28. the Greatest day

1.7K 276 39
                                    

VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
.
.

🌕🌕🌕

Author pov.

Pagi ini adalah pagi yang sangat istimewah. Seluruh orang berbondong-bondong dengan mengenakain pakaian dan riasan formal. Senyum cerah tercetak di wajah mereka semua.

Sepasang suami istri menaiki anak tangga lantai dua. Mereka terlihat gugup untuk berjalan ke salah satu kamar di sana. Dengan memantapkan hatinya, mereka pun membuka pintu kamar itu dan mendapati sosok wanita cantik dengan gaun panjangnya. Mereka meneteskan air mata bahagia melihat putri angkatnya yang akan segera menikah.

Ibu Kang memeluk Seungwan erat. Rela atau tidak, ia harus tetap melepaskan putri yang telah ia rawat mulai dari bayi hingga menjadi wanita dewasa yang cantik jelita.

"Eomma! Jangan menangis, nanti dandanan Seungwan rusak!" kesal Seulgi yang langsung menghentikan acara meluk-memeluk itu.

"Maaf, maaf, eomma sangat terharu."

Ibu Kang pun melepaskan pelukannya dan menatap putri angkatnya dengan bangga. Ia tak menyangka bahwa takdirnya membesarkan sang luna yang telah di cari selama seribu tahun lamanya.

"Huh um!"

Intruspi ayah Kang yang membuat semua orang di kamar itu menatap sosok pria gagah di depan pintu. Ayah Kang berjalan mendekati Seungwan. Ia menyodorkan lengannya dan menatap putri angkatnya dalam.

"Sudah siap?"

Seungwan menganguk yakin dan mengaitkan tangan di lengan sang ayah. Baik ibu Kang maupun Seulgi tersenyum bahagia melihatnya.

🌕🌕🌕

Seungwan dan ayahnya telah berada di pintu masuk altar yang menyita seluruh perhatian tamu undangan. Seketika itu juga suasana menjadi hening. Seluruh tatapan mata penuh kebahagiaan tertuju kepada mereka.

Seungwan melangkahkan kakinya di atas altar merah sambil mengamit lengan ayahnya. Perasaan gugup dan bahagia bercampur aduk di dalam hatinya. Seumur hidupnya ia tak pernah membayangkan akan ditakdirkan menjadi luna dari seorang alpha. Ia mengeratkan genggamannya di lengan sang ayah sambil memandang lurus kedepan melihat sosok Prianya dengan tuxedo nya berdiri di ujung altar.

Yoongi menyambut kedatangan Seungwan dengan senyum merkah di wajahnya. Tidak ada yang bisa membuatnya bahagia selain Seungwan yang akan menjadi istrinya, menjadi lunanya, menjadi miliknya seutuhnya.

Setelah Seungwan berhenti di ujung altar, Yoongi mengambil alih tangan Seungwan yang diberikan oleh ayahnya. Kini hanya mereka berdua yang berdiri di atas altar di hadapan seorang pendeta.

Baik Yoongi maupun Seungwan, mereka saling melemparkan senyum kebahagiaan, tangan mereka saling bertautan, tatapannya memandang manik mata pasangannya dalam.

Layaknya sebuah graviti, seluruh makhluk di alam ikut tenggelam dalam suasana sang penguasa imortal. Angin berhembus membawa kehangatan, suara ranting pohon pinus yang bergesekan melantunkan musik pengiring indah, bunga-bunga ikut bermekaran seakan tak ingin tertinggal dengan moment yang dinantikan ini.

Tak akan ada yang bisa mengusik kebahagian kedua makhluk itu. Dan tak akan pernah ada.

Setelah sumpah janji setia saling terucap dari mulut kedua makhluk itu, sang pria menarik tengkuk wanitanya, mencium lembut bibir marun milik wanitanya. Saat ini, mereka telah resmi menjadi pasangan sehidup semati baik dalam dunia immortal maupun mortal.

[✔] MOONLIGHT || WENGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang