20. Save Luna pt. 2

1.7K 347 30
                                    

VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
.
.

🌕🌕🌕

Setelah sampai akhir ruangan, Hobi menuntun perjalanan memasuki ke salah satu ruangan di hadapannya. Setelah Suga memasuki ruangan yang sama, Hobi menutup rapat pintu kayu nya. Hoseok kembali mengambil alih wujud Hobi, Suga pun ikut kembali ke wujud he nya.

Di dalam ruangan itu, terdapat pintu kayu yang lain. Hoseok menghampiri pintu itu dan membukanya sambil sedikit mengintip situasi di luar sana.

Yoongi diam di tempat. Ia terkejut, tiba-tiba teriakan siksaan kaum werewolf memenuhi pikiran. Bukan berasal dari kawanannya, melainkan mereka yang sedang berada di luar sana.

"Ada apa dengan mereka?" tanya Yoongi tercekat.

"Mereka yang dipaksa menjadi warrior dan dilatih di dalam kegelapan," jelas Hoseok.

"Tapi kenapa aku bisa merasakan kehadiran mereka?" bingung Yoongi.

"Banyak diantar mereka yang menolak perintah Yunho, untuk itu koneksi mereka dan Yunho tak bisa menyatu."

"Bagaimana jika mereka ketahuan membelot?"

Hoseok tak menjawab, namun ia menunjuk ke luar ruangan melalui celah pintu itu dengan dagunya. Yoongi yang penasaran pun akhirnya ikut mengintip di depan Hoseok.

Yoongi terbelalak kaget melihat apa yang ada di luar sana. Baik pria tua maupun muda terlihat sangat lusuh dan compang-camping. Mereka diikat dengan rantai yang saling terhubung satu sama lain. Satu per satu dari mereka menaiki podium kayu dan terlihat pasrah akan ajal menjemputnya.

Jlep!

Sang algojo menebas leher para tawanan hingga putus tak tersisa. Dengan ini tak ada rasa sakit yang akan mereka rasakan, namun kekejaman sangat terbayang bagi tawanan lainnya. Hal ini membuat Yoongi naik pitam, mengepal erat seakan ingin menghajar para pembantai itu.

"Jangan hiraukan mereka!" seru Hoseok.

"Tapi..."

"Yang terpenting sekarang adalah Luna," lanjut Hoseok. "Kalau kau berhasil menyelamatkan Luna, kau akan lebih leluasa membalas kematian mereka."

Yoongi menghembuskan nafas kasar, ia tetap memasang raut muka kesalnya namun ia tetap setuju dengan pemikiran Hoseok.

"Lalu, dimana Seungwan?"

Hoseok menunjuk sebuah menara tinggi istana di hadapan mereka. "Hanya itu tempat teraman dari yang teraman."

Yoongi mengangguk mengerti. Ia melihat dua orang patroli yang akan melintas di depan pintunya.

Buk!

Dua orang bawahan Yunho berhasil mereka tanggap. Yoongi dan Hoseok pun mengubah penampilan mereka layaknya para penjaga yang berkeliaran diluar sana. Dengan seperti ini, mereka menyebrangi para penjagaan dengan mudah. Mereka pun berhasil masuk kedalam istana.

"Ternyata penjagaan musuh tak seketat yang ku bayangkan," sindir Yoongi.

"Tidak," sela Hoseok. "Penjagaan tidak ada di sini," lanjutnya yang membuat Yoongi bingung.

"Maksudmu?"

Hoseok tak menjawab. Ia terus berjalan memandu rute perjalanan. Yoongi yang asing dengan tempat itu pun hanya mengikuti langkah Hoseok pergi.

Hampir seumur hidupnya Hoseok tinggal di istana ini. Ia hafal akan semua jalu-jalur di dalam istana ini, termasuk lorong rahasia.

Hoseok berhenti di depan sebuah lukisan. Ia menoleh ke kanan kiri untuk memastikan situasi aman. Ia pun kemudian mendorong lukisan itu dan munculah sebuah lorong rahasia di baliknya. Dengan cepat, Hoseok dan Yoongi memasuki lorong itu dan menutup kembali lukisannya.

[✔] MOONLIGHT || WENGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang