13. Unknow Palace

2.2K 467 41
                                    

VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
.
.

🌕🌕🌕

Yoongi, Jimin, Taehyung, Moora dan Hoseok berdiri berjajar di depan sebuah dinding yang terbuat dari batu besar. Sebuah dinding pembatas di bagian bumi terdalam. Di sekelilingnya hanya terdapat jurang dengan satu jembatan yang baru saja mereka lewati.

Seperti bangunan kuno, banyak lumut dan kerak menyelimuti dinding batu tersebut. Terdapat ukiran tulisan Hanja kuno dengan gambar-gambar mistis disekelilingnnya yang menjadi pusat perhatian mereka sedari tadi.

"Bulan tinggal, sang Raja berkuasa," ucap Moora membaca tulisannya. "Apa maksudnya?"

Mereka menatap bingung mencerna kalimat itu, kecuali Hoseok. Ia menatap Yoongi ragu. Ingin mengucapkan sesuatu tetapi takut salah. Ingin bertindak namun takut salah.

Hoseok terlihat seperti tahu bahaya apa yang ada di balik dinding besar itu, namun ia tak tahu bagaimana untuk mengungkapkannya. Ia tak pernah bergaul dengan mereka sebelumya. Bagaimanapun juga Hoseok masih belum menjadi bagian dari kawanan Yoongi.

'Apapun yang terjadi nanti, demi seluruh kaum werewolf, aku akan melindungimu sampai mati,' pikir Hoseok pasrah menatap Yoongi cemas.

'Kau pasti tahu sesuatu dibalik dinding ini kan?' tanya Yoongi menebak tanpa melihat Hoseok.

Hoseok pun terkejut dengan apa yang didengarnya. Pasalnya ia mendengar bukan dari telinganya melainkan pikirannya. Sebuah koneksi hubungan pikiran yang hanya bisa dilakukan di dalam satu klan saja. Dan saat ini ia dapat terhubung dengan sang alpha Yoongi.

Yoongi pun merasakan kebingungan Hoseok. Ia melangkahkan kakinya menghampiri Hoseok. Ia memperlihatkan senyum tipis dan tatapan hangatnya yang menunjukkan seberapa leganya akan keputusan Hoseok berpihak pada dirinya.

"Welcome to our clan," ucap Yoongi sambil menghadapkan tangannya ke depan Hoseok untuk berjabat tangan. Tentu saja hal ini mengundang perhtian anggota lainnya.

"Kenapa aku bisa mendengar mu sekarang?" tanya Hoseok yang masih bergulat dengan pikirannya. "Bukankah terlebih dahulu aku harus menyayat tubuhku di depan alpha ku untuk pemutusan hubungan dengannya."

Yoongi meringis geli mendengar perkataan Hoseok. "Itu hanya sebuah syarat bayangan yang hanyak untuk melihat keberanian menentang alpha kalian, memperlihatkan seberapa kuat niat kalian untuk berani keluar dari klan kalian."

"Maksud mu syarat itu tak pernah ada, dan hanya untuk menakuti seseorang yang ingin bergabung?"

"Lebih tepatnya, itu untuk membuka hati kalian yang telah tertutup oleh kegelapan," jawab Yoongi. "Kami tidak pernah menutup pikiran kami untuk siapapun, hanya saja kalian yang selalu menutup diri dan bergulat dengan pikiran kalian masing-masing serta lari dari cahaya bulan," tambahnya.

Yoongi mendekatkan tangannya ke hadapan Hoseok untuk ingin segera dibalas jabatan tangannya. "Cobalah sesuatu yang lebih menakjubkan."

Walaupun sedikit ragu, namun Hoseok menjabat tangan Yoongi dengan mantap. Seketika itu juga, seklebat rasa hangat menyelimuti dirinya. Pendegarannya semakin peka. Ia mendengar suara angin yang terombang ambing di udara, suara-suara serangga yang bertengger di sela-sela pecahan batu, suara-suara kehidupan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya dan suara yang paling menarik perhatiannya...

'Alpha Yoongi, percepatlah prosesnya. Kita tak punya banyak waktu!' pinta Taehyung yang terdengar melalui mind link mereka termasuk Hoseok.

[✔] MOONLIGHT || WENGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang