6. Break the Rules

2.8K 527 93
                                    

VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
.
.

🌕🌕🌕

*Seungwan pov.

Aku berdiri di depan cermin di kamar ku. Memandang penampilian diriku yang ku anggap sudah sempurna. Dress warna hijau tua dengan panjang selutut membalut tubuh ku sempurna. Make up tipis yang melekat di wajah ku memberikan kesan sederhana.

 Make up tipis yang melekat di wajah ku memberikan kesan sederhana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bekas merah di leherku pun sudah memudar. Hanya di tutupi dengan rambutku sudah mampu mengalihkan warnanya.

Kau sudah sempurna Wan!

Ku panjatkan kata-kata itu terus mengiang di kepalaku. Mencoba memantapkan hati ku berulang kali namun tetap saja nihil.

Aku pun mengambil nafas dalam dan membuangnya panjang. Mengatur debar jantung ku yang tak kunjung tenang.

Tok.. tok.. tok..

"Seungwan ah~, kau sudah siap? Kita harus cepat pergi untuk memberi salam para Elder," teriak Seulgi dari balik pintu.

"Baiklah, aku segera keluar," jawab ku.

Aku pun terus mengamati penampilanku dari ujung kaki hingga ujung kepala dan sedikit mengelus tanganku yang hampir remuk saat memukul si Alpha.

Ku angguk-anggukkan kepala ku mencoba terus memantapkan hati ku.

Tenang Wan, tenang! Kau hanya perlu menyapa para Elder. Bukan bertemu dengan Nya.

Ku langkahkan kakiku menuju pintu kamar dan menyusul keluarga angkat ku yang sudah bersiap di luar rumah.

-----

Selama memasuki pelataran paviliun, aku pun mengamati setiap penjuru yang di kelilingi dinding raksasa. Bangunan dari paviliun pun masih kental akan bentuk tradisional di saat era modern ini. Perlu melewati pintu gerbang berkali-kali untuk sampai di bangunan utama.

 Perlu melewati pintu gerbang berkali-kali untuk sampai di bangunan utama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✔] MOONLIGHT || WENGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang