pertama yang diberikan Sulli padanya saat pertemuan pertama mereka. Minho menatap kepergiannya, ada sedikit rasa tak rela saat Sulli meninggalkannya namun semuanya kembali lagi pada kebencian juga kekecewaannya pada Sulli. Pria itu terlalu marah padanya, padahal sudah beberapa minggu belakangan Minho mengusir wanita itu yang terus saja datang kesini. Namun ucapannya kali ini terlalu mengena dihatinya. Tuan Choi? Jadi Sulli benar-benar menantangnya.
Minho menatap kepergiannya, ia sekali lagi menatap kamar yang penuh dengan kenangan tersebut. Kamar yang tadinya penuh kenangan itu seakan-akan sudah berubah menjadi sebuah penjara tak kasat mata yang Minho bangun sendiri. Ia benci dengan hal tersebut,namun ia lebih kecewa saat Sulli mengkhianati cintanya. Jadi tempat itu perlahan menjadi rumah tahanan sementara Sulli saat ia kedapatan melihat anaknya berkunjung tanpa izin, dengan tanpa perasaan pria itu pasti akan menariknya paksa untuk berdiam didalam sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Husband✔
Chick-Lit(REPOST DENGAN JALAN CERITA BERBEDA) Nicky dan Micky harus berjuang sendiri untuk bertemu dengan Ibunya, mereka tidak mengerti alasan perpisahan kedua orang tuanya yang begitu tiba-tiba. Dan juga Ayahnya, entah kenapa orang yang dicintainya itu tiba...