9. She is My Luna

3.2K 525 73
                                    

VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
.
.

🌕🌕🌕

Yoongi's POV

Mengamati setiap lekuk wajahnya adalah perkerjaan ku saat ini. Kelopak matanya yang hanya membentuk one eyelid, bulu matanya yang lentik, hidungnya yang tidak terlalu mancung ataupun tidak terlalu pesek, hingga bibir merahnya yang sangat ingin ku rasakan. Namun, ada hal yang sedari tadi mengganggu pikiranku, kerutan di dahinya yang menunjukkan mimpi buruk menghampirinya.

Aku mengelus pelipisnya lembut dan berharap mimpi buruknya segera pergi. Setiap kali menyentuhnya, aku selalu merasakan ada sengatan listrik yang menjalar di kulit ku. Bukan sengatan yang menyakitkan, namun sengatan yang bisa mendebarkan hatiku. Apakah ini yang dinamakan jatuh cinta?

Tak lama kemudian, bibirnya sedikit menunjukkan lengukungan senyuman. Entah kenapa, hanya dengan senyum tipis itu membuat ku terbang tinggi, hanya dengan senyumannya mampu membuat ku tersenyum, hanya dengan senyumannya membuat hidupku bewarna. Hanya dialah wanita yang berhasil menyihirku, sihir yang mampu meluluh kan hatiku, sihir yang hanya dimiliki seorang wanita tertidur lelap di hadapanku.

Son Seungwan, aku mencintai mu.

Ya, saku mencintainya. Aku rasa inilah yang dinamakan cinta. Seribu tahun aku tak pernah merasaakn gejolak seperti ini. Berbagai macam wanita sudah pernah ku temui. Tetapi hanya dia lah satu-satunya wanita yang mampu menaklukkan hati ku. Aku sangat yakin seyakin-yakinnya!

Kaulah yang ku cari.

Langit gelap mulai menerang. Kabut-kabut yang ku pastikan ulah Moora perlahan sudah mulai menghilang. Burung-burung pun sudah bangun dan bersenandung ria di ranting pohon. Sudah waktunya untuk mengurus hal lain.

Ku pandangi wajah wanita ku dan lagi-lagi aku pun tersenyum hanya dengan pemandangan indah ini. Ku elus pelipisnya dan ku kecup dalam puncak kepalanya. Tidak ada yang lebih bahagia dari pada ini.

Aku pun mengecup punggung tangannya dan kemudian menatap dalam wanita ku lagi sebelum berdiri dan beranjak pergi. Sebenarnya aku tak ingin meninggalkannya, dan masih ingin bersamanya, namun bagaimanapun aku adalah seorang alpha. Aku memiliki tanggung jawab atas kawanan ku.

Sebelum aku melangkah keluar, aku melihat kalung orbs ku yang tergeletak di atas meja kayu. Aku pun mengambilnya dan memakaikannya lagi di leher ku. Namun, sebelum terikat sempurna, aku pun melepasnya lagi.

Aku rasa, aku sudah tidak membutuhkannya lagi. Ku letakkan kembali kalung itu di atas meja dan melangkah pergi meninggalkannya.

Setelah memasuki pelataran, ada seseorang yang sangat menarik perhatianku. Seseorang yang sepertinya membeku di tempatnya. Seseorang dengan wajah melasnya menatapku meminta pertolongan.

Aku berjalan menghampirinya. Menatapnya tajam seolah-olah musuh bebuyutanku namun itulah yang terjadi. Kita tidak pernah akur semenjak kami dilahirkan. Namun, bagaimanapun dia adalah sepupu ku. Aku tidak ingin membuat kakak ayah ku yang sebagai ibu dari dirinya menangis setelah pengorbanan besarnya.

"Jung Hoseok, apa sebenarnya yang kau inginkan?" tanya ku tajam.

"Kau pasti sudah mendengarnya semalam."

Aku pun meringis tak percaya. Tidak mungkin untuk selama ini mereka menentang ku dan sekarang tiba-tiba dia mengatakan ingin menyelamatkan pack nya.

Ya, semalam aku mendengar pembicaraan mereka. Walaupun aku tak hadir saat itu, tetapi aku dapat mendengarnya dari mind link kawanan ku.

"Jika aku mengatakan ingin berbelot dari ayah ku dan ingin bersekutu dengan mu, apa kau percaya?"

[✔] MOONLIGHT || WENGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang