Prologue

6.3K 328 13
                                    

Sakura menatap bingung pada pria dewasa yang kini duduk di hadapannya. Pria tersebut baru saja datang dengan seorang yang cukup Sakura kenal; Hashirama Senju. Mata giok hijaunya berpendar penuh rasa penasaran.

Neneknya hanya membawanya ke restoran karena ada hal penting yang perlu dibicarakan. Namun saat ini justru muncul dua orang tambahan. Sakura menatap neneknya dengan pandangan penuh tanya.

Neneknya tersenyum. “Sakura sudah kenal dengan Hashirama Senju, bukan?”

Sakura mengangguk. Pria itu merupakan ayah dari Tsunade-sensei; dokter yang telah merawat ibunya saat masih hidup dulu.

“Kalau begitu, kupersilahkan Hashirama-sama yang menjelaskan pada Sakura mengenai maksud dan tujuan pertemuan kita,” wanita tua itu berujar sambil tersenyum tipis.

Hashirama menganggukkan kepala. “Pria di sampingku ini adalah cucuku; Uchiha Itachi. Aku dan Chiyo berniat menjodohkan kalian berdua.”

Mata Sakura membelalak, tanda terkejut. Gadis itu menatap Itachi yang entah mengapa tidak menampilkan ekspresi apapun. Seolah ia tidak terkejut dengan kalimat yang diucapkan Hashirama.

Sakura meneguk ludah. “Dijodohkan?” Gadis itu bertanya dengan nada hati-hati. Ia meremas kedua tangannya, tampak kalut.

Hashirama mengangguk. “Sakura tidak mau?”

“Tentu saja Sakura tidak akan menolak,” bukan Sakura yang menjawab, tetapi neneknya. Senyum wanita tersebut terlukis dengan indah. Matanya menatap Sakura dengan lekat, seolah menjadi sinyal untuk Sakura agar tidak menolak permintaannya.

Sakura mengangguk kaku. “Aku tidak akan menolak keinginan Hashirama-sama.”

Hashirama tersenyum puas. Ia mengalihkan pandangannya ke arah Itachi. “Sakura sudah menyetujui perjodohan ini. Apa kau mau menolak, Itachi? Kau hanya diam saja semenjak tadi.”

Pria itu menggeleng. “Aku tidak mungkin menolak permintaan kakek. Kebahagiaan kakek adalah prioritas utamaku.”

Pria itu tergelak senang. “Kau memang cucuku. Pandai sekali bersilat lidah.”

Itachi hanya mengangguk. Matanya dialihkan pada Sakura, tampak menilai gadis tersebut. Yang dipandang hanya bisa duduk dengan kaku. Sakura jelas tidak nyaman dipandang begitu lekat oleh mata sekelam malam tersebut.

“Tentunya kakek sudah menentukan tanggal pernikahan kami, bukan?” Itachi bertanya untuk memastikan.

Hashirama mengiyakan. “Dalam waktu tiga minggu, kalian akan menikah. Semuanya sudah kami persiapkan. Sekarang ini kalian bisa berkencan terlebih dulu untuk saling mengenal.”

Itachi diam. Tampak setuju dengan apa yang dikatakan kakeknya tersebut.

Mendadak suara nenek Chiyo mengudara. “Setahuku kau hanya punya satu anak, yaitu Tsunade, dan dia belum menikah serta memiliki anak. Apa Itachi cucu angkatmu?”

Pertanyaan tersebut menciptakan keheningan. Itachi menunduk, membiarkan Hashirama yang menceritakan. “Itachi merupakan cucu dari adik perempuanku. Keluarganya sudah tiada. Hanya aku dan Tsunade keluarganya yang tersisa.”

Wanita tua tersebut mengangguk paham. “Jadi itulah sebab marga Itachi bukanlah Senju?”

Hashirama mengangguk. “Aku sudah meminta Itachi untuk merubah marganya agar sama denganku. Namun ia menolak. Bukan sekali ini saja orang-orang mempertanyakan hubunganku dengan Itachi,” sahut laki-laki tersebut dengan tawa lepas.

Sakura tidak ikut tertawa, Itachi pun tidak juga. Gadis itu jelas tidak mengerti alasan apa yang membuat neneknya mempertanyakan hal tersebut. Ia lebih memilih memandang Itachi yang mendadak berwajah dingin dan kaku. Sakura berpikir bahwa pertanyaan yang diajukan nenek Chiyo telah menyinggung perasaan Itachi.

“Kalau begitu, kalian harus segera berkencan secepatnya,” Hashirama mengalihkan pembicaraan. Ia menatap Itachi dengan senyum lebar di wajah. “Besok pergilah makan siang dengan Sakura. Tidak perlu pikirkan urusan kantor. Aku lebih senang melihatmu menikah dibanding sukses tanpa ada seorangpun yang menemani.”

Itachi tersenyum. Senyum pertama pria itu menyihir Sakura, membuatnya berpikir bahwa Itachi sangat tampan. “Baik, kakek. Besok aku akan menjemput Sakura di tempat kerjanya.”

Jawaban Itachi membuat Hashirama kembali mengangguk puas.

THE WEDDING✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang