18. Kalah - END

327 46 8
                                    



Lee Jong Suk, pria bertubuh tinggi berusia tiga puluhan itu terduduk disebuah restoran tertutup bersama dengan tiga orang kenalannya. Ia menatap kedua kliennya juga satu partner kerjanya yang pernah bekerja sama dalam satu proyek beberapa bulan silam. Ia tak bisa menutupi rasa bahagia nya, terlebih saat ia bertemu dengan Sulli, wanita cantik dengan kulit putih bersih yang pernah menjadi rekannya. Senyum tak pernah pudar dari bibirnya.

Lalu, pria itu menatap pria dengan tubuh jangkung yang ada dihadapannya, sebenarnya mereka saling kenal karena pernah kuliah dalam satu jurusan, namun karena mereka tak terlalu dekat jadi terlihat sekali mereka seperti orang asing yang tak saling kenal.

Kemudian yang terakhir adalah pria bertubuh tinggi juga tegap yang tengah menatapnya dengan tajam. Dia sangat mengenal sekali pria itu, pria yang pernah mensponsori iklannya juga pria yang menjadi manager dari Sulli, wanita yang pernah menjadi rekannya.



" Kenapa tidak mengontak ku? Padahal banyak cerita yang pengen aku kasih tahu ke kamu " Pria itu menatap Sulli yang tengah duduk tanpa minat. Sejujurnya, ia tak mau duduk berhadapan dengan orang-orang dari masa lalunya kini. Namun, bukankah masalah ini harus selesai? Bukankah masalah ini harus tuntas karena ia memang butuh keadilan?

" Aku.. Aku tidak punya ponsel " Ia terbelalak kaget, benarkah? Dijaman modern seperti ini? Chanyeol menatap Sulli yang duduk dengan wajah pucat, padahal ia juga kakaknya sudah memberi waktu satu hari untuk menenangkan diri, namun sepertinya Sulli sama sekali tak mendengarkan ucapan mereka berdua. Apakah wanita itu terlalu takut? Apa ia sama sekali tak mau mengungkapkan kebenarannya? Tapi kenapa? Bukannya seharusnya ia bahagia karena akhirnya semuanya akan terungkap? 

" Intinya saja! " Minho berkata dengan nada tegas, sejujurnya ia sangat benci berbasa-basi, apalagi saat melihat pria itu memandang istrinya dengan pandangan penuh minat, juga pertanyaan-pertanyaan yang seakan-akan mereka tengah bernostalgia. Minho benar-benar membencinya.

" Chanyeol udah tahu kalau Sean dipenjara, anda mau penjelasan apa lagi? " Minho menatap Sulli yang hanya diam. Wanita itu terlihat menunduk dengan wajah merah padam.

" CCTV itu merekam dirinya yang hampir memperkosa Sulli untuk yang kedua kalinya, tapi si cantik ini berhasil kabur. Dari mana kamu dapat jurus seperti itu? " Tanyanya yang membuat Chanyeol mau tak mau menatap pujaan hatinya. Ia memang sudah melihatnya, dengan bonus foto Sean yang tengah tertidur didalam penjara.

" Dia juga sudah mencemarkan nama baikku, aku dituduh sebagai perusak rumah tangga orang. Padahal kan aku cuma menolong Sulli, benarkan? " Tanyanya santai, Sulli hanya mengangguk dengan mulut yang masih bungkam? Bisakah mereka pergi saja? Ia benar-benar muak dengan orang bernama Sean itu. Air matanya hampir jatuh, tapi dia tak melakukan apapun selain menunduk. 

Makanannya pun tidak ia sentuh.

Ia ingin segera pergi, ia tak mau membicarakannya lagi. Sudah cukup! Lagipula tak ada yang perlu dijelaskan, kalau Minho memang tak mempercayainya biarkan pria itu meninggalkannya. Ia lelah~

Minho mengepalkan lengannya , Foto yang disodorkan oleh Jong Suk benar-benar membuat Minho murka, bukan hanya foto, tapi isi pesan dari Sean yang meminta foto mereka dikamar itu membuat darahnya mendidih, mungkin ia harus membunuhnya , tidak harus menjebloskannya ke penjara saja. Di penjara ia masih bisa makan enak, tapi kalau diliang kubur? Ia lah yang akan menjadi santapan ulat.

" Kalian bisa bicara bertiga, aku keluar dulu " Ucap Chanyeol tapi Minho menahan lengannya. Kenapa harus melibatkannya kembali? Disaat dirinya ingin mengungkapkan kebenaran , ia menemukan nama adiknya ada di daftar penumpang pesawat yang sama dengannya, karena Minho tahu tujuannya sama akhirnya ia berinisiatif untuk pergi bertiga.

The Cold Husband✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang