Kemarin saya baca buku "Kuantum Ikhlas" refreshing bentar.
Tapi ngena banget.
Bagian dimana kita diminta mengikhlaskan sesuatu di titik kita paling menginginkannya.
Sejak saat itu, saya sering 'relaksasi' pada banyak kesempatan.
Saya tarik napas sedalam-dalamnya, sambil merapal mantra (doa) dan membayangkan keinginan saya sekaligus melepaskannya.
"Ya Allah saya ingin mereka berubah, tapi segala sesuatunya hamba serahkan padamu,"
Atau
"Ya Allah saya pengen banget X, udah usaha semaksimal mungkin, tapi... Gapapa deh kalau Engkau ga mengabulkan, inshaAllah, saya rela dengan segala ketentuanMu."
Setelah gitu berkali2 ternyata saya lebih merasa compose. Tenang dan utuh.
Itulah salah satu kunci ketenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ngemil Makna
Non-Fiction[Rank #1-Makna] For the meaning of life differs from man to man, from day to day and from hour to hour. What matters, therefore, is not the meaning of life in general but rather the specific meaning of a person's life at a given moment. (Viktor E...