VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
.
.🌕🌕🌕
Seungwan pov.
Dibawah langit kelabu dan beralaskan batu kerikil tepian sungai, Aku berlari di sepanjang aliran Sungai. Melintasi anak sungai yang dangkal, membiarkan cipratan air yang terpantul dari pinjakanku membasahi tubuhku. Deru nafasku cukup teratur mengikuti kecepatan lariku.
Sudah tiga puluh hari semenjak peristiwa pada malam itu. Peristiwa malam yang sangat mengenaskan, dimana pada malam itulah untuk pertama kalinya aku menjadi pembunuh. Dengan semangat dan dukungan yang diberikan teman-temanku, aku berhasil melupakannya dan menjadikannya pelajaran dalam hidupku.
Saat ini, aku berhasil menandingi kecepatan tiga serigala buas di belakangku. Walaupun itu hanya sebatas mantra, tetapi sang pemilik mantra tidak tanggung-tanggung membuatnya seliar mungkin yang dapat menerkamku kapan saja.
Ku ubah arah haluanku untuk memasuk ke dalam hutan yang penuh pohon-pohon rimbun. Selama aku berlatih, aku mempelajari stategi yang tepat untuk mengalahkan para musuh dengan kemampuanku seadanya. Disinilah aku unjuk kebolehanku.
Di depanku terdapat tumpukan pohon tumbang yang berserakan. Aku pun berlari mendekatinya, melompat tinggi dan menelesap pergi melalui celah-celah sempit di antara pohon tumbang itu.
Ketiga serigala itu masih tetap mengejarku dan mengikuti langkahku. Sayangnya pohon yang sudah lama mati itu menjadi keropos membuat jebakan untuk para serigala sehingga salah satu dari mereka terjerembab di dalamnya.
"Incendio!" ucapku.
Muncul kobaran api yang membakar batang pohon yang mengikat salah satu serigala. Api itu mampu menghabiskan segala sesuatu yang berada di dalam pohon itu, termasuk serigala itu. Api itupun lenyap seiring dengan telah habisnya batang pohon tersebut.
Serangan kecil itu sedikit mengalihkan perhatian kedua serigala lainnya. Aku pun memanfaatkannya untuk bersembunyi di balik salah satu pohon di sana.
Kedua serigala yang masih tersisa berhenti tepat di depan pohon yang menjadi tempat persembunyianku. Hidung mereka mendengus seakan mencium aroma ku. Sayangnya aku tak sebodoh itu untuk mudah di temukan. Aku menggunakan mantra khusus yang membuat kelap-kelip di sekitar tubuhku dapat menyamarkan aromaku sehingga membuatnya selaras dengan alam.
Aku mengintip kedua serigala itu yang terlihat berputar-putar mencari keberadaanku. Aku memperkirakan waktu yang tepat untuk penyerangan selanjutnya. Disaat kedua serigala tak menghadap ke arah pohon tempat persembunyianku akupun memunculkan diri.
"Petrificus totallus," teriakku pada salah satu serigala hingga membuatnya kaku ditempat. "Levicorpus," teriakku lagi pada serigala lainnya yang membuat salah satu ranting pohon menjulur ke kaki serigala tersebut dan menariknya hingga bergelantungan di atas pohon.
Aku pun keluar dari tempat persembunyianku dengan aman sambil tersenyum bangga akan kemenanganku.
BUK!
Tiba-tiba sosok Yoongi datang entah dari mana. Ia mendorongku jatuh diatas tubuhnya. Ia memelukku erat seakan melindungi tubuhku dari suatu bahaya.
BANG!
Suara ledakan bendebarkan jantungku terdengar dari arah balik punggungku. Aku pun menoleh dan mendapati pohon yang menjadi tempat persembunyianku tumbang dan mengenai tempat dimana aku berdiri sebelumnya. Aku menganga terkejut melihatnya. Aku tak merasakan sesuatu yang aneh akan menyerangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] MOONLIGHT || WENGA
Werewolf[C O M P L E T E D] Min Yoongi, Pemimpin seluruh Alpha yang terlatih untuk siap bertempur. Ia mendapatkan kutukan yang melibatkan seluruh kaum nya. Hanya ada satu cara untuk mematahkan kutukan itu, yaitu melakukan penyatuan dengan MATE-nya. Son Seun...