VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
.
.🌕🌕🌕
*Seungwan pov.
Aku duduk bertekuk lutut di bawah pohon teduh yang tak jauh dari pinggir sungai. Di hadapanku terdapat api unggun yang menyala untuk menghangatkan tubuh ku.
Dingin yang dibawa air terjun dan hutan yang lembab menyelimuti tubuhku. Walaupun aku sudah memakai baju yang berlapis dan di hangatkan oleh api unggun, tetap saja udara dingin tak lelah untuk menyentuh kulit ku.
Setelah puluhan menit berlalu, dress hijauku masih basah. Alhasil, aku pun masih mengenakan jas Yoongi sebagai selimut penghangat diriku.
Ku lihat Yoongi tak terusik sedikit pun dengan udara dingin yang menusuk tubuh nya yang juga basah. Ia hanya mengenakan kemeja putih tipis dan berdiri santai dengan memasukkan kedua tanganya di saku celanya di pinggir sungai.
Mimik wajahnya terlihat sangat tenang namun tersimpan amarah yang terpendam di baliknya. Sorot matanya tetap tajam memandang kedepan layaknya akan menusuk siapa saja yang ditatapnya.
Aku bingung harus melakukan apa. Walaupun aku besar di keluarga werewolf, aku tak parnah ikut campur urusan mereka, termasuk tentang alpha mereka. Yang ku tahu hanya cerita dongeng tentang kutukan yang tak pernah kunjung sirna.
Ku gosokkan kedua tengan ku terus-menurus sambil meniupnya seraya menghangatkannya. Aku pun terus menimang-nimang apa yang harus ku lakukan kedepannya.
Walaupun setelah kejadian beberapa menit yang lalu membuat jarak di antara kami, tapi tentu saja aku tak ingin pulang seorang diri. Aku pun memutuskan untuk menghampirinya.
Sepertinya Yoongi tahu akan kedatangn ku sehingga membuatnya melangkah pergi menjauhi ku tanpa melihat keberadaanku.Aku pun berhenti dan memandang nya penuh penyesalan, karena tak seharusnya kami melakukan suatu hal di luar batas seperti sebelumnya.
"Kau ingin pulang?" tanya nya dari seberang nan jauh disana.
Aku pun mengangguk mantap walaupun aku tahu Yoongi pasti tak melihat gerak gerik ku.
"Tapi aku takut pulang sendiri. Seulgi bilang, semakin dekat dengan malam purnah, semakin banyak makhluk tak bertuan yang menyusup masuk kedalam South Forest," balas ku yang menjelaskan rasa takut ku.
"Kalau kau tahu akan ada bahaya, tak seharusnya menyuruhku pergi hanya berdua dengan mu," balasnya dingin yang masih menatap kedepan.
"Aku hanya ingin Seulgi bahagia. Jika kau bahagia bukankah kawanan mu akan bahagia juga?"
"Yang kau pikirkan hanya Seulgi. Tapi kau tak pernah tahu apa yang harus dibayar akan hal itu."
Aku pun tertunduk diam. Aku merasa benar apa yang di katakan sang alpha. Mungkin aku tahu apa yang dibutuhkan, tapi aku tak tahu pengorbanan sebagai bayaran atas hal itu.
"Kalau kau ingin pulang, pergilah. Aku akan datang jika ada bahaya menghampir mu."
Aku pun hanya mengangguk pasrah dengan perintah sang alpha. Seperti kata para kawanannya, perintah alpha adalah mutlak. Aku pun tak bisa memaksanya ikut dengan ku.
Ku lepas jas crem nya yang tebal dan menyodorkan pada Yoongi.
"Baiklah, terima kasih untuk jas nya," balas ku sambil menyodorkan jas nya.
Alpha Yoongi tetap tak bergeming. Ia tak sekali pun berniat menoleh ke arah ku. Ia benar-benar membuat jarak di antara kami.
Tak kunjung mendapatkan respon, aku pun menjatuhkan jas nya begitu saja di atas kerikil yang ku pijak.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] MOONLIGHT || WENGA
Wilkołaki[C O M P L E T E D] Min Yoongi, Pemimpin seluruh Alpha yang terlatih untuk siap bertempur. Ia mendapatkan kutukan yang melibatkan seluruh kaum nya. Hanya ada satu cara untuk mematahkan kutukan itu, yaitu melakukan penyatuan dengan MATE-nya. Son Seun...